HMB 14

39.2K 3K 355
                                    

Haechan’s side.

“Unghhh mana anggurku” Racau Haechan.

“Sweetie, kau sudah terkapar di klub dan masih sibuk mencari anggurmu?” Omel Mark kesusahan memapah tubuh sintal Haechan masuk ke dalam kamarnya.

“Arghh” Mark menggeram seraya merebahkan tubuh Haechan pada kasurnya.

Pria bertubuh sintal itu menggelepar bak ikan terdampar ke daratan. Mark menghela nafas lega setelahnya, dia tatap Haechan dengan posisi tidur yang menggoda, tubuhnya miring membuat bokongnya tampak seksi, belum lagi dadanya yang terekspos karena kancing pakaiannya terbuka.

Melihatnya membuat Mark meneguk salivanya kasar.

“Sweetie, pakaianmu” Ucap Mark gugup seraya memalingkan wajahnya, tapi dia tetap mencuri pandang ke arah dada mulus Haechan.

“Hngg kenapa dengan pakaianku?” Racau Haechan tubuhnya menggeliat.

“Aku adalah bujangan yang tidak memiliki tempat menyalurkan hasratku, jika seperti ini, namanya ini penggodaan” Gumam Mark.

“Uh panas” Racau Haechan seraya membuka kancing kemejanya satu persatu membuat Mark membulatkan matanya.

“Hoi hoi hoi jangan” Omel Mark dengan mata membulat.

“Uh, kenapa sulit sekali. Hei tolong bantu aku” Omel Haechan, matanya terpejam tapi bibirnya tak henti meracau.

Mark memundurkan langkahnya saat tubuh bagian atas Haechan terpampang, dia lihat pria itu beranjak untuk duduk di atas ranjang, dia melemparkan kemejanya sembarang lalu bersiap untuk membuka celananya.

“Hei, hei jangan. Hei bahaya, jangan lakukan itu!!!” Pekik Mark seraya maju menahan tangan Haechan yang sudah memegang kancing celananya hendak di buka, wajahnya pucat dan panik, apalagi wajahnya hanya beberapa centi dari bibi plum Haechan.

“Bahaya apanya? Kita adalah dua orang pria dewasa” Kekeh Haechan seraya menepis tangan Mark.

“No, no ku mohon jangan lakukan. Aku tidak bisa menahannya jika kau melakukan ini” Mark memohon dengan frustrasi seraya berlutut, masih menahan Haechan yang hendak membuka celananya.

“Aish berisik sekali” Umpat Haechan kemudian menarik Mark untuk berbaring di ranjang.

Mark terperanjat saat tubuhnya terpental di atas ranjang Haechan, dia lihat pria itu berbalik kemudian membuka celananya membuat Mark membulatkan mata dengan wajah memerah.

Dia teguk salivanya kasar melihat Haechan hanya mengenakan celana dalam, matanya tampak sayu tapi bibirnya mengulum seringai, menatapnya lapar. Di detik berikutnya, Haechan naik ke atas ranjang kemudian duduk tepat di atas penis Mark.

“Oh no no no no. Oh my God” Pekik Mark takut, namun ia melenguh dengan darah berdesir hebat serta mata terpejam saat penisnya tepat berada di antara belahan bokong Haechan.

“Sweetie, kau tidak boleh seperti ini. Astaga, mulus sekali”

“Sweetie sadarlah...”

“Astaga bokongnya, sangat sulit untuk di lewatkan”

“No no no, Mark sadarlah. Tapi dia seksi, sial!”

Mark menjadi gila saat otak dan tubuhnya tidak sejalan, dia mencoba menyadarkan dirinya sendiri untuk tak melewati batas, tapi Haechan membuatnya tergoda, atau memang Haechan sengaja menggodanya.

Beberapa menit setelahnya, desahan Haechan dan suara geraman Mark mengalun di kamar Haechan.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

My Hot Married Boss [NOMIN]✓Where stories live. Discover now