03

399 172 157
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Pagi telah tiba sekarang tepat hari senin untuk anak remaja waktunya sekolah apalagi yang mengikuti upacara harus berangkat lebih awal agar tidak terlambat begitu pula yang terlambat akan mendapat hukuman lain dengan Vera yang masih molor tanpa lupa ingat waktu bahwa sekarang saatnya sekolah. Sang kakak menghampiri untuk membangunkannya.

"Dek bangun inget sekolah gak?!" Jefran menggoyang-goyangkan pundak sang adik di rasa tidak bangun-bangun ia langsung menarik telinga sang adik membuat adiknya kesakitan dan terusik.

Vera memegang telinganya yang sudah memerah bekas jeweran dari Jefran. "Aduh kak santai dikit dong kalau bangunin tuh jangan main jewer-jeweran sakit nih, tuh liat sampai merah merona gini." kesalnya sembari mengusap-usap telinga.

"Kakak udah coba bangunin kamu tapi gak kamu ngerespon yaudah kakak jewer. Mandi sana, sekolah udah jam berapa ini." tegas Jefran sambil melirik jam dinding di kamar Vera.

"Kalau sampai besok terulang lagi gak segan-segan kakak nyita hp kamu!" ancam Jefran dan bergegas pergi dari kamar Vera sedangkan Vera mendengus kesal menatap punggung kakaknya yang pergi.

"Dih anjing apes mulu gue." Vera berjalan ke kemar mandi untuk mandi butuh waktu lima belasan menit lamanya, serasa sudah ia menuju tolet dan mulai mendandani diri dari rambut ke wajah.

Vera memandangi cermin menatap dirinya sendiri, ia terpukau melihat kecantikannya sendiri yang sekilas mirip sebelas dua belas dengan Hwang Yeji. "Wah gila sih gue cakep bener dah gak sia-sia ntar orang yang dapetin gue hahaha." ucapnya senang penuh percaya diri.

Vera mengambil tas ransel berwarna biru muda dan di taruh di punggung lalu pergi turun kebawah, ia berjalan ke arah dapur untuk minum air dingin di kulkas lalu menghampiri sang kakak tengah makan.

"Kak ayo berangkat lama bener makannya kek siput."

"Ya bentar."

Selesai makan Jefran beranjak dari kursi lalu berjalan ke arah meja dapur untuk mengambil bekal yang akan di berikan pada adiknya, tidak mungkin ia tega membiarkan sang adik langsung berangkat sekolah apalagi tidak sarapan seperti biasa di karenakan akan memburu waktu yang di tempuh dalam perjalanan nanti.

"Nih kakak bawain bekal jangan lupa di makan awas aja kalo gak di makan habis kamu!" ancamnya sementara Vera mengiyakan sang kakak.

Jefran membalikkan badan adiknya dan memegang tas Vera lalu membukanya lantas memasukkan bekal ke dalam tas tersebut.

Jefran menuju ke garasi mengambil mobil yang akan di pakai dan mereka langsung menaiki lalu menjalankan mobil ke arah jalanan menuju sekolah Vera.

Beberapa menit akhirnya mereka sampai di sekolah SMA BINAR MUTIARA.

Sekolah para impian anak remaja untuk melanjutkan ke jenjang sekolah menengah atas, sekolah ini lengkap dengan vasilitas serta aktif dalam beberapa kegiatan seperti ekstrakurikuler dan sekolah ini sangat cukup mahal untuk kalangan orang yang mampu, tidak perlu di tanyakan lagi sekolah ini sudah ternama di wilayah Indonesia.

LOVE PROCESS (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang