bonus chapter

4K 444 85
                                    

Dari semua tempat yang tersedia, Doyoung heran kenapa Hyunsuk memilih untuk mengadakan pesta pertunangan di rumahnya. Rumah Doyoung tidak sebesar itu, tapi halaman yang ada di belakang rumahnya memang lumayan luas dan lebih dari cukup untuk membuat acara kecil di sana.

Berulang kali Hyunsuk dan calon tunangannya ㅡbenar, kakak Junghwan alias Jihoon itu adalah calon tunangan sepupu Doyoungㅡ meyakinkan dan berkata bahwa ini ide yang cemerlang karena akan membuat rumah Doyoung terlihat ramai.

Doyoung masih tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tuanya, dua tahun berlalu dan luka di dalam tubuhnya kini mulai sembuh walau belum sempurna. Terima kasih atas bantuan Junghwan yang terus menemani tanpa henti, memberi dorongan semangat juga terus hadir saat hidupnya mulai terasa sepi.

Junghwan menata beberapa balon kuning yang ia tiup sendiri, sedangkan Hyunsuk dan Jihoon sibuk memasang papan nama mereka berdua ke dekorasi yang sudah disiapkan oleh vendor.

Sebenarnya mereka tidak perlu melakukan ini, semua peralatan sudah terpasang di tempatnya, tapi karena Doyoung yang berkata bahwa masih kurang variasi warna, ketiga orang yang amat menyayangi dirinya itu langsung berlari ke toko perlengkapan alat pesta untuk membeli berbagai barang berwarna kuning menyala.

Doyoung membuat bingkai dengan kedua tangan lalu meletakkannya di depan mata, memandang puas dekorasi yang kini dipenuhi warna kesukaannya. "Kalo kayak gini kan enak, gak cuma hitam putih aja!" Ucapnya, dan langsung disambut oleh anggukan semangat tiga orang lain yang ada di sana.

Entah apa yang akan dikatakan oleh para tamu undangan juga keluarga mereka nanti, tapi kedua pasangan itu seakan tidak peduli, yang penting Doyoung senang maka yang lain juga akan merasakan hal yang sama.

"Karena udah malem mending kita tidur aja, gimana?"

"Dih, abang pulang sana ngapain mau tidur di sini?" Protes Junghwan tidak terima, selain milik Doyoung, di rumah ini memang tidak lagi ada kamar tidur yang tersedia. Bahkan saat Hyunsuk dan Jihoon hendak menginap di hari-hari sebelumnya, mereka harus tidur di atas sofa ruang tamu.

"Kalo abang pulang, kamu juga harus pulang." Ucap Hyunsuk, Doyoung hanya tertawa melihat Junghwan yang menggeleng kuat di sebelahnya.

"Aku tuh udah naruh baju di sini, emang niat mau nginep dari kapan tau." Balas Junghwan, ia menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Doyoung, memeluk lengannya dengan hati-hati lalu menyandarkan kepala ke atas bahunya.

"Lah ini abang yang mau tunangan kenapa kalian yang mau berduaan?"

"Aku kangen sama pacarku, lagian Doyoung aja gak ngelarang kok malah abang yang bawel sih? Udah sana pulang, kita mau istirahat."

Dua orang yang jauh lebih tua dibanding Junghwan itu menurut, mereka memasuki mobil masing-masing lalu tancap gas meninggalkan Doyoung yang masih duduk di sofa ruang tengah, juga Junghwan yang baru memasuki rumah setelah mengantar kakak dan calon kakak iparnya ke halaman depan.

"Mau tidur sekarang?" Tanya Doyoung ketika melihat Junghwan berjalan ke arahnya, laki-laki yang lebih tinggi darinya itu mengangguk.

"Aku ngantuk." Jawabnya, Doyoung tidak dapat menahan diri untuk tidak tertawa lalu mencubit gemas pipi Junghwan yang kini sedang berjongkok di depannya.

"Bayi emang harus tidur sebelum tengah malem." Junghwan sama sekali tidak protes dengan sikap Doyoung yang selalu menganggapnya seperti anak kecil dan malah menikmatinya. Bagi Junghwan, selama Doyoung-nya senang, maka dirinya juga.

Tangan besar Junghwan terulur untuk membantu kekasihnya bangun, tepat setelah itu tangannya beralih dan kini melingkar sempurna di pinggang Doyoung. Keduanya lalu berjalan menuju kamar pemilik rumah yang tidak jauh dari ruang tengah.

Ethereal [Hwanbby]✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon