10. Bang Raka kenapa?

49 4 0
                                    

Boom boom..
Welcome to story Abah Eja's Family

Happy reading 🍒

***

Pekan masih belum berakhir. Di hari Minggu yang cerah ini, mama membagikan beberapa makanan untuk anak-anak jalanan dan para tetangga. Kegiatan ini rutin mama Alma lakukan.

Tak heran saat ini dapur sedikit berantakan dengan bahan makanan dan lainnya. Ada Loli dan Keisha yang membantu memasak.

"Ma, abah pergi ke rumah pak kades ya,"  Pamit Abah Eja pagi ini. Kemarin sore, pak kades rumah mereka, niatnya mau bicara dengan Abah Eja, sayangnya Abah lagi pergi dengan Lolita ke toko mainan. Lalu pak kades berpesan pada mama untuk menyuruh Abah Eja datang ke rumahnya pagi hari.

Selain Abah ada Andra yang juga pamit pergi ke kios lukis milik temannya. Dengan pakaian kaos putih dan rambut sedikit berantakan, Andra pergi pagi itu juga.

Sementara anak mama Alma lainnya sedang molor di kasur sejak selesai salat subuh tadi.

"Ma, bang Raka kemana? Biasanya tiap Minggu joging tuh dia," tanya Kiesha saat memotong bawang.

"Mungkin dia tidur," respon mama yang tengah sibuk.

"Tapi di kamarnya gak ada, ma." Kata Loli

"Waktu pas subuh, Loli juga gak liat bang Raka." Lanjutnya.

"Jadi semalam dia gak pulang?" gumam Keisha. Tak biasa Raka begini. Pasti ada sesuatu.

"Di pos ronda kali, kan bang Raka sering tuh tidur di sana bareng bang Ucep,"

Loli dan Kei hanya mengangguk-angguk lalu kembali melakukan aksi memasak.

Gebrak

Mama, Keisha, dan Loli tersentak dengan suara ranying tersebut. Bergegas mereka menuju pintu depan.

"Ya Allah Abang," teriak mama langsung menghampiri Raka yang sudah terkapar di lantai. Keisha masih tidak percaya apa yang terjadi barusan. Kondisi Raka begitu mengenaskan. Dia dalam keadaan babak belur.

"Bang Mirza, Abang bangun. Tolong ke sini," teriak lantang mama memanggil putra sulung.

"Ya Allah nak, kenapa gini sih bang." Lirih mama Alma khawatir.

Mirza, Akmal, Nares, dan Janu datang bersamaan. Mereka terkejut bukan main, melihat saudaranya sudah tidak berdaya. Luka memar di muka dan darah segar mengalir dari pelipisnya.

Mereka memutuskan untuk membawa Raka ke rumah sakit. Mirza bergegas ke garasi menyiapkan mobil, sementara Keisha, Akmal, Nares, dan Janu membantu abangnya untuk dibawa ke mobil.

Mama menyuruh Loli untuk tetap di rumah bersama Janu dan Nares. Mama pun ikut berangkat ke rumah sakit bersama Mirza, Akmal dan Keisha.

Loli yang masih berdiri dekat pintu, menatap mobil yang sudah melaju dari rumah.

"Abang, jangan sakit." Rintih gadis itu, tak sadar ia menetaskan air matanya.

****

Kini Andra sudah sampai di kios lukis milik temannya. Terlihat di sana, temannya itu sedang melukis ombak di kanvas.

Tujuh Bentala Lolita | Nct Dream Where stories live. Discover now