Puncak mansion ikut runtuh mengikuti bangunan yang lain, (Y/N) menengok ke bawah. Memandangi Zoro yang terjatuh dan sekarang berbaring di atap.
5 menit sebelumnya Zoro terlibat perkelahian dengan zombie berpedang tersebut demi memperebutkan pedang yang di bawanya, pada akhirnya menyebabkan puncak mansion ini akhirnya runtuh.
"Jadi? Ini sudah berakhir?" Franky bertanya cemas, di angguki oleh Brook.
"Zoro seram sekali..." (Y/N) berseru takut.
Pertarungan antar pedang sukses membuat gadis itu meringkuk ngeri di belakang Franky, ia bahkan lupa akan rasa takutnya pada Brook.
Saat ini, dia juga masih memandangi puncak mansion yang hancur. Bergidik saat mengingat kejadian sebelumnya.
Dua orang yang bisa membelah dinding dengan pedang...
Tentu saja (Y/N) tidak akan pernah menunjukkan kalau dia takut di hadapan laki-laki itu, tidak mau Zoro nanti besar kepala dan mengejek kalau dia takut padanya.
"Pedang ini dulunya adalah milik seorang samurai legendaris."
Suara si zombie berpedang terdengar dari atas mereka, ia berdiri di atap. Melemparkan pedang yang tadinya dia pakai ke arah Zoro yang langsung menangkapnya dengan mudah.
"Jika kau yang akan jadi tuan Shuushui ini, maka ambilah. Dia pasti akan senang melayani mu."
Tiga orang yang mendengarkan di bawah mencerna maksud perkataannya tadi.
"Hei, samurai itu berkata seperti itu. Apa itu artinya?" Franky bertanya ragu, ingin memastikan.
"Artinya Zoro menang, iya kan? Kan?" (Y/N) menjawab cepat.
"Pertarungannya telah selesai. Aku belum pernah melihat pertempuran seperti ini! Dia, samurai itu bahkan tidak pernah menghadapi ku dengan serius sebelumnya. Sungguh pertarungan yang mengesankan." Brook menjelaskan.
Zoro sudah berdiri dari berbaringnya, menggenggam erat pedang yang telah dia dapatkan.
"Ini benar-benar menyakitkan. Untuk mengakui kalau aku sudah di kalahkan oleh samurai ini!" Zombie itu berkata keras, sebagai ucapan terakhirnya.
"Selama kau mengakuinya itu sudah cukup. Kau adalah ahli pedang, bukan hanya di tubuhnya tapi juga pikiran mu. Kalau saja kau masih hidup, aku ingin bertemu." Zoro membalas.
Dari zombie tersebut, meloncat keluar bayangan hitam. Melesat ke arah Brook dan menyatu dengannya.
"Kembali! Bayangan ku sudah kembali!" Brook berseru.
Ia melompat sambil memandangi bayangannya, hampir meloncat untuk memeluk (Y/N). Si gadis menjerit, rantainya melesat maju. Melemparkan Brook ke arah lain dinding mansion.
"Ah! Si tengkorak terbang!"
"Aku benci! Benci! Tidak suka!"
Ternyata aku memang benci tengkorak, meski ia adalah teman Laboon!
Dari bawah Zoro menonton, Franky yang panik dan (Y/N) yang merengek akan kebenciannya pada sesuatu bertema tengkorak.
"Gadis itu... Lama-lama rantainya itu akan menerbangkan manusia ke langit."
Memandang ke arah atap, tempat di mana si zombie berada sebelumnya. Zoro mendengus, menyeringai.
"Aku ambil pedang mu. Tapi, akan ku anggap pertarungan ini tidak pernah ada. Samurai dari negara Wano."
°°°
"Sanji!"
Zoro menahan (Y/N) dari meloncat turun untuk menemui Sanji di bawah sana. Ia terjebak bersama zombie Luffy, terlihat Sanji kehilangan Nami lagi.
"Apa sih yang dia lakukan?!" (Y/N) berseru khawatir.
Sedangkan si zombie Luffy semakin mengamuk, berteriak mencari ia dan anggota lainnya. Sekarang di setiap bagian reruntuhan mereka sudah berkumpul.
"Oi! Menyingkir kau idiot! Kau menghalangi jalan ku, Luffy!" Sanji berteriak kesal.
"Luffy? Dia itu musuh ku, nama ku Oz. Senang bertemu dengan mu!" Oz berkata sambil menunduk untung memandang Sanji.
Di atas sana (Y/N) mengerang frustasi.
"Jauh! Menjauh dari sana! Sanji bodoh!" Ia berseru, sayangnya tidak terdengar sampai sana.
"Dasar koki bodoh, apa dia benar-benar sanggup menyelamatkan Nami?" Zoro berkomentar.
Oz menyadari kalau Sanji adalah satu dari kru topi jerami, dia lalu merentangkan tangan kanannya. Menirukan saat Luffy biasanya akan menyerang.
"Serangannya Luffy!" Chopper dari sisi lain berseru.
"Apa dia akan melar juga?!" Bertanya khawatir, Usopp mengintip dari samping Chopper.
Mengibaskan tangannya, Oz tidak melar tapi dengan ukuran raksasanya maka sama saja tidak ada yang berbeda. Sanji melompat menghindar.
Berlari naik melalui tangan Oz, Sanji menendang tepat di dahi si zombie. Sebelum bisa mendarat kembali, Oz menangkis Sanji lalu menangkapnya.
Melihat situasi yang semakin buruk, Usopp otomatis menyerang dengan melemparkan sesuatu dengan ketapelnya. Menoleh ke belakang, Oz melemparkan Sanji ke reruntuhan.
"Gawat! Dia menyadari kelompok Usopp!" (Y/N) berkata panik.
"Franky pancing dia kemari!" Seru Zoro.
Franky menembakkan meriam tangannya ke arah Oz, sayangnya serangan itu meleset. Oz terlebih dahulu menunduk, berbalik kemudian menendang tower tempat mereka berdiri.
Masing-masing meloncat menyelamatkan diri, Franky yang sibuk menyelamatkan Brook berbalik untuk mencari (Y/N).
Gadis itu sudah meloncat menjauh, berdiri di pinggir reruntuhan dengan berpegangan pada rantainya. Memandang serius pada Oz, sama sekali tidak mengeluarkan suara.
Meski kenyataannya, dia sangat terkejut sampai suaranya tidak bisa keluar. Bahkan dia lupa untuk menjerit.
Hampir saja aku menjadi tipis karena di tendang!
Melihat (Y/N) baik-baik saja, Franky menghela nafas lega. Karena gadis itu selalu bertingkah kekanakan dan penakut, Franky sampai lupa bagaimanapun dia masih seorang kru bajak laut.
"Zoro!"
Serangan Zoro turut gagal. Oz menendangnya ke atas, (Y/N) melihat keadaan mulai tidak baik lalu ikut maju. Menimbang-nimbang jalan mana yang harus dia lakukan.
Dengan badan dan kekuatan sebesar itu, tidak mungkin aku bisa melawan dengan rantai ku. Rasanya aku pasti kalah tenaga dan berakhir di seret.
Perlahan angin di sekitarnya menguat, menerbangkan pasir-pasir di tanah dan bekas-bekas reruntuhan yang hancur. Melepaskan ke arah Oz, mempersulit pandangannya.
"Bagus!" Franky melihat kesempatan, ikut melepaskan meriam pada Oz.
(Y/N) mengangkat beberapa bebatuan dengan rantainya, melempar ke Oz. Meski berjalan lancar tetapi, Oz masih memiliki tenaga yang jauh lebih kuat.
Dia berteriak lalu tangannya menepis ke arah (Y/N) yang tidak sempat menghindar, terlempar ke arah Franky.
Kali ini dia bisa berteriak, sakit dan kaget. Franky menangkapnya, meski akhirnya dia juga di tendang oleh Oz yang mengangkat satu tower utuh. Zombie itu melayangkan tower ke arah mereka.
Telak mengenai kelompok Usopp, Chopper, dan Robin. Semuanya terjatuh ke bawah, kehilangan kesadaran. (Y/N) setengah sadar tapi tidak bisa bergerak.
"Ya ampun... Kau tega sekali, Luffy."
"Aku tidak kenal kalian." Oz memandang mereka dingin.
"Aku adalah pelayannya Tuan Moria! Oz!"
TBC
Selesai! Please, chapter ini susah banget! Banyak aksinya, takut banget buat chapter selanjutnya gimana yaa

YOU ARE READING
Harmonia ( One Piece x Reader )
Fanfiction"Kembali dan jalankan tanggung jawab mu." (Y/N) kabur dari tanggung jawab yang di paksakan padanya ke laut, di sanalah dia akhirnya bertemu dengan alasan hidupnya yang baru. Dan bagi mereka, dia adalah gadis yang harus di lindungi dari dunia yang me...