28. kenangan lama datang kembali

542 80 22
                                    

Setelah Jake keluar, pak Edy pun mendekati Bu Marry yang tak lain adalah istri beliau sendiri.

Sebenarnya Bu Marry sudah dipensiunkan oleh tuan besar, beberapa tahun yang lalu dan hanya memantau sesekali ke dalam rumah utama itu.

Karena mereka juga tinggal di rumah belakang. Namun karena ada Jake, Sunghoon pun meminta ibu Marry untuk kembali datang ke rumah utama setiap hari guna mendampinginya, selama dia tidak di rumah.

"Bagaimana dengan tuan muda?" Tanya pak Edy sembari melingkari pundak sang istri. Bu marry hanya tersenyum.

"Aku seperti melihat nyonya hadir kembali di rumah ini," jawabnya berbinar, "Dia memiliki kepribadian yang sama persis seperti nyonya. Seolah seperti Tuhan telah menghadirkan kembali sosok nyonya dalam perwujudan tuan Arkana."

"Aku berharap, tuan besar bisa menerimanya," ucap pak Edy menyunggingkan senyum.

"Sayang, beliau itu sudah menerimanya," Ucap Bu Marry.

"Dari mana kau tahu?"

"Hehehe, kita lihat saja nanti," ia mengecup pipi sang suami lalu berjalan lebih dulu meninggalkan pak Edy.

Pria itu pun terkekeh, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

.....

Siang berlalu, dan tibalah senja dengan segala keindahannya di langit yang sedikit mendung. Jake pun terjaga dari tidur siangnya. Sepertinya ia sangat kelelahan bahkan tidur siang saja sampai berjam-jam atau mungkin karena faktor nyamannya ranjang ini sehingga membuatnya tidur nyenyak.

Dia pun mulai melangkahkan kakinya turun menuju kamar mandi, untuk bebersih. Dan baru saja selesai bebersih, pintu kamarnya sudah kembali di ketuk. Ia pun mempersilahkan orang itu untuk masuk.

"Tuan muda, tuan Bryan sudah hampir tiba," ucap Bu Marry.

"Benarkah?" Dengan semangat mengebu, ia pun menata rambutnya dengan baik, lalu berjalan keluar bersamaan dengan Bu Marry di belakangnya.

Di pelataran rumah, ia menunggu datangnya sang suami. Benar saja, mobil itu sudah nampak, dan kini semakin mendekat lalu berhenti di pelataran itu.

Sang sekertaris pun membukakan pintu itu. Lalu keluarlah seorang pria berjas rapi dengan gagahnya, sembari tersenyum kepada Jake.

Jake pun membalasnya dengan senyuman manis, lalu memberikan kecupan singkat di pipi suaminya.

Sunghoon pun tertawa senang, lalu mengajak Jake masuk ke dalam rumah dengan tangan melingkar di pinggangnya.

"Apa saja yang kau lakukan hari ini sayang?" Tanyanya sembari berjalan bersama.

"Membuat panah kota untuk ayah," jawab Jake, Sunghoon pun tergelak.

"Apa? Panah kota? Maksudmu Panna cotta?"

"Ah iya itu, hehehe."

Sunghoon pun jadi teringat sang ibu yang gemar sekali membuat dessert, bahkan dia saja sampai bosan memakannya dan kembali merindu saat ibunya sudah tidak ada.

"Apa kau buat banyak tadi? Aku boleh mencobanya tidak?" Tanya Sunghoon.

"Tentu saja, namun karena pakai gula rendah kalori, aku tidak tahu itu akan manis atau tidak."

"Emm aku jadi penasaran." Ia mengecup rambut Jake, seraya masuk ke dalam kamar mereka.

.....

Sudah tiba waktu makan malam, ketiganya pun sudah duduk di meja makan menikmati hidangan makan malam mereka dengan penuh keheningan. Dan setelah hidangan makan malam itu selesai, tuan Pandawa pun berdehem.

Unexpected | SungjakeWhere stories live. Discover now