HMB 6

55.5K 3.5K 587
                                    

Jaemin berjalan dengan santai kala memasuki lobi perusahaannya, di tangannya dia membawa satu cup kopi pagi. Setelah memasukkan ID Karyawannya, pintu terbuka.

"Ehem..."

Jaemin menoleh saat mendengar sebuah suara, di sisi kanannya ada Jeno yang melirik ke arahnya, kepalanya miring memberi gesture agar Jaemin mengikutinya. Netra hitam Jaemin pun mengedar, memastikan bahwa tak ada yang melihat.

Jaemin menghela nafas lalu menyusul Jeno yang sudah melangkah lebih dulu, dia menyusuri koridor yang membawa menuju lift VIP yang memang biasa Jeno gunakan untuk ke ruangannya jika dia tak ingin bergabung dengan karyawan lain.

Jeno sudah berdiri di sana dengan satu tangan masuk ke saku celana. Dia lihat Jaemin akhirnya menyusul masuk kemudian meneka tombol menuju lantai di mana ruangannya berada.

Jeno langsung mundur, menyejajarkan tubuhnya dengan Jaemin.

"Bagaimana kalungnya?" Tanya Jeno melirik ke leher jenjang kekasihnya, dia dapati kalung pemberiannya tadi malam sudah melingkar indah di leher kekasihnya.

"Aku suka, terima kasih" Ucap Jaemin yang di angguki oleh Jeno.

Pria itu kemudian berbalik, menghadap Jaemin. Dia pandangi wajah cantik pria itu dengan alis bertaut. Seperti ada yang berbeda dengan penampilan Jaemin, tapi apa?

"Kau pakai riasan?" Tanya Jeno menyadari bahwa wajah Jaemin tampak berseri pagi ini, sang kekasih hanya menaikkan kedua alisnya.

"Jadi cantik begini, nanti karyawan lain akan mengira bahwa kau wanita yang menyamar" Goda Jeno membuat Jaemin berdecih.

"Aku memang sering pakai riasan, Presdir saja yang tidak menyadari, karena Presdir memang tidak pernah melihatku" Dengus Jaemin seraya menyeruput kopinya.

Jeno tersenyum miring menatap wajah Jaemin yang enggan menatapnya sejak bicara.

"Aku baru sadar jika karyawanku ada yang secantik ini" Goda Jeno lagi membuat Jaemin hanya tersenyum miring.

Godaan Jeno bukanlah apa-apa baginya. Tidak ada kalimat yang bisa dia percaya dari pria yang menyelingkuhi istrinya dua kali, bahkan suara nafas Jeno juga terasa seperti kebohongan.

"Ada banyak jika Presdir perhatikan. Haechan dan Renjun, sahabatku juga cantik. Mereka pria" Sahut Jaemin menatap Jeno membuat kedua alis kekasihnya terangkat naik, menunjukkan keterkejutan atas ucapan Jaemin.

"Apakah sekarang sedang trendi pria cantik?" Jeno bertanya-tanya membuat Jaemin menggeleng, dia kembali menyeruput kopi paginya.

Bola mata Jaemin membulat saat Jeno meraih gelas kopinya, dia lihat bosnya itu menyeruput minumannya tepat di atas bekas bibirnya, terlihat dari liptint yang menempel pada cup itu, sedikit pudar setelah Jeno meminumnya.

"Ini terlalu manis" Gerutu Jeno lalu memberikan kembali cupnya pada Jaemin.

"Kenapa harus dari situ?" Jaemin bertanya.

"Indirect Kiss" Jawab Jeno membuat satu alis Jaemin naik.

"Jika bisa dapat ciuman langsung, kenapa harus melakukan itu?" Tanya Jaemin membuat Jeno tertawa.

"Kalau begitu, berikan aku ciuman" Ucap Jeno menatap Jaemin di depannya.

Jaemin tampak mengulum seringai menatap kekasihnya, dia teguk kopinya hingga tandas lalu membuang cup nya begitu saja. Kedua tangannya langsung naik melingkari leher Jeno.

"Jika kita ketahuan, ini akan jadi masalah. Tapi, kekasihku yang meminta" Ucap Jaemin dengan suara beratnya.

"Tidak ada CCTV di sini. Bahkan kita bisa bercinta di dalam lift" Sahut Jeno membuat seringai Jaemin makin lebar.

My Hot Married Boss [NOMIN]✓Where stories live. Discover now