Follow Instagram:@asmlhusn_
Assalamualaikum Tante
Vote sebelum baca
§§§§
"Khanza,jangan main hp terus,ini udah 'isya,yok sholat."ucap hafiz pada istrinya,pasalnya,setelah gadis itu sholat Maghrib,dia langsung membaringkan tubuhnya,dan mengambil hp,jika kalian bertanya itu hp siapa?,jawabannya itu adalah hp milik hafiz karna hp Khanza berada di pesantren.
"Hm."balas Khanza tanpa ingin beranjak sama sekali.
"Ham,Hem,ham,Hem bangun cepetan atau saya gendong kamu ke kamar mandi."ucap nya tanpa di balas apapun dari Khanza, dengan cepat,hafiz pun pergi ke kamar,dan merebut hp dari tangan Khanza yg membuat sang empunya menyerngit bingung.
"Ihh....,balikin."rengek gadis itu sambil menjulurkan tangan nya meminta ponsel dari suaminya,tanpa dosanya ia menggendong Khanza layak nya karung bekas dan langsung membawanya ke kamar mandi.sesekali Khanza memukul punggung hafiz dengan sekuat tenaga agar hafiz bisa menurunkan nya,tapi takdir tidak berpihak kepada Khanza.
Setelah sampai di kamar mandi,hafiz menurunkan Khanza dengan hati-hati"makanya kalau suami ngomong tuh di turutin jangan asal bantah aja."
"Galak banget,kaya nenek lampir."gumamnya yg masih terdengar di telinga hafiz.
"Tadi kamu bilang "apa?."tanya nya.
"Hehe,ampun om ampun."
Hafiz menyeengit bingung saat Khanza memanggil nya dengan sebutan 'om',apakah di terlihat tua?
"Kenapa kamu manggil
saya om?,saya udah tua apa?."tanya pria itu.
"Iya,kenapa? ,gw harus bilang WOW gitu?."ujar nya.
"Hadeuh,cepetan kamu wudu' saya mau liat kamu wudu."ucap nya tegas,tanpa ingin membantah Khanza pun mulai berwudu' dengan hafiz yg setia memerhatikan nya.
"Tangannya kamu basuh sampai siku."ujar pria itu,tapi tetap tak ada perubahan,ia langsung mengambil lembut tangan Khanza,tak peduli jika wudu' nya akan Batal,ia pun menyapukan air dengan lembut di lengan Khanza,sementara Khanza,gadis itu menatap lekat wajah hafiz yg ia akui sangatlah tampan.
"Jangan natap saya,saya tau kalo saya ini ganteng."balas hafiz percaya diri.
"Ihh ke pede-an."ucap nya sambil melanjutkan wudu' nya.
§§§§
"Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah."tutur hafiz sambil menoleh kanan-kiri.kini mereka berdua sedang berada di ruang shalat untuk melaksanakan shalat isya bersama.
Hafiz menyodorkan tangan nya ke arah Khanza,Khanza yg peka pun langsung menyalami hafiz,tapi pada saat tangan nya menyentuh tangan hafiz,pria itu langsung mengecup dahi istrinya.
"Modus."cibir Khanza.
"Modus sama istri kan boleh."ucap hafiz sambil tersenyum.
"Laper..."rengek Khanza.
"Laper?."tanya hafiz yg mendapat anggukan dari Khanza.
"Gimana kalo kita masak nasi goreng?."tanya hafiz yg di balas anggukan oleh khanza,tanpa ingin menngjabiskan waktu,kedua insan itu keluar kamar, berjalan ke arah dapur.
"Kamu duduk aja di meja,biar aku yg buatin "
"Ngak,aku juga mau bantu kamu."
"Tap-."ucapan nya terpotong saat hafiz memajukan jari telunjuk nya ke arah bibir Khanza,seolah tidak ingin mendengar Khanza membantah,Khanza hanya bisa menghela napas pasrah.
"Yaudah deh,kalo gitu,kamu iris-iris bawang yg lain biar aku yg urus."katanya sambil menyodorkan mangkuk plastik berisi bawang dan lain-lain.
Khanza yg sedang menyusun barang-barang dapur sesekali menoleh ke arah hafiz"hati-hati potong nya."ucap nya,tapi baru saja Khanza menoleh terdapat hafiz yg meringis kesakitan karna terkena goresan pisau.
Dengan cepat,Khanza. Berlari ke arah hafiz"baru aja di bilangin, heuh,tunggu dulu gw ambilin kotak p3k."ucap nya lalu berlari mengambil kotak p3k,sedangkan hafiz,pria itu tersenyum jahil,padahal luka itu tidak sakit sama sekali,ia hanya sengaja menggores kan pisau di tangan nya,agar mendapat kan perhatian dari istrinya.
"Sesekali caper sama istri,ngak papa."-Author.
Beberapa menit kemudian,Khanza berjalan ke arah hafiz sambil membawa kotak p3k yg berada di tangan nya.
Gadis itu duduk bersihkan disamping hafiz tanpa memberikan jarak,dengan sigap ia membuka kotak p3k itu dan mengambil cairan biru itu dan meneteskan nya di lengan hafiz,sesekali,ia meniup luka itu agar tidak perih.
Sementara itu, hafiz menatap lekat wajah Khanza,perlahan bibirnya berkedut,ia menatap Khanza yg nampak khawatir dengan keadaan nya,ia akui Khanza sangat cantik.
"Udah nih,bawang nya biar gw iris aja,Lo tinggal duduk di sini,ngak ada tapi-tapi-an."ucap Khanza tak mau di bantah.
Khanza pun mulai memasak dengan hafiz yg setia memandangi nya,beberapa menit kemudian dua buah piring dengan nasi goreng merah yg berada di dalam nya mendarat sempurna di atas meja itu.
"Semoga Lo ngak sekarat karna makan nasi goreng buatan gw."ujar nya sambil duduk di samping hafiz.
Hening.
Hanya ada suara sendok dari piring Khanza,sedangkan hafiz,pria itu hanya Dian sambil memandang ke arah Khanza.
"Kenapa ngak makan?."tanya Khanza.
"Suapin..."rengek hafiz.
"Ngak mau,Lo kan punya tangan."
"Kamu liat tangan saya?,gimana mau makan."ujar nya.
Khanza hanya bisa menghela napas pasrah,ia pun mengambil piring hafiz dan menyodorkan sesuap nasi goreng ke dalam mulut cowok itu.sedangkan hafiz,ia menatap Khanza dengan senyum yg lebar.
"Besok-besok gini lagi ah."batin hafiz.
§§§§
Setelah selesai makan tadi,kedua pasutri itu langsung menuju kamar nya untuk tidur karna waktu sudah menunjukkan pukul sebelas.
"Kamu kenapa tidur di lantai?."tanya hafiz yg melihat istri nya sudah berbaring di lantai.
"Ya.. masa aku tidur sama Lo ?."ucap nya yg membuat hafiz menghela napas gusar,cowok itu beranjak dari ranjang nya dan berjalan ke arah Khanza,ia menggendong Khanza Ala bridal style.setelah itu menurunkan Khanza dengan perlahan.
"Kita kan udah nikah,ya harus sekamar ,masa aku tidur di ranjang,kamu tidur di lantai,kan aneh."
"Ah,udah ah terserah Lo,gw mau tidur ,ngantuk."ucap nya setelah itu merebahkan tubuh nya di atas ranjang,hafiz pun ikut tidur di sebelah Khanza pria itu melafalkan do'a tidur dan tidur miring ke kanan,menghadap Khanza.
Khanza ikut tidur miring ke kanan,ia masih membuka mata nya,tapi beberapa menit kemudian,ia menutup matanya,tapi,baru dua detik ia memejamlan matanya,sebuah tangan tiba-tiba melingkar di perut khanza, yg membuat Khanza memberontak,baru saja ia ingin duduk dari baring nya,tapi tangan hafiz lebih dulu melingkar di perutnya dan menarik Khanza agar lebih dekat dengan nya,yg membuat jantung Khanza berdetak tak karuan.
Sekarang punggung Khanza hampir bersentuhan dengan dada bidang hafiz,Khanza juga bisa merasakan napas hafIz, karna hafiz membenamkan wajah nya di ceruk leher milik Khanza,dan sekarang dia bisa mendengar detak jantungnya sendiri.
Khanza mencoba untuk melepaskan tangan hafiz yg melingkar di pinggang nya,tapi hafiz sudah lebih dulu menarik nya agar lebih dekat dengan nya,kini jantung Khanza seakan tak berdetak,ia gugup,sangat gugup,apalagi sekarang punggung Khanza dan dada hafiz sangat lah dekat,tak ada jarak sama sekali,bahkan Khanza bisa merasakan napas hafIz yg tenang,kalau seperti ini dia tidak bisa tidur.
Melainkan terbang.
****
Ges vote sama komennya dong
Saya ngemis vote hari ini :'(
Maaf ya ges,agak ngebosenin
YOU ARE READING
HAZA OF LOVE | END
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA. PARA PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Pernikahan dalam perjodohan akan dimulai dengan tidak mencintai, dan lama-kelamaan rasa itu tumbuh dengan sendirinya seiring berjalan waktu. Hafiz dan Khanza. Sepasang suami istri yang saling mel...
