Chapter 84

1.4K 233 18
                                    

Di saat semuanya yakin kalau tim topi jerami sudah kalah, Sanji dan Zoro mendadak bangkit dan berdiri tegak.

"Ternyata, tim topi jerami masih bisa bangkit! Mereka berdua sangat tangguh! Zoro si pendekar dan Sanji si koki!"

Bukan hanya si pembawa acara yang terkejut, semua orang selain bajak laut topi jerami juga sama kagetnya.

"Kali ini kalian harus bekerja sama dengan baik!" (Y/N) berteriak, khawatir mereka masih saling bersaing di lapangan.

"Hei, kalian! Aku minta satu burger monster!" Foxy memecah sorakan, mengangkat tangan seperti sedang memesan di restoran.

Sama seperti sebelumnya. Selain kelompok topi jerami, yang lain mematung kaget. Berteriak tanpa suara.

"Apa maksudnya?" Robin bertanya heran.

"Apapun itu pasti tidak baik." (Y/N) menjawab.

Di lapangan, Hamburg mengeluarkan senjata besar yang memiliki ujung bulat. Pickles juga turut mengeluarkan dua pedang besar.

"Siapa tamunya?!" Anak buah Foxy berteriak.

"Daun Letucce hijau dan keju kuning!"

(Y/N) ber-oh ria, baru sadar kalau Sanji memang mirip keju berwarna kuning. Kepalanya membayangkan si koki jadi berbentuk keju.

Terlihat enak..

"Tunggu! Untuk apa semua senjata berat itu?!"

Seruan Nami menyadarkan (Y/N) kembali, pandangannya kembali ke arah lapangan. Big Pan sedang memukul-mukulkan dua panci besar di sana.

"Ini dia tiga senjata terhebat monster kita! Tidak ada jalan untuk lari, sudah seharusnya mereka mendapatkan kartu merah! Tapi, saat ini wasit sedang melakukan kayang membelakangi lapangan! Sungguh tidak terduga!"

"Apanya yang tidak terduga?! Semua orang juga tahu dia sengaja! Mana ada wasit yang kayang saat ada pertandingan!"

(Y/N) berdecak kesal, tidak terima pada perkataan si pembawa acara. Di sampingnya Usopp menahan Luffy yang ingin menghajar wasit tersebut.

Sedangkan di lapangan, tim musuh mengincar Sanji untuk di kalahkan. Sanji berputar lalu menendang Hamburg yang ada di paling depan, dia menerbangkan Hamburg ke arah panci-panci Big Pan.

Big Pan yang tidak menyadari itu, berakhir melumatkan Hamburg di antara pancinya.

Sebelum Pickles berhasil menyerang Sanji, Zoro mengambil alih dan melempar musuhnya ke arah Big Pan.

Di antara penonton, (Y/N) sangat bersyukur dan terharu melihat kerja sama kedua orang itu.

Akhirnya mereka bekerja sama juga!

"Big Pan! Dia terkena serangan berputar Pickles!"

Sanji kembali menendang bagian belakang Big Pan sebelum dia terjatuh, membuatnya berada dalam posisi berdiri tegak.

Melihat Zoro datang, Pickles mengambil tempat untuk menahannya lewat. Tidak menyadari Sanji yang berada di belakangnya.

"Baik kau.. maupun wasit itu, sama-sama pengganggu!"

Sanji menendang telak Pickles tepat menuju wasit.

"Serangan langsung menuju penonton! Bukan, tapi pada pada wasit!"

Wasit yang tertindih Pickles tadinya ingin meniup peluit dan memberi kartu merah, sebelum menyadari kalau kedua benda itu sudah hilang.

"Kebiasaan lama." Nami menunjukkan kartu-kartu di tangannya dengan sikap mengejek.

Harmonia ( One Piece x Reader )Where stories live. Discover now