25. kembali ke rumah

725 91 15
                                    

Di rumah sakit.

Pintu ruangan VVIP itu terbuka lebar, Jake pun menebar senyum terhangat nya untuk sang suami yang sangat ia rindukan, walaupun hanya sehari ia meninggalkan Jake untuk urusan pekerjaan. Namun karena rasa jenuh akibat tidak melakukan apapun itulah yang membuatnya merasa senang saat suaminya kembali.

Sunghoon tersenyum, "kalian bisa keluar dulu," titahnya pada semua yang ada di sana, termasuk pada sekertaris nya. Dua orang pelayan yang ditugaskan menemani Jake pun segera membungkuk dan keluar.

Sunoo menutup lagi pintu ruangan itu dan hanya tertinggal Jake dan sang suami. Pria itu mendekati Jake yang tengah berdiri di sebelah ranjang. Ia mengangkat tubuh itu dan mendudukkan nya di atas ranjang.

"Selamat sore, sayang," ucap Sunghoon. Jake tersenyum, tangannya menyentuh wajah itu, lalu mendaratkan kecupan di pipi sang suami, "selamat sore juga, suamiku."

Sunghoon meraih tangan Jake, "hari ini, apa saja yang kamu lakukan?" Tanya Sunghoon, sembari mengecup tangan itu.

"Tidur, memangnya apa lagi?" Jawabnya sebal. Sementara Sunghoon hanya terkekeh, lalu memberi kecupan di wajah sang istri tanpa celah sedikit pun.

"Mas.."

"hm?" Ia masih meluncurkan kecupan yang sudah berpindah di lekuk leher sang istri.

"Aku bosan, aku bosan istirahat terus mas," rengeknya dengan wajah gemas. Sunghoon terkekeh, ia pun memindahkan kecupan itu di bibirnya sekilas, "Kamu kan memang harus istirahat, sayang."

"Aku sudah baik-baik saja kok mas."

Sunghoon tersenyum, "hari ini, kamu sudah boleh pulang kok, kita pulang sekarang ya."

"Benarkah?"

"Iya, sayangku."

"Tapi, apa mas Varo masih mau tinggal di rumah ku?" Tanyanya dengan sangat ragu-ragu.

"Sayang, bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Apa?"

"Aku ingin kamu tinggal di rumahku."

Hah?

"Tapi, aku hanya orang rendahan mas, apa pantas aku tinggal di rumah mu?"

"Siapa bilang tidak pantas? Hm?" Ia mengecup bibir istrinya, dan bermain cukup lama, kedua tangan Jake terangkat melingkar di leher Sunghoon, dan Sunghoon pun melingkari pinggang Jake. Mereka menikmati kecupan yang benar-benar membuat keduanya semakin hanyut di sana. Dan terlepas dengan sangat perlahan.

Sunghoon mengusap bibir itu dengan ibu jarinya, "pekan depan, akan ada pesta meriah untuk kita. Kamu dan aku akan menikah secara resmi, serta menunjukkan kepada semua orang, bahwa kamu adalah istriku."

Mata Jake berbinar, berbarengan dengan setetes air mata haru yang keluar dari sudut matanya, Sunghoon pun menyekanya.

"Kenapa diam saja? Kamu mau kan?" Tanya Sunghoon, sembari mengecup bibir itu lagi.

"Aku hanya tidak tahu ingin berkata apa mas Varo, lidah ku kelu, hiks," menangis haru lelaki itu, Sunghoon kembali terkekeh pelan.

Ia pun mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Sunoo. Hingga tak lama pintu itu kembali di ketuk, setelah mendapatkan persetujuan Sunghoon.

Pintu itu terbuka, berbarengan dengan dua orang pelayan yang membawakan baju-baju bagus untuk Jake. Yang jika dihitung mungkin ada sepuluh hingga lima belas setelah baju. Mata Jake mengerjap pelan, saat melihat baju-baju itu di hadapannya.

"Silahkan pilih yang mana, yang ingin kamu kenakan, sayang."

Woah, luar biasa, batinnya sembari bibirnya berdecak kagum.

Unexpected | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang