Chapter 128

727 148 17
                                    

Dengan semua cerita, tidak ada yang keberatan dengan keputusan Luffy untuk merekrut Brook ke dalam kru. Menyisakan (Y/N) yang mengangguk dengan berat hati.

Jauh di lubuk hatinya dia masih takut dengan tengkorak itu tapi, ia juga merasa simpati pada semua cerita dari Franky.

Apa tidak apa-apa, ya? Tapi, aku juga kasihan padanya.

Robin yang menyadari ekspresi masam (Y/N) berjalan mendekat, dia berlutut di depan si gadis yang duduk sendiri di kursi.

Sadar kalau dia membuat wajah yang tidak baik, (Y/N) menggelengkan kepalanya.

"Aku baik-baik saja! Chopper saja tidak takut lagi!" (Y/N) berkata yakin.

Mencoba terlihat tenang, (Y/N) tersenyum canggung. Robin tertawa kecil, ia mengangguk mengerti.

"Sebenarnya tidak apa-apa kalau kau masih takut. Tenang saja, kau bisa datang pada ku sampai nanti terbiasa dengan keberadaan tengkorak itu."

Menunduk untuk menatap Robin, mata (E/C)nya terbuka lebar. Rasa berat di hatinya perlahan berkurang, ia tersenyum, kali ini dengan tulus.

"Mohon bantuannya!"

"Tentu saja. Sekarang ayo pergi, Luffy mencari kita."

Menerima uluran tangan dari Robin, (Y/N) tersenyum lebih lebar. Tiba-tiba teringat pada kakak-kakaknya.

Kalau mereka masih hidup, apa mungkin mereka juga akan menenangkan ku seperti ini?

°°°

"Dengar, sebelumya paman zombie itu bilang jika kita mengalahkan Moria, maka semua bayangan akan kembali." Luffy memulai saat mereka sudah turun dari kapal.

(Y/N) menunjuk ke atas menara, menyipitkan matanya agar bisa melihat dengan lebih jelas.

"Kalau tidak salah Moria ada di atas sana, kan?" Ia bertanya.

Chopper dan Usopp mengangguk cepat, Luffy lalu tersenyum lebar.

"Baiklah! Aku akan pergi menghajar Moria dan semua bayangan akan kembali, Sanji aku serahkan Nami pada mu!"

Berdiri di atas bebatuan, Sanji kembali berapi-api. Semakin membara setengah Usopp mengadu kalau manusia tembus pandang yang menculik Nami telah mengintipnya mandi.

"Jangan menyiramkan minyak di atas api, dia itu orang sinting." Zoro berkata.

"Semangat Sanji! Bawa kembali Nami!" (Y/N) menjerit di belakangnya, memberi dukungan penuh.

"Aku merasa bertanggung jawab pada Nami, sejak aku membiarkan dia di tangkap begitu saja di hadapan ku. Lagipula aku tidak mau bertemu dengan Schibukai itu lagi!" Usopp mendekat ke arah Sanji.

"Jadi, aku akan ikut dengan Sanji."

"Aku sedikit cemas dengan pertarungan tengkorak itu, jadi aku akan mencarinya." Franky menyahut.

"Aku akan ikut dengan mu, aku penasaran seberapa besar tantangan zombie Samurai Legendaris itu." Zoro memanggul pedangnya.

"Bagaimanapun Nami terlihat lebih gawat dari si tengkorak, mengalahkan Moria juga adalah kunci dari kemenangan ini." Robin memberi pendapat.

"Mudah sekali kalian mengatakannya tapi, yang kita hadapi ini adalah Shicibukai!" Chopper berkata cemas.

Melihat yang lain sudah membuat keputusan akan melakukan apa, (Y/N) mulai berpikir. Menimbang kemana dia harus ikut.

Apa aku ikut Sanji? Tapi, dia sudah ada Usopp, lagipula Sanji saja pasti sudah cukup. Kalau ikut Luffy, sudah ada Robin dan Chopper.

Berarti aku ikut yang kesusahan saja, tim Zoro dan Franky.

Harmonia ( One Piece x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang