Chapter 1

1.8K 162 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di siang hari yang begitu terik, terlihat seorang pemuda sedang berlari sekuat tenaga untuk mengikuti kelas siangnya yang akan dimulai sebentar lagi. Siapa lagi kalau bukan Xiao Zhan.

"Hah... aku lelah sekali. Bodohnya! Kanapa aku bangun kesiangan lagi?" Keluhnya.

Pemuda itu masih berlari sembari memeluk tugas yang akan ia kumpulkan. Menengok pada jam yang melilit lengan kecilnya, tersisa satu menit lagi sebelum benar-benar terlambat. Pemuda itu memekik. "Sial! aku akan telat. Dosen killer itu pasti sudah ada di ruangan."

Xiao Zhan yang sudah berada di lantai tiga, segara memasuki ruangan kelasnya dengan tergesa-gesa. Dan syukurnya, ia tak menemukan dosen killer itu di sana. Lantas Xiao Zhan melangkah menghampiri sahabatnya. "Hei... Ziyi. Kenapa tidak menelponku pagi ini? Aku hampir telat tau," ucapnya ngos-ngosan.

"Asal kau tau saja, aku menelponmu tiga kali tadi pagi! Kau saja yang tidur seperti mayat," omel wanita itu.

"Aku kan kelelahan mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan pagi ini. Makanya aku telat bangun," ia pun duduk sambil mengusap peluh dan mengatur napasnya.

"Kumpulkan tugas kalian semua." Suara tegas dari arah depan terdengar. Lan Qiren yang baru saja memasuki kelas langsung melanyangkan perintah pada mahasiswanya.

Hampir saja!

"Baik Pak," ucap semua mahasiswa serentak dan bergegas mengumpulkan tugas mereka ke depan.

***

"Zhan, bagaimana dengan magangmu? Sudah dapat lokasi?" Tanya Ziyi.

"Tentu saja. Aku bahkan harus bersaing dengan banyak orang karena di tempat itu punya banyak peminat."

Fyi, mereka ini adalah mahasiswa semester 5. Sudah harus mengambil program magang untuk memenuhi salah satu syarat pekuliahan. Dengan magang, mereka bisa menggantikan sembilan sks mata kuliah, tidak termasuk tugas akhir.

"Benarkah? Memangnya di mana?" Tanya Ziyi sambil mengunyah makanannya.

Xiao Zhan mengambil ponsel dari saku jaketnya. Berkutat dengan benda itu selama beberapa saat, lalu menunjukannya pada Ziyi. "Aku akan magang di sini."

"Wah... itu perusahaan besar. Kau hebat Zhan," heboh Ziyi.

"Aku memang hebat. Kemana saja kau selama ini? Baru sadar memiliki sahabat sehebat diriku," narsis Xiao Zhan.

"Zhanzhan memang yang terbaik." Wanita itu memuji Xiao Zhan sambil mengacungkan ibu jarinya. "Tapi Zhan, apa kau tau rumor tentang perusahaan itu? Rumor yang beredar mengatakan kalau pemiliknya adalah orang yang kejam dan tidak segan-segan memberikan nilai buruk untuk mahasiswa magang yang suka telat sepertimu."

Renjana | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang