•••
Di malam hari sekitar pukul jam 20.00 Vera berniatan pergi ke tempat basecamp untuk menemui temannya walaupun sudah di larang oleh Jevan tapi ia tetap ngotot masih ingin berteman dengan teman tongkrongan tanpa sepengetahuannya.
Vera pergi ke arah garasi mengeluarkan motor dan menancapkan gas lalu melaju pergi, butuh tujuh belas menit sampai di sana tidak lupa ia membawa beberapa jenis cemilan dan minuman kaleng untuk temen dan dirinya.
Vera melewati berbagai tikungan hingga akhirnya pun sampai, di sana sudah terlihat ada dua motor sport dan ninja yakni milik Andilo dan Rendra. Ia menaruh motornya sembarangan dan langsung memasuki basecamp tersebut.
Duar!
Vera mendorong pintu lumayan kenceng. "SHIBAL ANNYEONG! orang cantik datang nih mana sambutannya?!" pekik Vera narsis lalu menghampiri kedua temannya sedangkan Andilo terjengit kaget dan Rendra hanya menatap Vera sekilas.
"Sedikit kaget tapi oke." ucap Andilo sembari menetralkan detak jantungnya.
"Gak perlu gue sambut orang lu jelek kalo cantik mah spek bidadari kayak Agnes Monica." cibir Andilo dengan memuji penyanyi favorit yang dirinya suka.
"Dih? kayak tau wujud bidadari aja lu!" sungut Vera sambil meletakkan sebungkus kresek di meja.
"Bisa diem gak bangsat?!" potong Rendra menatap mereka datar.
"Dih apaan? ntar kalo pada diem-dieman bilangnya 'tumben kok diem' giliran ribut dikit 'berisik' kek serba salah aja dah bangke." kesal Vera lalu menjitak kening Andilo sedangkan sang empu terheran-heran kepala dirinya yang terkena jitakan.
Rendra meminum segelas bir di genggaman tangannya sementara di meja ada dua botol alkohol tidak berisi akibat sudah di minum Rendra hingga tandas sedangkan Andilo kembali sibuk memainkan game yang ada di ponselnya serta Vera berdiam anteng duduk di kursi sambil mengamati kedua temannya.
Di antara mereka hanya Rendra dan Bayu yang kuat meminum miras hingga beberapa gelas pun belum kobam sementara Andilo dan Letta maniak rokok ketimbang meminum alkohol begitupun Vera tidak selera dengan sejenis benda begituan.
"Ntu anak mulai keteteran noh gak takut apa tiba-tiba mati disini?" tanya Vera pada Andilo sambil melirik Rendra tengah meminum miras tanpa henti.
"Nyawanya ada banyak lagian fisiknya mental baja." jawab Andilo bergidik ngeri menatap Rendra.
"Diem setan!" tegas Rendra, pikirannya tak tenang mendengar orang di sekitarnya berbicara terus menerus. Ia mentah-mentah menahan kepalanya yang mulai memberat dengan menyenderkan di kepala kursi sambil memejamkan mata.
YOU ARE READING
LOVE PROCESS (tahap revisi)
Teen Fiction𝗬𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗴𝗮𝗺𝗮𝘂 𝗯𝗮𝗰𝗮? 𝗴𝗮𝗺𝗮𝘂 𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗽𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀𝗻𝘆𝗮 𝗝𝗲𝘃𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗩𝗲𝗿𝗮?! ____________ 𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧...