"Apa yang kalian lakukan di sini?"
Sekumpulan zombie secara cepat menjawab, menegaskan kalau mereka adalah zombie pada Luffy yang percaya tidak percaya.
"Apa kalian lihat seorang lelaki berhidung panjang, wanita berambut oranye, dan cerpelai yang mirip rusa kutub melewati daerah ini?"
Para zombie saling berpandangan.
"Kami tahu... Tapi, kami tidak bisa memberi tahukan pada kalian karena di larang!"
Terdiam. Luffy menengok pada (Y/N) di sampingnya, gadis itu menengok ke atas. Setelah saling berpandangan, ia mengangguk mengerti.
"Jadi... Kalian tidak mau memberi tahu, ya?"
(Y/N) berjalan mendekat, rantainya naik ke atas dengan mengancam. Setelahnya hanya terdengar teriakan para zombie yang melayang di udara.
°°°
"Kalian tidak menyerang mereka?"
"Tidak. Aku tidak..."
"Aku juga tidak..."
Berdiri di samping Luffy, (Y/N) memandang curiga. Merasa yakin kalau mereka berbohong.
"Apa kalian bicara jujur?" Luffy bertanya, turut curiga.
"Dia yang menyerangnya."
"Hei, jangan menjual teman mu sendiri! Dia juga menggigit mereka!"
"Bukannya kita semua sama?!"
Menggelengkan kepalanya, rantai (Y/N) muncul dari bawah tanah, menarik kaki mereka kembali tenggelam ke bawah. Sebagian dengan kaki di atas dan kepala di bawah.
Zombie-zombie ini bodoh sekali.
"Bukannya kau takut mahluk seperti ini?" Tanya Franky.
Menoleh, (Y/N) menggelengkan kepalanya.
"Tidak takut. Tapi jijik."
"Hantu?"
"Hantu kan tidak bisa di hajar, kalau zombie bisa."
"Brook?"
"..."
Memalingkan wajah, (Y/N) merengut. Dia menghela nafas, sedikit bergidik saat mengingat Brook.
".... tengkorak..."
Franky menaikan alis, sedikit menunduk untuk mendengar bisikan (Y/N).
"Apa?"
"Tengkorak! Aku benci tengkorak!"
Akibat teriakan gadis itu, Franky meringis dan menahan dengungan di telinganya.
"Gadis gila..."
°°°
Di tengah perjalanan mereka menuju sebuah rumah misterius, seseorang berteriak memanggil. Seorang tua yang terluka parah dan memegangi lampu gantung.
"Kakek-kakek yang luka parah!" Seru Luffy.
Sanji, Franky, dan Zoro sama-sama berseru kalau itu zombie. (Y/N) berdiri diam di samping Robin.
"Tidak. Aku memang kakek-kakek tua yang terluka."
Lagi, yang protes berteriak tidak terima pada jawaban si kakek. Hanya Robin yang berdiri santai di belakang bersama (Y/N).
"Zombie dan manusia di pulau ini ternyata berbentuk sama." (Y/N) berkata pelan.
Sanji menghela nafas, pusing sendiri.

YOU ARE READING
Harmonia ( One Piece x Reader )
Fanfiction"Kembali dan jalankan tanggung jawab mu." (Y/N) kabur dari tanggung jawab yang di paksakan padanya ke laut, di sanalah dia akhirnya bertemu dengan alasan hidupnya yang baru. Dan bagi mereka, dia adalah gadis yang harus di lindungi dari dunia yang me...