Bonus Chapter vol. 2

3.7K 385 73
                                    

"Om ayo main kuda-kudaan lagi!"

"Kalau berantem sama Ayah, yang menang Om atau Ayah?"

"Ayo Om kita rombak lego papa terus rakit ulang, ayo Om Doyoung!"

"Om Junghwan sanaaa, jangan deket-deket Om ku."

Junghwan dan Doyoung tampak kelelahan di atas sofa ruang tengah kediaman Doyoung yang makin terasa ramai karena kehadiran kedua keponakan Junghwan yang dititipkan oleh Jihoon.

Doyoung menarik napas berat lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Junghwan yang di sebelahnya. "Yang ngide buat mau dititipin dua bocil tuh siapa sih?" Pertanyaan Doyoung membuat yang lebih tinggi terkekeh pelan, ia mengusap kepala Doyoung dengan lembut sebelum menjawab pertanyaannya.

"Hari ini hari ulang tahun pernikahan mereka, mana bisa aku nolak pas bang Jihoon minta waktu buat berduaan sama Kakak sepupumu itu?"

Mata keduanya tidak lepas dari dua balita yang tidak berhenti berlarian di ruang tengah Doyoung yang sengaja dibuat luas, dua anak pasangan Jihoon dan Hyunsuk itu kelewat aktif untuk anak seumuran mereka, bahkan Junghwan yang terhitung kuat pun sudah kelelahan setengah mati.

"Tapi biasanya mereka tidur kok sebelum jam delapan."

"Dan ini baru jam enam sore, kamu bisa ngurus sampe dua jam kedepan?"

Junghwan terkekeh pelan sebelum menoleh ke arah Doyoung yang kini menatapnya dengan sedikit emosi. "Bisa." Balasnya seraya mengangguk pelan.

Yang lebih tua beranjak dari duduknya dan berjalan dengan langkah timpang ke arah kamar, meninggalkan tugas menjaga dua anak kecil kepada Junghwan yang melempar senyum getir dari tempat duduknya. Doyoung hanya berharap agar Junghwan tidak memberikan akses ponsel kepada dua keponakannya setelah ini.

Akhir pekan yang seharusnya diisi dengan beristirahat penuh setelah lima hari terakhir sibuk dengan urusan pekerjaan, malah justru dihabiskan dengan mengasuh kedua anak yang sedang aktif-aktifnya di rumah.

Sungguh, awalnya Doyoung tidak menyangka bahwa mengurus anak kecil akan semelelahkan ini, bagaimana bisa Kak Hyunsuk tahan dengan mereka selama empat tahun belakangan?

Suara dering alarm membangunkan Doyoung dari tidur singkatnya, sebelum bangun, telinganya berusaha menangkap suara berisik dari luar ruangan tapi ternyata nihil, hanya keheningan yang mengisi rumahnya.

Doyoung meregangkan tubuh sebelum akhirnya bangkit dari kasur dan berjalan ke ruang tengah, senyum lebar terukir di wajahnya ketika melihat Junghwan yang terlelap di atas sofa lengkap dengan dua anak kecil yang ada di tangannya.

Tangan kanan Junghwan mendekap hangat tubuh Rowoon yang ada di pojok sofa, sedangkan yang kiri menahan tubuh Nayun agar tidak terjatuh dari atas tubuhnya.

Laki-laki yang kini berprofesi sebagai Psikolog itu menyempatkan diri untuk memesan makanan dari ponselnya sebelum menarik Nayun dari pelukan Junghwan, memindahkan anak itu ke dalam kamar bergantian dengan Rowoon agar tangan kekasihnya tidak sakit karena terlalu lama diberi penekanan saat ia membuka mata nanti.

Doyoung duduk di samping sofa, netranya terus menatap wajah Junghwan yang tertidur cukup lelap. Ia tidak berhenti tersenyum karena perasaan aneh yang ada di hatinya saat melihat Junghwan begitu telaten merawat kedua keponakannya bahkan hingga mereka tertidur dengan nyenyak.

Entah apa yang Doyoung perbuat di kehidupan sebelumnya hingga saat ini, ia dikaruniai orang yang begitu memahaminya bahkan lebih dari dirinya sendiri. Junghwan tidak pernah memaksakan kehendaknya sama sekali, ia bahkan berhenti meminta Doyoung untuk menikah karena Junghwan tahu, butuh waktu lama bagi Doyoung untuk siap memulai kehidupan baru dengannya.

Ethereal [Hwanbby]✔Where stories live. Discover now