PG|01.

3.5K 117 22
                                    

HAI GESS!!!!

SELAMAT DATANG DI CERITA PERTAMA AKU!

KALO CERITANYA GAK NYAMBUNG SAMA GAK DAPET FEEL NYA, MAKLUMIN, BARU PEMULA, BUKAN SEPUH, EHEHEHEH😻

JANGAN LUPA RAMEIN!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

HAPPY READING ALL!😻

•••

Tubuhnya yang tegap serta pahatan wajahnya tak jarang membuat para kaum hawa menjerit histeris melihat ketampanan seorang pria dengan setelan Koko dilengkapi sarung serta peci yang bertengger dikepalanya. Dan jangan lupakan dua koper yang ia seret serta satu tas yang melingkar di kedua bahunya. Mata kaum hawa yang jelalajatan dengan jelas memandang pria itu dengan tatapan kagum yang membuatnya risih dan menundukkan kepalanya.

Muhammad Hafiz Al-karim, itu yang dikenal oleh orang-orang dengan Hafiz sebagai nama panggilannya. Seorang Gus  dari pesantren Al-karim itu cukup dikenal banyak orang karna pahatan wajahnya yang memukau serta wawasan agamanya yang luas. Tak jarang juga ibu-ibu komplek mendambakan Hafiz sebagai menantu mereka.

Dan disinilah dia sekarang. Di Bandara dengan ratusan manusia yang berlalu lalang. Hafiz yang baru saja pulang dari Turki untuk menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang mahasiswa agama dan telah menyelesaikan S2 nya.

Tepukan di bahunya membuatnya menoleh. Terlihat seorang pria paruh baya yang memberikan senyum padanya dan dibalas pula olehnya dengan senyumnya.

"Assalamualaikum, Gus Hafiz. Saya Jono, supir yang diminta kyai Karim buat nganterin Gus nya ke pesantren. Sini Gus kopernya biar saya aja yang bawain," ujar Pak Jono lalu mengambil alih koper yang ada ditangan Hafiz.

"Waalaikumsalam, Pak Jono. Syukron, maaf merepotkan," balas Hafiz yang ditanggapi kekehan oleh Pak Jono. Hafiz pun mengikuti langkah Pak Jono yang membawanya kesebuah mobil Avanza berwarna putih. Koper yang sedang dimasukkan oleh Pak Jono serta Hafiz yang sudah duluan memasuki mobil itu.

"Umma, Abba, Kak Alya. Hafiz pulang," gumamnya lalu tersenyum bahagia lantaran akan bertemu lagi dengan orang yang selama ini ia rindukan pelukannya.

•••

Perlu menghabiskan waktu sekitar 1-setengah jam hingga mereka sampai di pesantren yang di kenal dengan nama pesantren al-karim.

Sesampai nya di pesantren al-karim, ia di sambut dengan senyum ramah khas pesantren dan juga shalawat. yang Gus Hafiz lihat, banyak perubahan di pesantren ini, MA yg di cat, asrama yg di hias dan banyak yang lainnya.

Sholawat beriringan yg sangat merdu sangat menjadi candu untuk pecinta sholawat.

Ya Nabi, salam 'alaika...
Ya Rasul, salam 'alaika...
Ya Habib, salam 'alaika...
Shalawa tullah 'alaika...

Anta syamsu anta Badru...
Anta Nurul fauqan nuri...
Anta idz Hima wa ghali...
Anta misbahus Sururi...

Sholawat Serta ucapan selamat amat banyak di ucap kan yang membuat laki-laki itu tersenyum lebar. Momen-momen yang ia rindukan Takkan pernah ia lewatkan.

HAZA OF LOVE | ENDWhere stories live. Discover now