HMB 31

27.4K 2.8K 388
                                    

Jaemin turun dari mobil setelah memarkirkannya pada gedung parkir kantor Jeno. Setelah mematikan mesin mobil dan membuka sabuk pengaman, dia turun menjinjing kotak bekal untuk Jeno.

Jaemin mulai masuk ke gedung kantor. Kehadirannya tentu saja memicu tanda tanya bagi karyawan lain, apalagi dia datag dengan penampilan berbeda.

Pria itu tampak sangat cantik dan elegan bak seorang Tuan, berbeda dengan saat dia bekerja di sini.

Belum lagi perutnya yang membuncit membuat karyawan lain bertanya-tanya. Mengapa ia datang ke kantor dengan perut membesar.

“Hei, Jaemin datang” Bisik Renjun menyikut lengan Haechan membuat pria bertubuh sintal itu menoleh.

“Ah, itu hasil mengangkang dan menungging selama ini. Jadi dia tidak benar-benar menggugurkan anaknya kan?” Haechan bersungut.

Semua yang berada di lantai itu mengikuti pergerakan Jaemin yang justru menuju ruangan Jeno membuat para karyawan memekik kaget. Beberapa dari mereka membulatkan mata seraya menutupi mulut mereka.

Guanlin tersentak saat Jaemin masuk. Dia melempar senyum seraya membungkuk.

“Jeno ada?” Tanya Jaemin.

“Ada, Tuan” Jawab Guanlin.

Jaemin tersenyum kecil lalu membuka pintu ruangan Jeno. Dia lihat kekasihnya itu masih sibuk berkutat pada pekerjaannya.

“Sayang” Pekik Jeno seraya beranjak menghampiri Jaemin.

“Sedang apa?” Tanya Jeno, satu tangannya langsung merengkuh pinggang Jaemin.

“Katamu lembur, jadi aku bawakan makan malam. Aku ingin makan denganmu, bisa luangkan waktu untukku?” Tanya Jaemin.

“Tentu, Sayang” Jawab Jeno terkekeh, merasa lucu dan gemas dengan permintaan manja Jaemin, tangannya kemudian beralih mengacak surai Jaemin.

“Tapi aku masih sibuk, kau tak apa menunggu di sini?” Tanya Jeno yang di angguki oleh Jaemin.

Pria itu melepaskan pelukannya lalu kembali ke meja kerjanya, sementara Jaemin memilih duduk pada sofa tamu dan menyalakan tv dengan volume kecil agar tak mengganggu Jeno.

Matanya melirik saat melihat pintu terbuka, ada seorang karyawan yang melirik ke arahnya membuat Jaemin mendengus. Jeno yang melihat itu hanya tersenyum.

“Jeno, apa tidak apa-apa kalau karyawan lain tahu aku di sini?” Tanya Jaemin.

“Kenapa? Kau kan calon suamiku” Sahut Jeno.

“Sekarang mungkin di luar mereka sedang membicarakanmu” Kekeh Jeno.

“Benar juga” Gumam Jaemin.

Jaemin menarik tubuhnya yang semula bersandar, dia membuka kotak bekal dan mengambil kue yang ia bawa, karena ia bosan menunggu Jeno.

Di tengah pekerjaannya, Jeno sempatkan menoleh ke arah Jaemin yang asik menikmati kue coklat seraya menonton tv. Jangan lupakan betapa lucunya dia karena terus mengusapi perut besarnya. Hal itu membuat Jeno mengulum senyum.

Dia berharap bahwa Jaemin sudah bisa menerima kehamilannya dan pelan-pelan memikirkan masa depan mereka.

Jaemin melirik pergelangan tangannya di mana waktu menunjukkan pukul tujuh lewat enam menit.

“Jeno, sudah waktunya makan malam. Ayo makan dulu” Ajak Jaemin.

“Oh, baiklah” Sahut Jeno.

Da menutup berkasnya lalu menghampiri Jaemin yang mulai membuka kotak bekal dan menyusunnya di meja. Jeno tersenyum melihat menu makan malam buatan Jaemin.

My Hot Married Boss [NOMIN]✓Where stories live. Discover now