Chapter 27

792 87 9
                                    

Genggaman Wang Yibo pada tangannya tidak lepas sejak mereka meninggalkan restoran tadi

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Genggaman Wang Yibo pada tangannya tidak lepas sejak mereka meninggalkan restoran tadi. Saat ini, mereka berada dalam mobil menuju kediaman pria itu. Aura kebahagian terpancar dari wajah mereka berdua, seolah baru pertama kali merasakan cinta. Mereka seperti anak remaja yang sedang dimabuk asmara. Hal itu masih berlaku untuk Xiao Zhan, namun tidak untuk Wang Yibo. Dia sudah terlalu dewasa untuk disebut remaja lagi.

Xiao Zhan melirik, menatap wajah tampan Wang Yibo di sebelahnya. Ia sungguh tak bisa menjelaskan sebetapa tampannya pria itu karena setiap waktu, ia merasa wajah itu semakin memukau. Atau jangan-jangan matanya bermasalah? Entahlah.

Ohh iya, ia harus menghubungi Yubin untuk memberitahu kalau ia tidak jadi pulang malam ini. Yubin mengajaknya menonton season dua dari serial drama The Glory yang mulai tayang hari ini. Sedikit kesusahan mengubek tas dengan hanya menggunakan satu tangan karena tangan yang lain masih berada dalam genggaman Wang Yibo.

"Sayang, kamu mencari apa?" Wang Yibo memasang raut geli saat menanyakan itu.

"Aku mencari ponselku." Melirik sebentar pada pria itu, lalu kembali sibuk mencari ponselnya.

"Ponselmu ada padaku."

APA?

Mata Xiao Zhan membulat besar, menghadap pria itu dengan raut khawatir yang kentara. Ya ampun! Kapan Wang Yibo mengambilnya? Apa saat ia tertidur? Kenapa ia tidak menyadari itu? Bodoh.

"I__ituu, ke__kenapa bisa ada padamu?" Xiao Zhan tergagap. "Mana ponselku?" Ia menyerang Wang Yibo, bahkan tanpa sadar ia sudah naik ke atas pangkuan pria itu dan mencari di mana ponsel itu berada.

Kenapa aku bodoh sekali?

"Aku tidak tahu kalau kamu seagresif ini, baby."

Wang Yibo menahan tangannya yang awalnya akan masuk memeriksa saku bagian dalam jas yang dia kenakan. "Berikan ponselku cepat. Xiao Zhan bodoh." Ia merutuk pelan, tidak bisa berpikir tenang jika sedang panik.

Wang Yibo terlihat sangat senang melihat ekspresi paniknya, dia tersenyum lebar dan menikmati tindakan gila yang sudah ia lakukan. Tanpa Xiao Zhan sadari, ia sudah menunjukan sifat aslinya di depan pria itu. Inilah ia dengan segala sifat bodohnya.

"Aku melihat pesanmu dan Dylan." Kata Wang Yibo dengan wajah tengilnya.

"Kamu membacanya?" Ia menatap horor pada Wang Yibo yang sedang tersenyum menatapnya dengan tangan bergerak aktif mengusap seduktif pada pahanya.

"Aku tidak membacanya, tapi aku sempat melihat namaku di antara pesan itu. Tapi kamu tahu, sayang. Aku tidak suka kalau kamu merahasiakan sesuatu dariku." Wang Yibo menatapnya dalam di balik ucapannya yang tegas. Dia memberikan pengertian yang mudah ia pahami hingga kepalanya menggangguk patuh tanpa disuruh.

"Maaf. Maafkan aku karena rasa penasaranku. Kamu pernah mengatakan kalau tak suka masa lalumu diungkit, jadi aku tidak berani bertanya langsung padamu."

Renjana | YiZhanKde žijí příběhy. Začni objevovat