Pastoral Daily Life (Rebirth)

Chapter 99

Fang Lei tidak menganggap serius kata-kata anak kecil itu pada awalnya. Siapa yang akan mendengarkan seekor anjing? Dia pikir itu sepenuhnya ide aneh dari anak kecil itu, seperti sesuatu yang diceritakan dalam banyak dongeng. Tetapi ketika dia meninggalkan desa Lingshui dan kembali ke Desa Songjia, dia tanpa sadar berjalan ke Sungai Lingshui.

Cuaca tahun ini luar biasa dingin dan Sungai Lingshui sudah lama membeku. Permukaan es yang gelap tampak tak berdasar di bawah sinar matahari, dan Fang Lei tahu bahwa ini karena sungai itu tercemar. Dia menatap es dengan linglung, bertanya-tanya mengapa kata-kata yang diucapkan anak kecil itu kembali ke pikirannya. "Ah Huang berkata bahwa air di sungai itu beracun dan perutnya sakit saat meminumnya." Kata-kata itu tampak seperti mantra sihir yang terus berputar di kepalanya. Dalam sekejap intuisi, Fang Lei memikirkan sesuatu dan menemukan alat untuk memotong es untuk mendapatkan air dan menginstruksikan anak buahnya untuk membawanya kembali dan mengujinya.

Hasil tes segera keluar. Kualitas air di Sungai Lingshui sama dengan air di sumur, batas sianida di keduanya melebihi standar, dan bahkan kandungan sianida antara keduanya sama persis. Setelah mengetahui bahwa sungai telah banjir beberapa kali karena hujan musim panas yang lebat, Fang Lei menebak apa yang dimaksud dengan keracunan itu. Untuk membuktikan pendapatnya, dia menguji tanah dan air tanah di dekatnya dan memastikan bahwa mereka terkontaminasi dengan zat beracun yang persis sama dengan yang ada di air sumur.

Apa yang disebut kecelakaan "keracunan" itu bisa dikatakan ditimbulkan sendiri oleh penduduk Desa Songjia, disebabkan oleh pabrik plastik yang sebelumnya sudah berhenti berproduksi.

Setelah mendengar apa yang dikatakan Fang Lei, semua orang di Songjia tertegun. Song Wancai yang paling bereaksi, "Itu tidak diracuni, tapi kami melakukannya sendiri?"

Fang Lei mengangguk; dia lega ketika hasilnya keluar. Dampak sosial dari keracunan pencemaran lingkungan berbeda dengan seseorang yang sengaja meracuni area yang luas; yang terakhir dapat dengan mudah menyebabkan kepanikan di antara orang-orang, dan jika kasus ini tidak dapat langsung diselesaikan, itu bisa menjadi masalah besar.

Karena kebaikan hatinya, Fang Lei tidak lupa mengingatkan penduduk desa, "Aku khawatir tanah ini tidak bisa ditanami selama satu atau dua tahun, ada terlalu banyak zat beracun di dalam tanah, dan bahkan jika mereka ditanam, panennya akan buruk."

"Apa, bahkan tanah tidak bisa ditanami?"

Begitu dia selesai berbicara, desa itu langsung meletus. Sejak pabrik plastik ditutup, orang-orang di desa mendiskusikan apakah mereka harus menyewakan tanah mereka seperti Lingshui dan Shigouhe, sehingga mereka dapat menghasilkan uang. Sekarang ketika mereka mendengar bahwa mereka tidak bisa bertani, pendapatan akan hilang lagi, bukan?

Fang Lei memandang mereka tanpa daya. Dia adalah seorang perwira polisi yang memecahkan kasus, bukan orang yang memimpin penduduk desa menjadi kaya. Hal semacam ini tidak bisa diselesaikan dengan berbicara dengannya. "Baiklah, itu saja untuk kasus ini. Kalian perhatikan untuk tidak pergi ke sumur untuk mengambil air, dan beri tahu semua orang di desa bahwa tidak ada yang melakukan kejahatan di balik kasus ini."

Setelah mengatakan ini, Fang Lei tidak tinggal lebih lama di Desa Songjia. Dia masih harus kembali dan menulis laporan. Setelah mengemudi keluar dari desa, Fang Lei ragu-ragu selama beberapa detik dan berbelok ke arah Desa Lingshui. Selama dua hari terakhir dia memikirkan anjing kuning besar itu. Dia seharusnya tidak percaya akan hal ini, tetapi untuk beberapa alasan, kata-kata yang diucapkan anak kecil itu selalu kembali ke pikirannya. Dan cara anak kecil dan anjing kuning besar ini bergaul membuatnya berpikir: bagaimana jika itu benar?

Fang Lei mengemudi sampai ke Desa Lingshui dan melihat anak kecil dan anjing kuning besar lagi dari jauh. Anak laki-laki dan anjing itu sedang berjongkok di depan sebuah halaman kecil di pinggir jalan, membicarakan sesuatu, dan dari sudut pandangnya terlihat seperti mereka sedang berkomunikasi.