My Hot Married Boss [NOMIN]✓

THE WEDDING 🔞

Dua bulan berlalu setelah kelahiran putra kembar mereka. Jeno dan Jaemin memutuskan untuk menggelar resepsi sebelum mereka memutuskan pindah ke Amerika.

Hari ini, kapal pesiar yang telah di reservasi untuk menjadi lokasi acara pernikahan Jeno dan Jaemin telah tiba di pelabuhan. Bahkan bagian dalam kapal sudah di dekor seapik dan seindah mungkin sesuai keinginan Jaemin.

Mereka hanya mengundang beberapa rekan bisnis karena acaranya cukup intim. Di momen ini, mereka hanya ingin bersenang-senang dan meluapkan kebahagiaan.

Sedangkan Jaemin kini tengah duduk manis di ruang rias, di temani Tiffany dan dua putranya tentu saja. Dia bahkan harus sambil menyusui Jisung saat di rias.

Lalu Jeno berada di ruang rias lain.

Ah, dua putra mereka juga sudah tumbuh menjadi bayi yang sangat menggemaskan dengan pipi tembam dan beragam tingkah unik yang kadang membuat Jeno dan Jaemin kewalahan mengurusnya.

Ada saja cerita unik selama menjadi orang tua muda yang mereka alami. Dari Jisung yang menangis lalu tak lama Jihwan akan ikut menangis. Atau Jisung dengan tingkah bayinya tak sengaja memukul sang adik dan berakhir membuat Jihwan menangis.

Atau kadang kala Jisung menyusu, Jihwan akan menangis dan minta menyusu juga. Sedangkan Jeno, hanya bisa menatap iri dua putranya.

Ya, belakangan rumah tangga mereka semakin manis dengan tingkah dua putranya.

“Wah, pengantinnya cantik sekali” Puji sang perias melihat pantulan Jaemin di cermin.

Pria itu tersenyum malu saat di goda oleh tim Wedding Organizer. Dia kemudian melihat penampilannya dan memang, hari ini dia terlihat sangat cantik. Auranya menguar begitu kentara, memancarkan keindahan kala di balut setelan formal serba putih.

“Pengantinnya sudah selesai?” Tanya seorang pria yang baru saja masuk ke ruang rias.

Semua lantas menoleh begitu pula Jaemin.

“Sudah” Jawab mereka hampir bersamaan.

“Ayo, limosinnya sudah siap. Pengantin pihak dominan juga sudah tiba di tempat acara” Tutur pria itu.

Jaemin menoleh ke arah Tiffany dengan senyum. Setelahnya di beranjak, sementara dua bayinya bersama Baby sitter.

Tiffany menggenggam jemari Jaemin, menuntun menantunya dengan sayang untuk keluar dari ruang rias menuju sebuah Limosin di depan gedung yang sudah menanti, siap membawanya menuju lokasi pesta.

Saat pintu gedung terbuka, sudah ada Haechan dan Renjun yang tersenyum menyapanya.

“Aigoo cantik sekali” Puji Renjun gemas membuat Jaemin malu.

Keduanya berjalan di belakang Jaemin untuk masuk ke dalam Limosin, sementara Tiffany pergi dengan mobil lain bersama dua cucunya. Jaemin bahkan harus memompa air susunya agar acara tetap bisa berjalan tanpa kedua putranya yang manja itu akan merengek karena haus.

Selama di dalam Limosin, Jaemin hanya diam memikirkan Jeno. Sementara Haechan dan Renjun yang bertugas sebagai Bridesmaids, hanya sibuk mengagumi bagian dalam Limosin.

“Gila sekali. Suamimu benar-benar kaya” Gumam Renjun.

“Sayangnya, Mark tidak sekaya ini” Gerutu Haechan.

“Haechan, semua ini kan milik Wedding Organizernya” Timpal Jaemin.

“Tetap saja, harganya pasti mahal” Sahutnya membuat Jaemin menghela nafas.

“Ah, aku ingin tidak tahu diri. Meminta acara resepsi seperti ini, tapi kasihan nanti Guanlin” Gumam Renjun.

“Hei ayolah. Aku melakukan ini karena perpisahan kita. Aku ingin di waktu kebersamaan terakhir kita, benar-benar berkesan bagi kita semua” Jaemin mengomel.