Chapter 4

17 7 10
                                    

*Pic source : pinterest

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

*Pic source : pinterest

.
.
.
.

Keesokan paginya Hanna sudah bersiap-siap untuk pulang dari rumah sakit, Seowoo membantu Hanna beres-beres.

Tak lama Johnny datang

"Sudah selesai semua? Ayo kita pulang"

"Ehm...Kak, aku mau ketempat mama papa dulu" pinta Hanna dan dibalas anggukan oleh Johnny
.


.
.
.

Sesampainya di area pemakaman, Hanna memandang sekeliling, tempat ini begitu tenang dan indah, dia mulai menapaki jalan setapak didampingi Seowoo dan memandangi jejeran batu nisan di kiri kanannya. Johnny memimpin mereka didepan, menunjukan jalan dimana letak tempat peristirahatan terakhir orang tua Hanna.

Akhirnya mereka sampai di depan satu nisan yang bertuliskan

Disini terbaring sepasang kekasih yang saling mencintai hingga ajal menjemput mereka

Lee Jongsuk + Han Hyojoo

Hanna berlutut didepan nisan mereka dan meletakkan buket lili putih, bunga kesukaan ibunya. Gadis itu menangis, yang tadinya terisak hingga tangisnya menjadi kencang, ia memukul-mukul dadanya, rasanya tubuhnya akan meledak karena penyesalan yang begitu dalam. Seowoo memeluk Hanna sekuatnya, ia pun ikut menangis.

Johnny sudah mengembangkan payung diatas mereka, dia tahu sebentar lagi hujan deras akan datang, dan benar saja, tidak lama hujan turun dengan lebatnya.

.
.
.
.

Hanna bersandar pada Seowoo, matanya bengkak, hidungnya memerah dan wajahnya sangat pucat, sesekali Johnny melihat dari kaca spion, dia khawatir...

Mobil mereka akhirnya memasuki sebuah rumah modern mewah, dan langsung menuju ke basemen tempat deretan mobil terparkir. Seowoo sempat  terpana melihat mobil-mobil tersebut.

"Ini rumah apa showroom" pikirnya

Saat Johnny membukakan pintu untuk mereka, tiba-tiba ada beberapa orang yang menghampiri

"Tuan..." Sapa mereka sambil membungkuk. Johnny membalas dengan anggukan dan memberikan tas Hanna kepada salah satu asistennya.

"Antar mereka ke kamar" ucap Johnny
"Kalian ikutin bibi Park"

Hanna dan Seowoo mengikuti salah satu pegawai perempuan paruh baya yang tersenyum ramah pada mereka. Ibu-ibu itu lalu memasuki lift dan memencet tombol nomor 2.

GUARDIANS [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora