PG|31.

635 39 10
                                    

"Mana mungkin saya perhatiin cewek lain kalau cewe yang ada di hati saya spek
Bidadari"

-Muhammad hafiz al-karim-
.
.
.
.
.

***

"Assalamualaikum", salam hafiz yang baru memasuki kelas.

"Waalaikumsalam", jawab semuanya termasuk kaum hawa.

Gadis yang baru kesekolah karna sudah lama di- skors menatap cengo dosen yang baru masuk ke dalam kelasnya.

Hafiz meletakkan buku-buku tebalnya di atas meja dan mendudukkan dirinya di atas kursi.

"Masih ingat dengan tugas yang saya beri?" Tanya hafiz membuat semuanya mengangguk.

"Kelompok satu bangun dan presentasikan", suruh hafiz dengan nada tegasnya.

Seorang pria dengan kacamata berjenjer di wajahnya pun bangun dan mulai mempresentasikan,setelah selesai, pria itupun duduk di bangku nya.

"Saya lihat-lihat, kelompok satu tidak pernah ada yang bangun kecuali Dito", ucap hafiz menatap kelompok satu yang membuat bulu kuduk mereka merinding ,tatapan tajam bak elang itu seperti akan memakan mereka hidup-hidup.

Hafiz pun bangun dan berjalan ke arah kelompok satu  "Dito,coba jujur ,apakah mereka pernah mengerjakan tugas?", Tanya hafiz.

Dito melirik temannya yang menatapnya tajam "biasa aja kali natapnya", ucap hafiz.

"Kalian,lari di lapangan dengan tujuh putaran,baru bisa masuk kelas", final pak hafiz atau Gus hafiz sehh!.

Kelompok satu membulatkan  matanya kecuali Dito "pak,lima aja ya pak?", Mohon mereka namun tak mampan bagi hafiz.

"Yasudah sepuluh", putus hafiz yang membuat kelompok satu kehabisan kata-kata ,dengan langkah gontai,mereka berjalan keluar kelas dan mengikuti apa yang pak hafiz yang gantengnya seperti Taehyung.

E'a

Hafiz pun menghampiri kelompok dua dan menemukan gadis yang ia bantu tadi sedang tertidur pulas.

Brak

Hafiz memukul meja dengan buku tebalnya yang membuat perempuan yang sedang tertidur itu tersentak.

"Siapa yang nyuruh kamu tidur?", Tanya hafiz dingin.

"Eh pak,kenalin nama gw Naya yang bapak selamatin tadi, belum sempet kenalan tadi pak", ucap Naya tidak nyambung.

"Gak nanya", singkat hafiz yang membuat seisi kelas menahan tawanya.

"Kamu,ikuti mereka yang sedang berlari,cepat!", Suruh hafiz.

Naya bangkit dari duduk nya dan mendengus sebal, sangat memalukan.

***

Di sisi lain,Khanza yang baru selesai dengan bukunya,buku yang di belikan oleh hafiz seminggu lalu yang tak lain adalah buku fiqih wanita.

Gadis itu mengambil ponsel dan meng-scrol Instagram nya,sudah lama ia tak memegang benda itu.

Ting

HAZA OF LOVE | ENDWhere stories live. Discover now