18

3.1K 418 17
                                    

Butuh waktu hampir satu tahun untuk membawa kasus Doyoung masuk ke pengadilan dan mendapat jadwal sidang. Berbulan-bulan berlalu sejak dirinya diperbolehkan pulang dari rumah sakit, ia bahkan sudah menyelesaikan ujian kesetaraan karena sebentar lagi dirinya akan menjadi mahasiswa.

Begitu pula dengan Junghwan, laki-laki itu sibuk dengan ujian masuk universitas yang diadakan dalam waktu dekat, membuatnya mau tidak mau harus menghabiskan diri dengan belajar mati-matian. Padahal Junghwan lebih ingin menemani Doyoung di rumahnya.

Langkah Doyoung memang masih dan akan terus timpang, tapi dirinya memutuskan untuk tinggal di rumah orang tuanya sendirian. Itu juga perlu waktu lama baginya untuk meyakinkan keluarga Hyunsuk bahwa kondisinya sekarang sudah baik-baik saja.

"Kamu lagi apaaaa?"

Doyoung tertawa mendengar ucapan Junghwan, karena kesibukan masing-masing kini keduanya jarang bertemu, dan Junghwan memutuskan untuk berbicara dengan kekasihnya via telepon hampir setiap malam.

"Lagi apa ya ini..." Jawab Doyoung, ia selalu suka sesi menggoda Junghwan yang selalu memberikan reaksi lucu.

"Ih kenapa gak dijawab? Pacarku lagi apaaa?"

"Aku lagi beresin isi lemari, Junghwan." Ucap Doyoung, sedikit berteriak karena ponselnya diletakkan di atas ranjang sedangkan dirinya duduk di atas kursi roda, membereskan isi lemari yang sedikit berantakan karena ia memang baru pulang beberapa hari lalu.

"Beres-beres sendirian? Kenapa gak bilang aku kan bisa aku bantuin?"

"Kamu pikir aku percaya? Nanti pas kamu ke sini malah ngerengek minta makan terus ujung-ujungnya numpang tidur doang."

Doyoung mendadak dibawa di hari pertama kepindahannya, Junghwan yang katanya datang karena ingin membantu justru malah merepotkan Doyoung dengan meminta ini itu lalu berujung menguasai kasur sempitnya untuk tidur hingga tengah malam.

Meninggalkan Doyoung yang sibuk membereskan barang-barangnya sendirian.

"Waktu itu aku kan lagi capek, babe."

"Dih?"

"Kenapa? Keren ya panggilan baru dari aku?"

"Doyoung?"

Cukup lama Junghwan menunggu jawaban, tapi telinganya malah menangkap suara yang cukup keras dari ujung panggilan.

"Doyoung? Kamu kenapa?" Tanya Junghwan panik, setelahnya ia dapat mendengar suara erangan pelan kekasihnya.

"Doyoung? Aku ke sana ya?"

"Berisik ih kamu ngomong mulu, aku jadi jatuh kan."

"Loh jatuh kenapa?"

"Jatuh cinta."

"Yang bener dong!"

Tawa khas Doyoung terdengar di telinga Junghwan, tapi tidak membuat khawatir yang ia rasakan berkurang.

"Aku tadi berdiri buat taruh koper ke atas lemari, tapi jatuh terus ketimpaㅡ"

"KAMU KETIMPA KOPER? AKU KE SANA SEKARANG!"

Junghwan memutus sambungan secara sepihak, membuat Doyoung bingung karena sebenarnya ia tidak tertimpa koper melainkan beberapa baju yang ia putuskan untuk disimpan di dalamnya karena sudah jarang dipakai.

Tidak butuh waktu lama untuk Junghwan sampai ke kediaman kekasihnya, ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu, berlari ke arah kamar Doyoung yang pintunya tertutup rapat dari dalam.

"Doyoung?" Ucap Junghwan seraya membuka pintu kamar kekasihnya, ia disambut dengan Doyoung yang kini menatapnya heran.

"Apa?"

Ethereal [Hwanbby]✔Where stories live. Discover now