12. Merasa bersalah

39 6 0
                                    

Hai hai!!! Masih setia baca? Jangan lupa vote ya, biar tambah semangat!!

Happy reading 🍒

****

Suasana rumah Abah Eja jadi canggung, sepi dan semua penghuni yang sedang berada di sana sibuk dengan urusan masing-masing. Sejak tadi Akmal ada di teras luar rumah. Tadi ia sempat masuk untuk mengambil gitar, lalu keluarga lagi. Sementara, Janu, Nares dan Loli belajar di kamar masing-masing. Andra sedang menggambar di kertas. Da Keisha sedang menonton tv di ruang tamu.

Sebenarnya Keisha tidak suka suasana canggung gini. Ia rindu suasana rumah yang penuh dengan tawa canda. Ia harap, perselisihan antara Andra dan Akmal cepat selesai.

Tiba-tiba sosok Akmal datang duduk di samping Kiesha.

Sambil meletakkan gitarnya, ia berkata, "Nonton acara apa lu? Serius amat tuh muka."

Keisha yang baru sadar kehadiran kakaknya, ia reflek menoleh mendengar suara Akmal.

"Gatau." Jawab Keisha singkat.

Akmal yang heran dengan jawaban adiknya itu, ia langsung memicingkan mata, menatap Keisha dengan seksama.

"Lo kenapa sih? Mukanya tegang bener, takut kalah ganteng sama gue?" celetuk Akmal dengan percaya diri.

Keisha yang mendengar perkataan Akmal langsung merasa geli. Dia itu terlalu percaya diri.

"Pede banget lo bang,"

"Loh jelas dong. Gue ini menerapkan love my self," ucap Akmal.

"Iya iya deh." Kali ini Keisha memutuskan untuk tidak memperpanjang percakapan bersama Akmal.

Sejenak tidak ada percakapan antara keduanya. Baik Akmal maupun Keisha fokus menonton TV.

Namun, sesaat Keisha memulai dialog antara mereka. Akmal yang tadinya fokus menatap ke layar tv, kemudian ia beralih menatap adiknya yang tiba-tiba memanggil dirinya.

"Lo baikan dong bang sama bang Andra." Ujar Keisha. Akmal membuang muka mendengar ucapan itu. Seperti ia bodo amat untuk pembicaraan ini.

"Ayolah bang, baikan. Gak enak banget canggung gitu. Biasanya kalian solid banget tuh," sambungnya.

"Harusnya ya bang, lo bisa mengendalikan emosi Lo sendiri di saat-saat ada musibah gini. Bang Andra gak salah, dia benar-benar gatau soal keadaan Bang Raka. Karena–"

"Karena dia gak peduli sama kita. Setiap kita ada masalah dia jarang di rumah. Selalu pergi ke toko kios lukis si Vion sahabatnya itu. Lebih penting mana sih sama keluarganya sendiri? Gue gak suka sikap dia. Harusnya kakak itu mencontoh sikapnya dengan baik." Cerocos Akmal tanpa jeda. Pantas saja ia ngos-ngosan setelah berbicara.

"Iya gue ngerti maksud Lo, tapi bang Lo harus Inget! Dia itu saudara kita. Dia kakak kita. Kita gak boleh marah lama-lama sama saudara sendiri. Kata Abah, tidak boleh marahan lebih dari 3 hari. Gak baik," tutor Keisha dengan bijak.

Akmal membenarkan posisinya. "Belum juga sehari." Katanya dengan ketus.

Hendak Keisha mau bicara, tiba-tiba ada suara Mirza dari luar.

Tujuh Bentala Lolita | Nct Dream Where stories live. Discover now