12🍦

9 3 0
                                    






Langit berjalan bersama Eliza di koridor,hari ini mereka datang lebih pagi dari pada biasanya, Eliza memaksa Langit karena ada piket kelas. Langit harus merelakan sarapan nasi goreng lezat bikinan bundanya karena ulah Eliza.

"Yang ikhlas dong, kusut amat muka lo"Tegur Eliza,

"Ikhlas banget sumpah" jawab Langit menampilkan senyum terpaksa,

Dari arah berlawanan ada seorang murid yang sedang bercanda saling dorong dan berlarian di tempat itu.

Dukk
Seseorang menabrak Langit dengan kencang,untung saja Eliza memegang tangan Langit supaya tidak jatuh.

"Lo nggak tau tempat atau gimana, atau lo buta nggak lihat gue!" Ucap Langit Marah.

"Sorry gue nggak sengaja"balas murid itu.
Namun siapa sangka murid tersebut seperti menantang Langit, dia tersenyum mengejek.

Langit melihat itu langsung mencengkram kerah baju nya "lo nantangi gue sialan" ucap Langit tepat di wajah murid itu.

"Gue udah minta maaf kan" jawab nya, tampa rasa takut.

"Udah lang, Masuk kelas aja yuk" kata Eliza mencoba supaya Langit tidak memperpanjang masalah, kalau ada yang lapor guru nanti dia dapat sarapan pagi dengan hukuman atau pencerahan  yang tidak ada habisnya.

Langsung aja Langit melepaskan itu tapi dengan kasar sampai murid tersebut tersungkur namun belum sepat terjatuh.

"Gue suka sama sahabat lo" ucap murid itu dengan lantang.

Mendapat fakta seperti itu mereka berdua Langsung berhenti melangkah dan berbalik menghadapnya, Langit berubah semakin dingin aura permusuhan keluar begitu saja, semua murid yang berada di sekitar yang mendengar pun sangat syok, karena memang tidak ada yang berani mendekati Eliza. Mereka selalu menganggap Eliza adalah milik Langit walaupun tidak ada ikatan berpacaran.

Buugh

Langit dengan santainya membogem pipi murid itu dengan keras,dia tidak suka ada orang yang mengucapkan kalau dia menyukai sahabatnya, karena sampai kapanpun Eliza kan menjadi milik Langit.

"Bangun bro, mimpi lo ketinggian"  ejek langit.

Murid itu tidak membalas hanya melangkah lebih dekat ke arah Langit " kaya nya lo takut saingan sama gue"

Langit menarik Eliza "Lihat ini" Langit mengecup pipi Eliza  begitu lama, sampai murid yang lain bersorak senang, masih pagi sudah mendapatnya pemandangan seperti ini.

"Jangan pernah ganggu milik gue" ucap Langit dengan nada dingin, peringatan yang tak main-main.

Tangan murid itu mengepal kuat, tapi dia berusaha tenang "cih, lihat aja nanti" ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka di ikuti teman-temanya.

Pipi Eliza bersemu merekah, bibirnya ingin tersenyum namun di tahan, perasaanya juga menghangat mendengar apa yang di ucapkan Langit, apa lagi sampai mengecup pipinya di hadapan banyak murid, tapi dia tidak boleh baper terlebih dahulu, mungkin Langit mengatakan itu hanya untuk menjaga dari orang-orang yang ingin berbuat jahat kepada dirinya.

"Muka lo merah ,kenapa?"tanya Langit dengan wajah polosnya.

Eliza gelapan sendiri " ha, enggak" lalu memasuki kelas.

"Aneh" guman Langit.

Astaga apa langit tidak sadar dengan perbuatannya barusan,mungkin dia pintar dalam hal apapun kecuali tentang cinta, saat pembagian ke pekaan dia datang paling terakhir.

Genta alwi wijaya adalah salah satu murid dari kalangan atas yang berada di kelas XI Ips 1 , dia terkenal dengan sebutan good boy di jurusan itu,Sebenarnya dia murid baru, pindahan dari Malang dia baru saja pindah sekitar tiga bulan yang lalu.

Braak

Genta menendang pintu kelas, sampai murid yang berada di dalam kelas kangen dan menoleh ke arah Genta, mereka semua heran dengan raut wajah Genta yang tidak bersahabat seperti menahan amarah.

"Sial, gue harus dapetin cewek itu" ucap Genta kepada kedua temanya.

"Nggak usah cari gara-gara deh ta,lo nggak lihat Langit tadi semarah apa" ujar
Ulum

"Dia cuma sahabatnya kan" kekeh Genta,

"Iya si,tapi yang gue denger sahabat rasa pacar" timpal zidan dengan pelan.

Genta hanya berdecak tidak mendengarkan apa yang mereka ucapkan tentang hubungan Langit dan Eliza,karena dia yakin pasti bisa mendapatkan Eliza nantinya, Genta tersenyum devil.



















Langit Sanjaya ( on going )Where stories live. Discover now