Chapter 24

11 7 6
                                    

Pic source : pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pic source : pinterest

****

Hanna menggeliat, mengerjap-ngerjap mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang masuk. Di hadapannya terpampang pemandangan kota Seoul di pagi hari

"Pagi...." Ucap seseorang yang berbisik di telinganya dari belakang.

Hanna memejamkan matanya kembali, dia malu untuk berbalik dan menghadap Yuta.

"Masih mau tidur? Ini udah jam 10 Na" ucap Yuta lagi

Hanna membungkus tubuhnya dengan selimut, dia membayangkan kejadian tadi malam, dimana Yuta membawanya ke apartemennya

Mengingat sentuhan-sentuhan manis yang diberikan Yuta, yang membuatnya menyerahkan dirinya pada Yuta malam itu. Mukanya memerah, ia ingin memekik rasanya akibat malu

Yuta ikut masuk kedalam selimut, kali ini pria itu sudah berada diatasnya, mengukung Hanna dengan tangannya

"Mau bangun atau mau lagi?" Ucap Yuta dengan suara beratnya

Hanna membuka matanya dan memandang Yuta. Senyum pria itu mampu membuat jantungnya berdetak hebat

"Mau bangun" jawabnya singkat. Ia lalu mendorong Yuta menjauh supaya dirinya bisa bangun. Yuta tak bergeming

"Tapi aku mau lagi...." Ia lalu mencium Hanna lembut, lama kelamaan ciumannya berubah memanas

Hanna mendorongnya sekuat tenaga setelah kehabisan nafas

"Aku mau ke kamar mandi" ucap Hanna. Gadis itu turun perlahan dari tempat tidur dan berlari cepat menuju kamar mandi, tidak lupa ia mengunci pintunya, membuat Yuta hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum
.
.
.
.

Johnny menyilangkan tangannya sambil duduk di sofa. Di hadapannya ada dua gadis yang tertunduk. Adegan ini terlihat seperti seorang ayah yang sedang menceramahi anak gadisnya, Hanna dan Seowoo

"Bagus kalian ya! Udah keluar malem, pulangnya siang!" Ucapnya dingin

Hanna dan Seowoo hanya diam

"Bisa-bisanya ngerayu bibi Park, kalian mau dia dipecat?!"

Hanna dan Seowoo menggeleng cepat dengan pandangan memohon

Disaat seperti ini, Yuta dan Shotaro justru hanya menjadi penonton dari meja makan, sesekali mereka tertawa melihat gadis-gadisnya tak berkutik di hadapan Johnny

GUARDIANS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang