Chapter 55

2.4K 372 13
                                    

"Luffy!" (Y/N) berseru lega, mereka sudah sampai di depan istana. Vivi juga ada di sana.

Luffy terlihat baik-baik saja, tangannya memanjang ke istana. Meski Luffy tidak melihatnya, (Y/N) tetap tersenyum lebar.

"Kalian terluka parah." Kata Vivi.

"Jangan khawatir. Aku baik-baik saja." Balas (Y/N), dia masih tidak izinkan Sanji turun.

"Kamu juga Sanji. Sekarang aku sudah bisa berdiri sendiri." (Y/N) memberi tahu.

Sanji pelan-pelan menurunkan (Y/N) selembut mungkin. Merapikan jas miliknya yang membalut gadis mungil, (Y/N) menyembunyikan rasa malu sekaligus merah di pipinya, memeluk sekali lagi Sanji sebagai tanda terima kasih.

Sikap genitnya Sanji keluar lagi, berputar-putar bahagia membuat (Y/N) tertawa. Berkebalikan sekali dengan segala sikap gentleman yang tadi di tunjukkan.

Tidak lama Nami dan Zoro datang menyusul, meski banyak luka tapi, tidak ada yang sampai benar-benar sekarat.

"Hei, kenapa dengan mu? Terlihat menggelikan." Zoro berkomentar.

"Tidak lucu! Aku kesakitan tahu!" (Y/N) memprotes.

"Kau! Kenapa Nami-san bisa terluka seperti itu? Menjauh dari (Y/N)-chan!" Sanji menjauhkan Zoro dari (Y/N).

"Buat ku dia baik-baik saja." Zoro menunjuk Nami.

Dia kembali menunduk, melihat (Y/N) yang berantakan. Jas milik Sanji terpasang rapi di tubuh mungil itu, (Y/N) sendiri mulai memeriksa luka milik Zoro.

"Sudah tahu nanti kesakitan, masih saja memaksakan diri." Zoro mencubit pipi (Y/N), menyeringai ketika melihat si gadis mulai berkaca-kaca.

"Menang, kan?" Zoro menunduk, bertanya serius.

(Y/N) memandang heran. Gugup di pandang setajam itu.

Aku ada di sini tidak mungkin berarti kalah, kan?

"Menang. Aku juga berhasil membalas mereka."

Mengangguk samar, wajahnya memerah. Zoro tersenyum puas, menghapus noda darah di pipi (Y/N).

"Bagus! Aku bangga pada mu!"

"Kenapa kamu yang bangga.." (Y/N) bergumam, tidak menolak tepukan di kepalanya.

Zoro kembali berdiri tegak, memperhatikan rekannya yang lain. (Y/N) merapatkan jas milik Sanji.

Apa-apaan mereka berdua?! Selalu membuat ku malu.

°°°

Dalam waktu sepuluh menit, bom akan meledak. Meledakkan seisi lapangan tanpa terkecuali.

"Crocodile, dia sangat tidak punya hati. Bahkan mengorbankan anak buahnya." Kata (Y/N).

Zoro tiba-tiba mengeluarkan pedangnya, menahan pedang musuh di belakang Vivi. Sanji di sisi yang lain menendang musuh.

"Bilions!" Seru Vivi. Sekumpulan orang berteriak akan membunuh Vivi untuk kenaikan pangkat.

"10 menit.. kurang berapa detik?" Sanji bertanya pada Zoro.

"Oi. Oi. Tidak ada waktu membicarakan itu." Zoro menjawab.

Berpaling pada musuh, Zoro dan Sanji menjawab bersamaan.

"Dua detik."

"Kalau bisa kalian habisi mereka kurang dari satu detik." (Y/N) memberi pesan terakhir sebelum berlari berpencar, mencari alat peledak.

Harmonia ( One Piece x Reader )Where stories live. Discover now