Prolog

3.6K 231 11
                                    

"Manusia tidak akan bisa puas dengan semua yang dia punya sampai tujuannya tercapai, itu hukum alam bukan? Manusia adalah sampah dunia sesungguhnya. "

- BIMA SAKTI -

®®®

Seorang laki-laki berjalan di bawah guyuran hujan dengan baju dan wajah yang berlumuran darah. Ia berhenti sejenak lalu menengok ke arah belakang melihat sesuatu yang menggantung di atas gedung sambil tersenyum. Laki-laki itu lantas melanjutkan langkahnya menuju mobil yang terparkir di bawah pohon. Ia menjalankan mobilnya melewati ramainya kendaraan di ibukota.

Laki-laki itu mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi musik dan memutar sebuah lagu berjudul "somewhere only we know"

Ia menaikkan volume lalu sedikit menganggukkan kepala seperti menikmati lagu. Padahal lagu yang ia putar terdengar sedih tapi ia tanggapi dengan gerakan kepala seperti mendengarkan lagu rock.

Saat menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya laki-laki itu menghentikan mobilnya depan rumah yang jauh dari perkotaan. Ia turun dari mobil lalu memasuki rumah. Saat membuka pintu, ia mengehla nafas panjang dan melihat sekitar.

Laki-laki itu melepaskan jaket dan kaos yang ia kenakakan lalu segera membasuh muka dan membersihkan beberapa darah di tubuhnya. 15 menit telah berlalu, laki-laki itu keluar dari kamar mandi sudah mengenakan pakaian lengan panjang dan celana training. Ia berjalan menuju kulkas di dapur dan mengambil air mineral di sana.

Laki-laki itu membuka tutup botol sambil berjalan menuju kamarnya. Saat di kamar, ia segera meminum air tersebut lalu melihat sebuah kertas yang tertempel di tembok kamarnya.

Laki-laki itu tersenyum dengan berkata, "Yaksa bener-bener ngeprint ini dari laptop gue." Ia memandangi foto orang di kertas itu satu persatu lalu kembali tersenyum.

"Jadi kita mulai dari mana? Kematian atau penderitaan terlebih dahulu? Gak tau gue juga bingung." Ucapnya.

"Sejak saat ini sampe gue mati." Laki-laki itu menatap foto yang di bawahnya bertuliskan Kevin Sanjaya.

"Sanjaya akan hancur sampe anak cucu lo nantinya, gue akan jamin kehancuran Sanjaya. Saat lo bener-bener hancur, gue orang yang paling keras tepuk tangan di depan lo. Gue janji lo akan hancur semuanya akan hancur di depan mata gue sendiri." Ucap laki-laki itu dengan tatapan penuh kebencian.

®®®


Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri, beberapa adegannya saya ambil dari drama Korea aksi. Mohon maaf jika terkesan garing atau tidak sesuai dengan selera kalian.

Tinggalkan kalau tidak suka, dukung kalau suka. Penulis bukan apa-apa tanpa pembacanya. Terimakasih sudah mampir. Kritik dan saran saya terima.

Bima SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang