HMB 18

34.6K 2.8K 362
                                    

Jaemin mendudukkan tubuhnya di atas ranjang seusai makan malam. Pria itu tampak santai mengenakan kemeja satin berwarna putih dan celana dalam dengan warna senada, kakinya yang mulus nan jenjang bertekuk sebagai tumpuan majalah.

Kepalanya menoleh saat mendengar pintu terbuka, ada Jeno yang baru saja masuk. Pria itu langsung naik ke atas ranjang, menghampiri Jaemin yang asik melihat majalah fashion.

Lihatlah bagaimana Jeno bertingkah manja pada kekasihnya, kepalanya tenggelam pada perut Jaemin, dia berbaring telungkup dan memeluk pinggang kekasihnya.

“Jeno...” Jaemin merengek karena Jeno mengganggunya, sementara reaksi Jeno hanya terkekeh.

“Awas, kau besar. Perutku sesak” Omel Jaemin mendorong pundak Jeno agar menjauh, tapi sang dominan enggan mendengar.

“Aku ingin begini” Ucap Jeno..

“Menyingkir dulu, perutku sesak jangan terlalu erat” Omel Jaemin lagi, dia mendorong Jeno kuat hingga akhirnya menciptakan jarak bagi mereka.

Alis Jeno bertaut melihat wajah bertekuk sebal kekasihnya. Dia lihat Jaemin berdecap sebal seraya meletakkan majalah yang tadi tengah dia lihat.

Jeno lantas mengubah posisinya menjadi duduk, dia langsung menarik Jaemin agar bersandar pada dada bidangnya. Keduanya duduk dan menatap gedung-gedung pencakar langit lewat dinding kaca kamar itu.

“Indah sekali saat malam di sini. Lebih indah dari pemandangan si apartku” Ucap Jaemin dengan senyum simpul.

“Untuk itu, Segeralah  di sini” Tutur Jeno seraya mengusap sayang rambut Jaemin.

“Jaemin...” Panggil Jeno kemudian, yang di panggil hanya mendongak, menatap Jeno.

“Aku tiba-tiba ingin makan pedas, menurutmu enak makan ceker pedas tidak?”

“Huh? Kita baru saja makan?”

“Ayo, bersiap. Sekaligus kencan dan jalan-jalan”

“Kenapa tidak pakai jasa pesan antar saja?”

“Seoul sangat indah saat malam, kau tahu? Lagi pula kita tidak pernah kencan saat malam”

“Ah, aku lelah sekali” Rutuk Jaemin berdecap sebal.

Namun begitu, dia tetap beranjak dari atas kasur membuat Jeno mengulum seringai penuh kemenangan. Jaemin menyambar celana jeans di dalam lemari sementara Jeno menyambar jaketnya.

Lalu keduanya keluar untuk jalan-jalan sebentar sekaligus mencari camilan.

Mereka memutuskan untuk jalan kaki karena banyak tempat makan pinggir jalan yang menggugah selera.

Jemari keduanya bertaut kala melintasi jalanan, sembari melihat-lihat sebelum memutuskan membeli ceker pedas.

“Jaemin, ada es krim. Mau beli es krim?” Tawar Jeno saat melihat pedagang es krim di pinggir jalan.

“Uhm, tidak. Itu terlalu berlemak, aku bisa gemuk” Sahut Jaemin seraya menggeleng dengan bibir mengerucut.

Langkah kaki Jeno sontak terhenti setelah melihat penolakan kekasihnya, wajahnya tampak datar seolah merajuk. Jaemin yang menyadari itu sontak menghela nafas.

“Ya sudah, ayo beli” Ajak Jaemin menarik Jeno.

Setelahnya, Jeno mengulum senyum cerah dan menghampiri pedagang es krim. Mereka membeli dia cup sedang setelahnya kembali melanjutkan langkah hendak menuju food street.

“Kau mau coba punyaku?” Tawar Jeno.

Jaemin tahu jika dia menolak, Jeno mungkin akan berkecil hati. Jadi dia membuka mulutnya saat Jeno menyodorkan es krim.

My Hot Married Boss [NOMIN]✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora