PG|02.

1.4K 81 117
                                    

                               

             ✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ✨     

   KAMU TAU CERITA INI DARI MANA?

HAPPY READING ALL!🤩

   .•.•.•.

Khanza, gadis itu dengan santai berjalan dikoridor sekolah. Semua mata yang dengan terang terangan memandangnya pun ia tanggapi dengan jari tengahnya. Dengan hijab yang sisi kirinya di anggurkan ke belakang tak jarang membuat kaum Adam memandangnya dengan tatapan genit.

Langkah kakinya menyusuri koridor hingga kini kakinya menapak pada kelas yang bertuliskan 'XI MIPA 1' kelas yang dihuni oleh manusia-manusia yang suka bergosip termasuk dirinya. Hahahah.

"Congratulation morning, guys!" Sapa Khanza pada kedua sahabatnya itu. Sedangkan seorang Gadis dengan name tage Milka mendengus pelan karna setiap pagi harus mendengarkan Khanza mengucapkan Congratulation morning

"Congratulation morning Congratulation morning! good morning kali, Za. Enyak sama babe Lo nggak pernah ngajarin apa," ujar Milka lalu menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.

"Eh, Jubaedah! Mama-papa. Bukan Enyak babe! Dan satu lagi, Mom sama Dad gue nyekolahin gue buat apa? Ya buat belajar! Nah, kalo gue belajar gue bisa apa? Bisa gila! Iya bisa gila sama matematika, fisika, biologi. Gila karna tiga pelajaran kembar Siam itu!" Celetuk Khanza.

"Ya Lo udah gila! Gila dari lahir! Jadi Lo harus bersyukur!" Sahut Milka lantaran kesal dengan omongan Khanza yang ceplas ceplos.

Mendengar itu tentu Khanza tak terima, matanya melotot tajam menatap Milka yang ikutan melotot padanya. "enak aja ngatain gue--"

"Berisik monyet!" Lerai seorang gadis yang baru saja memasuki kelas. Lantas ia melemparkan tasnya pada bangku milik gadis itu lalu duduk di bangku itu sembari menatap jengah kedua sahabatnya yang tak bisa jika tidak cek-cok sehari saja.

"Iya sayang, ini gak ribut lagi kok," ujar Khanza lalu mengedipkan matanya genit kearah gadis yang ber name tage Ulfa. Milka pun tak mau kalah, gadis keturunan bule itu lantas duduk mendekat pada Ulfa lalu mencolek dagu gadis itu.

"Gamon ya zheyenk?" Ledek Milka yang dibalas dengusan oleh Ulfa.

"Sotoy Lo pada," balas Ulfa.

"Heh, cabe-cabe an. Jangan ribut, kalo mau ribut dilapangan sana. Gak fokus nih!" Bentak seorang pria ber name tage Putra.

"Sama-sama cabe gak boleh menghina," balas Khanza sok bijak mode on.

"Udah ah males gue," kata Putra lalu pergi keluar dari kelas, pria yang dikenal agak pintar menurut Khanza, AGAK!!

"Itu cewek apa cowok anjir?" Tanya Khanza yang melihat putra pergi dari kelas.

"Gue curiga kalo dia khunsa," balas Milka masih dengan menatap pintu kelas begitupun dengan Khanza, cewek itu mengangguk mantap sambil mangut-mangut tak jelas.

"Pantesan Putra keluar kelas, ada dua monyet lagi adu bacot gak bermutu dan akhirnya cuma buang-buang waktu."

Khanza dan Milka yang Merasa tersindir pun mencebikkan bibirnya. "Dari pada gamon ngarepin yang gak pasti," balas Khanza.

"Iya, kayak yang baca. Dikira naksir balik, padahal ... Cuma Frindzone, jiakhh!" Tambah Milka memanas-manasi readers.

"Iya, author juga dulu gitu."

HAZA OF LOVE | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang