GuanRen 🔞

29.1K 1.3K 35
                                    

Guanlin menoleh ke arah Renjun yang berjalan dengan lesu, kepalanya bersandar pada lengan si jangkung dan matanya tampak sayu karena mengantuk.

“Mau ku gendong?” Tawar Guanlin membuat Renjun tersentak dan dengan cepat menggeleng.

“Tidak” Jawab Renjun dengan suara lembutnya.

“Padahal aku tidak banyak minum, tapi pusing sekali” Gumamnya kembali menyandarkan kepalanya pada lengan si jangkung.

“Tingkat alkoholnya tinggi” Sahut Guanlin.

Dia menghentikan langkahnya lalu berjongkok membuat alis Renjun bertaut.

“Aku bilang tidak usah” Omel Renjun lembut.

“Kau sudah lemas begitu, ayo” Ucapnya menepuk pundaknya.

Renjun berdecap lalu merundukkan tubuhnya mendekap Guanlin dan si jangkung langsung menggendong Renjun di punggungnya lalu kembali melangkah menuju kamar mereka.

Guanlin tersenyum saat merasakan kepala Renjun bersandar di punggung lebarnya. Tak ada pembicaraan karena Renjun merasa pusing, dia coba menikmati pesta di bawah pengaruh alkohol justru membuat kepalanya berdenyut.

Si mungil itu mengangkat kepalanya saat menyadari langkah Guanlin terhenti, ternyata pria itu tengah membuka pintu kemudian membawa Renjun masuk.

Guanlin menurunkan Renjun untuk duduk di tepi ranjang. Dia berjongkok dan menaikkan kaki Renjun di atas lututnya lalu membuka sepatu Renjun.

“Guanlin...” Renjun menginterupsi tindakan si jangkung.

“Kalau lelah istirahat saja” Tutur Guanlin lembut.

Dia hanya diam, menerima perlakuan Guanlin yang selalu lembut. Setelah membuka sepatu dan kaos kaki Renjun, dia naikkan kaki Renjun lalu membalutnya dengan selimut.

Renjun hanya menoleh, mengikuti pergerakan Guanlin yang membuka jasnya dan meletakkannya pada sofa di kamar itu, lalu meraih bantal di sebelah Renjun.

“LinLin” Panggil Renjun lirih membuat Guanlin sontak menghentikan langkahnya.

Pertama kali dia dengar sepanjang perkenalan mereka, Renjun memanggilnya dengan ‘LinLin’ membuatnya menoleh dengan kedua alis naik karena terkejut.

“Di sini dingin” Tuturnya manja.

“Mau memelukku?” Tanya Renjun takut-takut.

Guanlin tersenyum lalu kembali meletakkan bantalnya, dia berjalan memutar, kemudian duduk di tepi ranjang sebelah Renjun duduk. Setelah membuka sepatunya, dia berbaring miring menghadap Renjun dengan menekuk satu tangan sebagai bantal.

Renjun tersenyum lalu berbaring, bertatapan dengan Guanlin. Matanya berbinar saat menyelami si jangkung.

“Tidur, katamu pusing” Ucap Guanlin lembut.

Renjun mengulum senyum tipis menatapi Guanlin yang tersenyum ke arahnya. Satu tangannya bertumpu di sebelah tangan yang ia jadikan bantal membuat Guanlin dengan berani menggenggam jemari mungil itu.

“Aku akan tidur dulu agar kau tidak berpikir aku berani kurang ajar” ucap Guanlin.

Dia mulai memejamkan matanya masih dengan posisi menggenggam jemari mungil Renjun. Sedangkan Renjun masih mengagumi ketampanan pria di depannya.

Bibirnya mengulum senyum lalu tangannya melepaskan tautan jemari mereka. Secara perlahan, jemari mungil itu bergerak mendekat ke wajah Guanlin, bertumpu di pipinya membuat Guanlin kembali membuka matanya karena kaget akan tindakan Renjun.

My Hot Married Boss [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang