Chapter 10

9 7 2
                                    

Pic source : pinterest

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Pic source : pinterest

****

Siang itu Yuta duduk disebuah cafe, pikirannya menerawang mengingat kejadian baru-baru ini. Hanna yang tidak terkontrol, pertanyaan Johnny yang menanyakan apakah dia bisa merasakan kekuatan lain selain kekuatan Johnny, dia berfikir keras apakah dia melewatkan sesuatu. Dia mengusap kasar wajahnya sambil menghembuskan nafas sekuat-kuatnya

"Kak.... Sorry telat" Hanna datang dan duduk di depan Yuta sambil membawa minumannya

Yuta tersenyum, entah kenapa setiap melihat gadis itu pikirannya kembali tenang

"Gimana keadaan kamu? Jidatnya masih sakit?"

Hanna menggeleng, dahinya masih di plester. Johnny bersikeras memasangkan plester, karena menurutnya luka Hanna tidak boleh terkena kuman

"Hmm kak, aku boleh nanya?"

"Boleh lah, nanya apa?" Yuta memajukan badannya ke arah Hanna

"Waktu itu, gerombolan gadis² itu..." Ucapan Hanna terputus, Yuta sebenarnya enggan membahas kejadian waktu itu

"Gadis² itu, mereka marah karna aku deket² sama kamu"

Yuta bernafas lega, sepertinya arah pembicaraan Hanna bukan seperti yang ditakutinya

"Emang mereka siapa kamu kak?" Tanya Hanna

"Nggak tau" Yuta menaikkan bahunya

"Apa aku harus jauhin kamu kak?" Tanya Hanna lagi

"Emang mau?" Tanya Yuta meledek Hanna

"Ya... Kita kan nggak ada urusan lagi" ucap Hanna pelan sambil menunduk

"Urusan kita banyak Hanna, kamu belum bales perasaan ku" Yuta kembali serius

"Bales apa? Perasaan apa?"

Yuta terdiam, dia keceplosan lagi, seharusnya dia tidak melewati batas

"Kebetulan nih" Tiba-tiba Johnny datang dan duduk disamping Hanna

"Kak Jo?? Kamu ngikutin aku kak?"

"Nggak kok, kebetulan mau minum kopi, eh liat kalian disini"

Yuta melengos

"Nggak mungkin banget" ucapnya

Johnny mengabaikan Yuta

GUARDIANS [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя