08. Janji

65 5 0
                                    

Hai hai..

Jumpa lagi kitaa!!
Untuk chapter ini, kalian bisa bacanya sambil dengerin lagu favorit kalian yaww.

Happy Reading


Yang terjadi dalam hidup kita tidak ada yang kebetulan. Semua sudah ada alurnya yang berjalan sesuai ketentuan Tuhan. Seperti hidup Fajar sekarang ini. Ia jauh lebih baik kehidupannya daripada yang dulu. Ribuan rintangan sudah berhasil ia lewati dengan kesenangan maupun kerapuhan.

Dan kini, ia bertemu dengan salah satu orang istimewa.

"Ra." Panggil Fajar pada Kejora. Saat ini mereka sedang berada di taman dekat kampus Kejora.

"Kenapa?" jawab Kejora dengan suara lembutnya.

Fajar tampak ragu mengatakan isi pikirannya.

"Emm.. kamu udah punya pacar?"

Akhirnya Fajar berani memaparkan pikirannya. Ia akan menerima apapun jawaban dari Kejora. Meskipun jawaban itu tak sesuai dengan ekspektasi benaknya.

Kejora pun mengangguk. Tampak jelas kedua bibirnya membentuk lengkungan sabit bersamaan dengan anggukannya.

Fajar pun ikut tersenyum. Meski senyum itu sedikit menjelaskan kepatahan yang tak ada melihat.

"Emang kenapa kak?" tanya Kejora. Kejora hanya penasaran kenapa laki-laki menanyakan hal itu.

"Gak apa-apa." Ucapnya.

"Kak Fajar masih suka aku?"

Fajar hanya menggeleng. Gelengan palsu. Berdusta itu adalah hal berdosa. Tapi untuk keadaan saat ini tak mungkin, ia mengatakan kejujuran. Nantinya akan menimbulkan persoalan.

Kejora pun hanya mengangguk. Lalu beralih menatap hpnya. Beberapa menit tak ada percakapan antar keduanya.

"Ohh..ya kak, aku ke kampus dulu ya. Bentar lagi, ada kelas." Ujar Kejora. Kemudian beranjak dan melambaikan tangan kepada laki-laki berkemeja kotak-kotak itu.

Fajar menatap punggung perempuan itu cukup lama. "Semoga bahagia selalu Kejora."

***

Di balik pohon besar, Raka fokus menatap laki-laki yang bersama Kejora. Dalam pikirannya ia bertanya-tanya siapa laki-laki itu?

Keisha yang di sampingnya menepuk pundak kakaknya itu. "Ayo lah bang kita balik ke rumah. Gue ada janji nih bentar lagi." Ajak Keisha. Nyatanya mereka sudah dari tadi di sana. Pagi tadi sebenarnya mereka sedang joging setelah pulang dari masjid tadi subuh.

"Bang, lo dengar gak sih?" ucap Keisha karena dia merasa Raka pasti tak mendengarkan dirinya tadi. Sekali lagi Keisha menepuk pundak Raka. Untuk kali ini untungnya ada respon dari sang lawan bicara.

"Iya gue denger kok. Lo kira gue budek apa?" sahut Raka masih menatap Fajar dari posisinya.

"Ayo balek, gue ada perlu." Kata Keisha.

"Iyaa ayo." Raka pun langsung pergi dari sana meninggalkan Keisha.

****

Tragedi piring pecah tadi mengundang kemarahan mama memuncak. Gimana mama gak marah, piring kesayangan pemberian mertua mama dirusak Akmal.

"Ma..maafin aku ya." Bujuk Akmal mengikuti langkah mama yang sedang membereskan meja makan.

Tak ada jawaban dari mama. Tampak wajahnya datar seperti tak memperdulikan keberadaan Akmal.

Tujuh Bentala Lolita | Nct Dream Where stories live. Discover now