HMB 23

25.8K 2.7K 492
                                    

Jeno mengulum seringai masih memandangi strip obat itu, dia langkahkan kakinya untuk kembali duduk pada sofa ruang tengah. Beberapa kali bibirnya menghembuskan nafas berat.

Dia pijat kepalanya yang berdenyut nyeri, masih belum sepenuhnya percaya akan berita yang ia dapat.

Di tengah lamunannya, ponselnya berdering. Saat ia perikssa, ternyata sebuah panggilan masuk dari Guanlin.

“Halo, Presdir. Jam makan siang sudah berakhir. Presdir belum kembali ke kantor” Tutur Guanlin.

“Tolong atur ulang jadwalku. Aku kembali sekitar pukul dua. Ada yang harus aku urus” Jawab Jeno.

“Oke Presdir”

“Guanlin...” Panggil Jeno lirih sebelum sang sekretaris memutus sambungan teleponnya.

“Yes, Presdir. Need help?”

“Apakah... pria bisa hamil?” Tanya Jeno.

“Ah, Submissive? Tentu saja bisa. Kenapa? Jaemin hamil? OH MY GOD. CONGRATULATION PRESDIR”

“Baiklah. Terima kasih” Jawab Jeno

Untuk saat ini, dia sedang tidak dalam suasana hati yang baik untuk bercanda dengan pria itu.

Tapi, meskipun begitu, jawaban Guanlin tak cukup membuatnya puas. Dia coba menghubungi Mark yang lebih pengalaman.

“Yo, Man. Ada apa?” Tanya Mark.

“Mark, ada yang ingin ku tanyakan padamu. Ku mohon kali ini untuk serius” tutur Jeno, nadanya terdengar lirih bak orang putus asa membuat Mark bingung.

“Haechan bisa hamil?” Tanya Jeno.

“What? Kenapa kau bertanya begitu? dia sedang hamil? tidak mungkin Jeno, dia sudah mencoba agar tidak hamil setelah kami melakukannya...”

“Bukan Mark. Aku serius...”

“Aku lebih serius, Jeno”

“Kau tahu bahwa Haechan bisa hamil? Dia laki-laki kan?”

“Haechan, Renjun dan Jaemin mereka bertiga memiliki rahim Jeno, dan beberapa submissive di luar sana. Mereka bisa hamil, itu sebabnya mereka dekat satu sama lain. Mereka sudah seperti kembar tiga, kau tahu?” Oceh Mark membuat Jeno menghela nafas berat.

“Kenapa?” Tanya Mark saat mendengar helaan nafas Jeno.

“Sepertinya Jaemin sedang hamil” Lirih Jeno.

“Wow, selamat Man. Lalu bagaimana?”

“Aku tidak tahu, ku hubungi lagi nanti” Sahut Jeno setelahnya ia memutus sambungan teleponnya.

Lagi-lagi helaan nafas berat keluar dari bibir Jeno. Dia sandarkan tubuhnya pada sofa dengan mata terpejam. Beberapa menit ia coba tenangkan dirinya sembari menunggu Jaemin yang tak kunjung pulang.

Jeno lantas beranjak untuk masuk ke dalam kamar. Mungkin dia bisa menemukan petunjuk lain perihal kehamilan Jaemin. Karena sampai detik ini, meskipun petunjuknya sangat jelas, ia masih menduga-duga sebelum jawaban itu keluar dari mulut Jaemin.

Jeno mengitari sekitar kamar saat dia masuk, memeriksa lemari serta laci, mencari setidaknya surat dokter atau mungkin Jaemin menyimpan testpack, bahkan dia memeriksa ke kamar mandi dan menemukan amplop di antara pakaian kotor Jaemin.

Alis Jeno bertaut, dia kembali ke kamar dan mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang seraya membuka amplop itu.

Matanya membulat saat membaca hasil pemeriksaan dokter yang menyatakan bahwa Jaemin mengandung hampir empat bulan penuh. Tangannya gemetar bukan main setelah keraguannya terjawab.

My Hot Married Boss [NOMIN]✓Where stories live. Discover now