Pastoral Daily Life (Rebirth)

Chapter 75

Ketika Xiao Feng tiba di restoran bersama Tiger dan yang lainnya, itu masih pagi, jadi ketika dia melihat Wang Shuxiu dan Yi Hang sibuk di dapur, dia mencuci tangannya dan pergi untuk membantu. Dia sangat alami sehingga Wang Shuxiu tidak bisa mengatakan apa-apa; ia (WS) hanya bisa menyerah sedikit dan membiasakan diri.

Ketika dia melihat Xiao Feng memetik sayuran, Erfei menyingsingkan lengan bajunya dan ingin membantu, tapi ditarik kembali oleh Tiger, yang memarahi Erfei karena bodoh. Dengan binar di matanya, Tiger menemukan alasan untuk menyeret Yi Hang keluar juga. Kelompok itu duduk di tangga di pintu masuk restoran, seperti yang mereka lakukan terakhir kali.

Xiao Feng melihat restoran kecil yang kosong dengan ekspresi seperti biasanya, tapi senyum muncul di matanya dengan sangat cepat. Ding Er selalu memuji Tiger di depannya, mengatakan bahwa Tiger tahu bagaimana harus berperilaku, dan dia tidak sia-sia memujinya. Dengan gerakan tangannya yang tidak berhenti, Xiao Feng meletakkan beras yang sudah dicuci ke samping, seolah-olah secara tidak sengaja berkata, "Tempat judi telah ditutup. Aku berencana membawa Tiger dan yang lainnya melakukan sesuatu yang lain."

Tangan Wang Shuxiu berhenti; dia tidak mengatakan apa-apa. Penutupan tempat judi Saudara Feng bukanlah masalah kecil, dan pada dasarnya semua orang di komunitas mengetahuinya. Terlepas dari mereka yang berjudi tanpa pandang bulu, banyak pelanggan di tempat judi yang masuk akal dan sesekali pergi ke sana hanya untuk bersenang-senang. Selama waktu ini, ada banyak pembicaraan, dengan orang-orang bertanya-tanya apa yang terjadi sehingga Saudara Feng menutup tempat judi. Wang Shuxiu terlalu tua untuk berpikir bahwa Saudara Feng telah menutupnya karena beberapa kata yang dia katakan terakhir kali, tapi ketika dia mendengar berita itu, dia tidak bisa menahan perasaan sedikit rumit.

Sekarang Xiao Feng mengatakannya secara pribadi, seolah-olah ia melaporkannya secara khusus padanya, Wang Shuxiu tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam hatinya. Dia tidak mengatakan apa-apa, dan Xiao Feng juga tidak mengatakan apa-apa lagi, jadi dapur menjadi sunyi untuk sementara waktu. Keduanya bekerja dengan kepala tertunduk, tapi bukannya terlihat canggung, ada rasa ketenangan yang tumbuh, menciptakan suasana di sekitar mereka yang sama seperti ribuan keluarga biasa.

Tiger dan yang lainnya duduk di luar sebentar dan menghitung kapan waktunya untuk mereka yang berada di dalam selesai berbicara. Akan terlalu disengaja bagi mereka untuk tetap berada di luar, jadi mereka berjalan masuk dengan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Wang Shuxiu sedang menggoreng, dan Xiao Feng berdiri untuk membantu mengeluarkan rempah-rempah atau semacamnya. Tiger tidak tahu banyak dari wajah Saudara Feng, tetapi melihat cara Saudara Feng dan bos Xiaohua bekerja sama, Saudara Feng pasti sedang dalam suasana hati yang baik. Bos dan kakak ipar sedang bekerja, jadi Tiger dan yang lainnya tidak bisa diam saja. Mereka mulai memindahkan meja, menyiapkan piring dan sebagainya.

Apa yang dilihat Lu Lingxi ketika dia tiba adalah pemandangan semarak di restoran kecil. Hari ini adalah hari untuk berterima kasih kepada Saudara Feng karena telah merawatnya dalam beberapa hari terakhir, jadi tentu saja Lu Lingxi tidak bisa melewatkannya. Dia telah berpikir untuk menutup toko lebih awal untuk datang, tapi kebetulan dua pelanggan yang dikenalnya datang ke Tiny Garden dan dia tertunda sampai sekarang.

"Xiao Xi sudah datang?" Wang Shuxiu bertanya saat dia sedang memasak.

Lu Lingxi mengangguk dan mencuci tangannya untuk membantu, tetapi mendapati bahwa Xiao Feng telah melakukan semua pekerjaan yang dia bisa, dan dia tidak bisa ikut campur sama sekali. Tertegun, dia harus pergi ke Yi Hang dan menemaninya duduk di sudut mengupas bawang putih.

"Mengapa Saudara Feng membantu di dapur?" Lu Lingxi bertanya dengan berbisik.

Yi Hang tersenyum tipis dan berkata dengan suara rendah yang sama: "Ingin menjadi ayahmu."