My Hot Married Boss [NOMIN]✓

HMB 16

Jeno menyeka bibirnya selepas makan malam dengan tisu lalu meneguk air mineralnya, begitu pula Karina. Setelahnya dia menikmati buah-buahan segar sebagai penutup mulut.

“Jeno” Panggil Karina, yang di panggil hanya menoleh sekilas.

“Ibu bilang, kita coba saja untuk program kehamilan. Mengingat usia pernikahan kita sudah dua tahun, beberapa istri rekan bisnismu juga terus bertanya, aku khawatir ini berdampak pada citra bisnis perusahaanmu” Celoteh Karina panjang lebar.

Tak ia sadari wajah Jeno teramat enggan menanggapinya, dia hanya fokus menikmati buah yang sudah di potong dan di tata rapi di atas piring.

“Setelah punya anak, siapa yang mau mengurusnya? Baby sitter? Lalu tugasmu apa?” Tanya Jeno membuat alis Karina bertaut.

“Kenapa kau bicara begitu?”

“Dengar, aku tak masalah jika semua pekerjaan rumah ini di urus oleh maid, tapi anak, aku tak suka menggunakan jasa pengasuh. Anakku, harus hidup dari kasih sayang kedua orang tuanya. Jika kau ingin memiliki anak, berhenti untuk sibuk bepergian ke sana kemari” Omel Jeno.

Dia enggan lagi berdebat dengan Karina, dia masuk ke dalam ruang kerjanya dan mendudukkan tubuhnya pada sofa tamu. Tubuhnya bersandar seraya memainkan ponselnya.

Bibirnya mengulum senyum saat memeriksa ruang pesan dari Jaemin. Dia putuskan menyapa kekasihnya untuk meningkatkan suasana hatinya.

Selamat malam, baby.

Malam, Daddy. Aku sedang sibuk, Manager Park memberiku banyak pekerjaan.

Haruskah aku pecat dia?

Ya, mungkin saja. Ada apa?

Aku rindu, kirimi aku fotomu. Tidak bisa panggilan video karena situasi tidak aman.

Jaemin berdecak membaca pesan kekasihnya, bola matanya mengedar malas seraya membuka dua kancing atas kemejanya lalu mengangkat ponselnya tinggi.

Seperti ini?

Jeno berjengit dari posisi duduknya melihat gambar yang di kirim kekasihnya. Matanya membulat memandangi foto itu.

Jaemin, bukan gambar seperti itu.

Haha baiklah