Chapter 22

10 7 4
                                    

Pic source v pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pic source v pinterest

****

Kepulangan yang dikatakan Shotaro paling lama lusa ternyata salah. Ini sudah dua minggu berlalu. Tiga guardians tersebut sudah mengelilingi semua tempat, membasmi Demolitor.

Shotaro yakin ada beberapa Demolitor yang lolos dan berhasil menyalurkan energinya untuk membuka pintu ke dua underworld. Tapi setidaknya mereka harus optimis kalau pintu ke dua tidak terbuka dalam waktu yang dekat ini

Ponsel Hanna berdering pagi ini, ada panggilan video yang masuk. Gadis itu tersenyum.

Di layar handphone terlihat pria itu tersenyum manis padanya. Dilatar belakangnya terlihat pemandangan gedung bertingkat

"Selamat pagi.." ucapnya

"Hmm pagi... Lagi dimana? Kok rame?" Tanya Hanna

"Incheon"

"Tumben? Biasanya kalo nggak di hutan atau di pedesaan"

"Johnny bosen katanya, butuh keramaian" Yuta terkekeh, lalu di layar terlihat wajah Johnny yang sedang menyeruput minuman

"Hanna, i miss you so much. Bosen aku liat dua bocah ini terus" ucapnya dengan wajah memelas

Yuta lalu beranjak menjauhi Johnny, tak lupa sebelumnya ia memukul belakang kepala Johnny

Hanna tertawa melihatnya, pagi yang menyenangkan batinnya

"Nggak kuliah?" Tanya Yuta setelah pergi ke tempat yang lebih sepi

"Nanti agak siangan" Hanna masih berbaring di tempat tidurnya. Mereka berdua lalu terdiam, hanya saling memandang wajah masing-masing

"Kapan pulang sih?" Tanya Hanna memecah keheningan

"Maunya secepatnya, tapi kita nggak mau ambil resiko. Semalam aja ada satu telaga yang kering"

"Apa aku harus isi airnya?" Tawar Hanna penuh semangat. Yuta tertawa lalu menggeleng

"Nggak lama habis itu hujan deres, jadi kamu nggak perlu repot-repot"

Hanna cemberut, kesempatan bertemu Yuta hilang sudah

"Sabar ya, demi keselamatan dunia" ucapnya sambil tersenyum

"Tapi hatiku nggak selamat"

"Hatimu kan sama aku" goda Yuta. Hanna tersenyum, sungguh ia ingin memeluk pria tersebut sekarang

"Kangen" ucapnya

"Aku lebih kangen"

Pandangan Yuta terlihat teralih, lalu ia mengangguk

"Nanti aku telpon lagi ya, aku sayang kamu Na" ia melambai, dan layar kembali teralih ke Johnny dan Shotaro

"AKU YANG LEBIH SAYANG KAMU LEE HANNA..." sorak Johnny

"WOY! BOSEN HIDUP LO!!" Yuta mulai berlari mengejar Johnny

Kali ini ponsel Yuta ada di tangan Shotaro yang tertawa terbahak-bahak

"Sabar ya, bentar lagi kita pulang" ucap pria imut tersebut

"Mau ngomong sama Seowoo nggak?" Tawar Hanna

Shotaro menggeleng "udah tadi, bye Hanna"

.
.
.
.

Hanna turun kebawah menuju area ruang makan, terlihat Seowoo sudah duduk disana sambil menyeruput teh nya

"Bosen ya Seo" ucapnya lalu duduk berseberangan dengan Seowoo

"Banget"

"Mana nggak boleh kemana-mana lagi" Hanna menghela nafas, ia lalu mengambil cangkir dan mengisinya juga dengan teh

"Noh mata-mata kak Jo nyebelin banget,  dikit-dikit lapor ke kak Jo" Seowoo menggigit sandwichnya

"Lapor apaan?"

"Oiya gue lupa, kemaren lo pulang cepet ya.. gue kan pulang malem tuh, si Taeil udah nungguin di gerbang kampus. Nah niatnya gue mo makan-makan dulu di traktir Hendery, eeeh nggak boleh dong"

"Terus terus" Hanna mulai penasaran

"Tapi gue ngotot, dan akhirnya gue makan di resto deket kampus, trus lo tau nggak apa yang terjadi?"

"Apaaaaa" Hanna mulai tidak sabar

"Gue di telpon Shotaro, dia marah sambil bilang 'HAN SEOWOO, PULANG!!'" Seowoo bergidik mengingat kejadian tadi malam, baru kali ini dia di bentak Shotaro

Hanna tertawa terpingkal-pingkal

"Tuh asisten Kak Jo tukang ngadu emang" Seowoo memajukan mulutnya komat-kamit menyumpahi Taeil

"Lagian lo, udah punya cowok masih gatel aja" Hanna masih tertawa

"Tapi ini Hendery loh, jarang-jarang dia ngajakin gue makan" bela Seowoo

"Kalo Hendery nembak lo?"

"Yaaaa nggak lah, mata gue boleh liat cowok yang cakep-cakep, tapi hati gue tetep milik Shotaro seorang"

"Yeeee buciinn" Hanna melempari Seowoo dengan secuil rotinya

"Tapi Shotaro nggak marah kan?" Hanna penasaran juga

"Tadi pagi nelpon sih, tapi mukanya asem banget"

"Huahahaha" Hanna tak henti-hentinya tertawa. Baiklah, dia bisa melewati satu hari lagi yang indah berkat kehadiran Seowoo di sampingnya

"Gue jadi dapet ide Seo" ucap Hanna tersenyum penuh arti

"Apa" Seowoo mulai bersemangat

"Udah lama kita nggak ke Misty"

Seketika mata Seowoo berbinar, ia langsung mengangguk bersemangat

Seketika mata Seowoo berbinar, ia langsung mengangguk bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GUARDIANS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang