THE END!

1K 23 2
                                    

"Dunia hanya perihal datang, dan pergi. Bahkan, mereka akan pergi setelah mereka berjanji."

HAZA OF LOVE~ husna

🎵Beri tau aku cara melupakanmu🎵
~Serana🎶

"Aku masih tak percaya dengan apa yang kualami. Banyak pertanyaan yang keluar dari benakku. Salah satunya, kenapa kau terlalu jauh pergi? Kenapa kau tidak mengajakku ketempat yang indah itu?"

~Khanza aurellya azhanie

•••

"Suami kamu meninggal bersamaan dengan Afifah dan Aariz terlahir kedunia ini."

DEG

Mendengar itu membuat Khanza membekap mulutnya menggunakan tangan. Tidak, ini tidak mungkin! Hafiz sudah berjanji padanya.

"Hahahahah, kalian pasti lagi nge-prank aku 'kan? Kalian pasti lagi akting, kan? Mana kameramen nya?" Tanya Khanza masih tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Semuanya terdiam. Tak ada yang menyahut, hanya suara tangisan serta suara burung yang berkicau.

"Kok kalian pada diem?" Khanza bertanya lalu menghampiri Marlina yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Mama." Panggilnya.

Dengan cekatan, Marlina menghapus air matanya. "Iya sayang. Mau apa, hm?" Mendengar perkataan Marlina membuat khanza terdiam beberapa saat.

Perkataan itu terasa dejavu yang membuatnya semakin merindukan suaminya. "Ih mama, jangan manggil Khanza kek gitu. Jadi rindu mas Hafiz deh, pulang yuk, suami Khanza udah capek nungguin istri tercintanya pulang sama anaknya." Ucap Khanza seraya tersenyum lebar. menyembunyikan lukanya lewat senyuman yang ia ukir.

Ulfa dan Milka menghampiri Khanza dan langsung menubruk tubuh sahabatnya dengan pelukan. "Khanza, jangan kek gini ... Itu beneran makam suami kamu ...." Lirih Milka tak tahan lagi dengan khanza yang terus berlaku seakan tidak terjadi apa-apa.

"Kalian semuanya ke-kenapa sih?!" Sentak Khanza lalu melepaskan pelukannya.

"Baca tulisan di nisan itu, za." Ucap Fazei dengan tenggorokan yang tercekat. Khanza mengangkat bahunya lalu menghampiri makam tersebut lalu membaca tulisan itu sekali lagi dengan telaten.

"Muhammad Hafiz al-karim ...." Mata Khanza berkaca-kaca saat membaca tulisan tersebut. Dunianya seakan runtuh saat itu juga.

"Mas ...." Panggil Khanza namun tak ada lagi sahutan. Biasanya akan ada orang yang menjawil hidungnya dan mengatakan 'kenapa manggil saya, hm? Kangen? Padahal baru ditinggal lima menit loh.'

Sekarang malah berbeda. Hanya suara sunyi nya kuburan dan tangisan manusia yang tak ingin kehilangan sosok yang sangat berarti bagi mereka.

"Perjalanan kita cuma segini? Gak bisa dilanjutin lagi ya?" Lirih Khanza. Gadis itu bersusah payah menahan lapisan kaca itu. Namun, ia tak sekuat itu. Buliran air mata itu jatuh membasahi lembabnya tanah kuburan. Ia menangis sekencang-kencangnya.

"Kamu bilang mau nuntun aku! Kamu bilang bakal jagain aku sampe kita tua, tapi ...."

"SEMUANYA CUMA OMONG KOSONG!"

HAZA OF LOVE | ENDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें