BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA...
SEBAGAI READERS YANG BAIK HATI DAN RAJIN MENABUNG, BANYAK-BANYAKLAH KALIAN MENINGGALKAN JEJAK 🤣🤣🤣🤣
*
*
*
Ketika para penjaga berseteru........
*
*
*
Warning!!!
Tema cerita ini diadaptasi dari berbagai sum...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pic source : pinterest
****
"Gila ya, kalian bisa se viral ini" Taeyong bertepuk tangan.
Ya, mereka menumpang di rumah Taeyong yang merupakan rekan bisnis Johnny
"Biasa aja" ucap Johnny mengangkat bahunya
"Biasa, biasa, tapi masih sempet narsis" sindir Yuta, lalu semua orang tertawa
"Ada yang ingin bertemu kalian" ucap Taeyong tiba-tiba
Lalu seseorang masuk kedalam ruangan tersebut. Seorang laki-laki paruh baya bersetelan jas lengkap
"Kenalkan, saya walikota Incheon" ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Semuanya langsung berdiri menyapa
"Saya menonton aksi heroik kalian, tapi saya masih bingung, sebenarnya kalian ini siapa"
"Kita manusia, tapi dia tidak" jawab Johnny sambil menunjuk Shotaro. Pria yang ditunjuk malah terkejut
Sang walikota pun terkejut lalu menoleh pada Shotaro
"Siapa kami itu tidak penting pak, yang penting bagaimana agar penduduk aman dan tidak ada lagi korban" ucap Shotaro bijak
Walikota tersebut mengangguk setuju. "Jadi, apa rencana kalian?"
"Kami masih memikirkannya pak" jawab Shotaro cepat sebelum Johnny hendak menjawab
"Baiklah, saya tunggu rencana kalian secepatnya" ucap bapak walikota lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan
"Sebaiknya evakuasi penduduk sejauh mungkin pak" saran Yuta.
Langkah walikota tersebut terhenti, lalu menoleh "Saya usahakan" ucapnya . . . .
Hanna menemani Seowoo yang masih terbaring lemah. Tak lama pintu diketuk dan Shotaro muncul di balik pintu
"Boleh masuk?"
"Boleh lah" ucap Hanna sambil berdiri "Ku tinggal ya.."
Shotaro tersenyum lalu menepuk bahu Hanna sebelum meninggalkan ruangan
Shotaro duduk di samping tempat tidur lalu menggenggam tangan Seowoo. Ia melihat cincin yang melingkar di jari manis Seowoo, ia mengecup cincin tersebut, air matanya mengalir
Perlahan Seowoo membuka matanya, Shotaro bergegas menyeka air matanya