18🍦

8 2 0
                                    

Tok tok tok

"El,papah mau bicara, kamu turun" ujar william di depan pintu eliza.

"Iya pah" jawab Eliza,
Eliza bergegas membereskan buku yang dia pelajari untuk ulangan besok, dia pergi ke ruangan tamu ternyata ada mamah nya juga di sana, Eliza duduk di hadapan mereka berdua.

"Ada apa pah?"tanya Eliza.

"Besok kamu mulai les, gurunya akan datang kesini seminggu 2x" ujar William

"Pah kayanya nggak perlu deh, lagian aku bisa belajar sama Langit kok" jawab Eliza.

"Kalau kamu belajar sama Langit pasti nggak akan serius, Mamah udah daftarin jadi kamu harus nurut" kata siska tanpa penolakan.

"Ini untuk kebaikan kamu El, supaya nanti bisa meneruskan perusahaan Mamah kamu" Papar William

Mendengar itu Siska tidak terima karena dia sudah mengimpikan Yoga yang akan menjadi penerus. "Pah nggak bisa gitu dong, perusahaan aku Yoga yang akan mengurus nantinya"

"Mana bisa,Yoga itu aset berharga saya, jadi Eliza yang akan menggantikan kamu"Tandas William tidak mau kalah

"Dia nggak akan bisa,apa lagi dengan otak dia yang minim" cibir Siska sinis

"Makanya saya carikan dia guru les supaya dia pintar Siska"

"Pokonya Yoga itu milik aku!"

"Stop! Cukup mah pah"Teriak Eliza frustasi

Air mata Eliza keluar begitu saja, dia tidak  menyangka orang tuanya sama sekali tidak menganggapnya, justru dengan sengaja merebutkan kakak nya di hadapan Eliza langsung. Apa sebodoh itu Eliza di hadapan mereka, seperti tidak merasa bersalah dengan ucapannya mereka masih saja membandingkan dirinya dengan Yoga kakaknya.

"Apa! kamu tidak terima , perkataan saya benar kan kalau otak kamu minim" Sarkas Siska

"Kenapa si mamah sama papah kaya gini sama aku, salah aku apa sama kalian?" Tanya Eliza dengan mata memerah

"Karena kamu tidak sepintar kakak kamu" balas Siska

"Mah,kapasitas orang itu berbeda,tidak semua yang kakak lakuin aku juga harus bisa lakuin itu" Eliza mencoba membela diri karena memang faktanya seperti itu

"Iya karena kamu bodoh makanya tidak bisa kamu lakuin" Sungut Siska emosinya semakin meluap

"Apa yang bisa saya banggakan dari anak seperi kamu" Lanjutnya

"Nurut sama papah, besok pulang sekolah jangan keluyuran, langsung pulang" perintah William tanpa bantahan

Akhirnya Eliza memtuskan untuk pergi ke kamarnya,dia tidak sekuat itu untuk menghadapi sikap kedua orang tuanya, apa lagi dengan omongan mereka yang kelewat batas. Mungkin sampai kapan pun mereka akan seperti itu sebelum apa yang mereka ingin bisa terwujud.

Eliza membuang barang yang ada di sekitarnya semua make up maupun buku pelajaran berserakan di lantai,di mata mereka semua harus terlihat sempurna supaya tidak mempermalukan keluarga. Dia duduk di lantai Menenggelamkan kepalnya di atas lutut,matanya mulai bengkak semua terlihat berantakan di wajah Eliza.
Tiba-tiba seseorang memeluknya begitu erat menyalurkan kehangatan dan ketenangan dalam diri Eliza.

"Jangan nagis,gue nggak suka" ucap Langit lembut.
Bukanya berhenti justru Eliza semakin menjadi, dia meluapkan rasa sakit hatinya  menangis di pelukan Langit.Langit selalu bisa di andalkan selalu datang tepat waktu saat Eliza sedang rapuh.
Tadi pembantu Eliza menelfon menjelaskan bahwa Eliza berantem lagi dengan kedua orang tuanya, Langit yang sedang berkumpul dengan teman-temanya langsung pulang tanpa pamit dengan mereka.

"El, udah ya" Langit melihat wajah Eliza begitu kusut,dia menghapus air matanya yang mulai berhenti,mengecup dahinya sekilas lalu membawa Eliza ketempat tidur.

"Lo nggak sendiri El, gue selalu ada buat lo"ujar Langit

Eliza hanya diam bersandar di dada bidang Langit, dia belum sanggup untuk bicara sepatah katapun.

"Istirahat ya, gue temenin sampai lo tidur" katanya.

Langit membaringkan Eliza setelah itu menyelimuti, namun siapa sangka justru Eliza meminta Langit untuk tidur di sampingnya,Langit hanya menurut lalu Eliza memeluknya lagi sampai dimana Eliza langsung terlelap,mungkin karena kelamaan nangis jadi mengantuk.
Mungkin bagi orang lain itu hal tabu tapi mereka sudah sering tidur bersama sejak smp, mereka tidak pernah kelewat batas benar-benar hanya tidur.















JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA VOTE DAN KOMEN❤️❤️

Langit Sanjaya ( on going )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon