07🍦

9 5 0
                                    

Di ruang tamu sudah ada Langit yang sedang mengajarkan Eliza dan kedua sahabatnya menyelesaikan soal Fisika, dari tadi mereka sama sekali tidak memperhatikan  saat Langit menjelaskan, padahal mereka sendirilah yang meminta untuk Langit datang kerumah Eliza.

"Kalian paham nggak si?" Tanya Langit

"Sedikit si lang" jawab bungan dengan cengengesan.

"Dah lah gue males" Langit mengangkat kedua tangannya tanda menyerah

Eliza menarik baju Langit supaya tidak berdiri "ih mau kemana jelasin dulu, gue belum paham Langit".

"Gimana mau paham  lo nggak memperhatikan gue saat jelasin"ketus Langit.

"Yaudah jelasin satu kali lagi, kita pasti bisa kok"felixia mencoba membujuk Langit.

Akhirnya langit mengikuti kemauan mereka, apa lagi besok ada ulangan. Sistem ulangan fisika itu beda dari yang lain, biasanya sebagian siswa harus keluar dulu, dan sebagian nya lagi berada di kelas ,jadi walaupun Eliza duduknya bareng Langit itu nggak ada pengaruhnya, karena tidak mengerjakan di waktu yang sama.

"Pusing kepala gue" keluh Eliza.

"Baru juga beberapa bab"

"Ih lo kan pintar mau lo pelajari ratusan bab juga pasti ngerti" Gerutu Eliza ,memang benarkan Langit itu pintar juara kelas mau belajar pelajaran apapun dalam satu waktu pun pasti langsung paham.

"Makanya belajar Eliza" langit mengacak rambut Eliza dengan gemas

"Tapi otak gue udah pusing Langitku" kini Eliza pun sama bersandar di dada bidang milik Langit, sepertinya mereka berdua lupa kalau masih ada, bunga dan felixia, di samping mereka.

"Ehem, kita masih ada di sini lo" sindir bunga.

"Lo mau kita pergi biar nggak ganggu" ucap felixia menggoda dua insan ini yang katanya sahabat tapi suka mesra-mesraan.

Dua sahabat Eliza memutuskan untuk pergi saja,lagian belajarnya juga sudah selesai semoga saja dengan ini besok bisa mendapatkan nilai bagus.Sedangkan Eliza berusaha membujuk Langit untuk memenuhi permintaannya.

"Ayo beli ice cream" ucap Eliza dengan nada manja.

"Emang di rumah nggak ada stok?" Tanya langit.

"Yang kemarin lo beli udah habis"

Mendengar jawaban Eliza,Langit langsung menyentil dahi Eliza pelan " kemarin gue beli banyak El, masak udah habis"

"Ya kan gue makan" jawab Eliza ngasal

"Ck! Yaudah ayo, satu aja atau nggak sama sekali" ujar Langit

Eliza menyetujui saja yang penting Jadi beli kan, mereka menaiki motor kesayangan Langit, dengan telaten Langit memakaikan helm untuk Eliza.

Sekitar 10 menit mereka sudah sampai di supermarket, Langit mengambil keranjang belanjaan lalu memutari berbagai cemilan disana.

"Kan gue maunya beli Ice cream ngapain ke sini?" Eliza.

"Beli cemilan buat yang lain, setelah ini kita ke markas"  balas Langit

"Udah sana ambil Ice cream nya" lanjutnya

Langit mengambil banyak minuman kaleng dan cemilan tidak lupa membeli berbagai rasa kripik kentang kesukaan Eliza. Merasa sudah cukup Langit berjalan ke kasir untuk membayar.

"El udah belum, gue ke kasir dulu" katanya.

Eliza tidak menjawab tapi dengan tidak tau dirinya Eliza membawa sekitar 5 Ice cream dan 1 boks Ice Cream tiga rasa di tangannya.

"Ini Lang" kata Eliza menunjukan barang yang di belinya.

"Heh! gue bilang satu, ini kenapa lo ngelunjak" sahut Langit sangat kesal.

"Ih pelit banget jadi orang"

Kasir yang melihatnya jadi bingung karena memang tinggal Ice cream saja yang belum di hitung, sedangkan  masih ada yang mengantri di belakang mereka.

"Gue kan udah bilang satu aja, lo udah terlalu bakan banyak kemarin"  jelas Langit

"Jadi gimana mas ini?"Tanya kasir.

"Hitung semua aja mbk"

"Jangan mbak salah satu aja ,jangan semuanya"

Eliza keluar begitu saja dari supermarket, tidak memperdulikan panggilan dari  Langit, Eliza akan seperti ini jika permintaanya tidak di turuti.

"Sama pacar sendiri jangan pelit gitu mas" kata salah satu ibu yang ngantri

"Masa Ice cream saja di permasalahkan mas" ujar ibu yang lain.

"Bukan begitu bu, ini cuma terlalu banyak" Langit berusaha setenang mungkin .

"Dulu waktu saya pacaran dengan suami saya, apa aja di belikan apa lagi cuma Ice cream 6" jelas Ibu yang pertama.

"Bener banget mas, kelihatannya mas orang kaya masa perhitungan" Ibu yang ke dua.

"Yasudah mbak di hitung semuanya" pasrah Langit.

Astaga percuma saja berdebat dengan  orang terkuat di bumi ini ,walaupun Langit jago dalam bela diri tapi untuk adu mulut dengan ibu-ibu sepertinya menyerah lebih baik, karema pasti tidak akan ada ujungnya.

"Semoga langgeng ya mas sama pacarnya" kata ibu kedua.

"Terimakasih bu" ucap Langit dengan senyum terpaksa.










TERIMAKASIH YANG UDAH BACA CERITA AKU

    JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA KAK 🤗🤗

Langit Sanjaya ( on going )Where stories live. Discover now