Chapter 8

944 105 11
                                    

Saat pertama kali Xiao Zhan dan Yubin menginjakan kakinya di WangCorp, mereka hanya bisa menatap takjub pada gedung besar yang menjulang tinggi ke atas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat pertama kali Xiao Zhan dan Yubin menginjakan kakinya di WangCorp, mereka hanya bisa menatap takjub pada gedung besar yang menjulang tinggi ke atas. Gedung itu megah, begitu mencolok di antara gedung lainnya di tengah kota. Gedung itu benar-benar menggambarkan pemiliknya, Wang Yibo.

Seperti Wang Yibo yang mewakili wujud dari kekuasaan, WangCorp adalah gambaran dari gedung mewah yang sesungguhnya. Dan saat dirinya diapit keduanya, Xiao Zhan lebih tahu apa kemiripan antara Wang Yibo dan gedung itu.

"Sayang, kamu melupakan sesuatu." Wang Yibo mencegahnya ke luar dari mobil.

Mobil mewah yang mereka tumpangi sudah sampai di depan gedung WangCorp, namun Wang Yibo tidak ikut masuk dengannya. Pria itu punya urusan penting yang harus dia lakukan. Dia berjanji padanya akan kembali sebelum waktu makan siang. Sebenarnya, pria itu tak perlu berjanji karena ia tidak mengharapkan pertemuan mereka.

"Aku tidak melupakan apa pun." Ucapnya sambil memeriksa tas untuk memastikan itu. Dompet, ponsel, buku, lip balm, sun screen, semua keperluannya lengkap.

"Kamu yakin?" Tanya pria itu lebih menuntut.

Xiao Zhan mengangguk. "Iya, semua barangku ada dalam sini." Menunjukan isi tasnya, lalu hendak membuka pintu mobil. Tapi suara Wang Yibo menghentikannya, pria itu kembali mengancamnya.

"Kamu berbohong, sayang. Atau aku akan marah." Wang Yibo menarik lembut dagunya.

Apa?

Xiao Zhan bingung, mencoba memikirkan maksud pria itu dalam kepala kecilnya sembari memandang wajah tampan itu. Siapa pun yang tidak menyukai wajah di depannya, pasti bukan manusia normal. Dan Xiao Zhan? Ia mengaku menyukainya, tapi tidak dengan sifat gilanya.

Apa ini?

Xiao Zhan meraih rahang Wang Yibo, lalu mendekatkan wajah dan mengecup bibir itu.

"Sedikit lagi, hampir benar." Wang Yibo menarik pinggangnya lebih dekat.

Ya ampun, apa pria di depannya dengan pria yang menyiksanya adalah orang yang sama? Pria ini sangat kekanak-kanakan.

Xiao Zhan meraih rahang itu kembali, memberi lumatan pada bibir penuh Wang Yibo dan sedikit memberi belaian dengan lidahnya. Xiao Zhan melakukannya perlahan, sebab bibirnya masih sakit akibat dari ciuman agresif semalam.

Wang Yibo menerima ciumannya dan mengecap sedikit demi sedikit bibirnya, seolah mengerti kalau bibir yang sedang dinikmatinya masih sakit. Setelah cukup lama, pria itu melepaskan tautan bibir mereka dan tersenyum padanya.

"Jangan lupakan aku, baby." Wang Yibo mengecup bibirnya untuk terakhir kali sebelum ia ke luar dari mobil.

Xiao Zhan tertegun menerima perlakuan semanis itu. Xiao Zhan meragu, apa dirinya bisa melakukan permainan yang sudah ia rencanakan? Menjadi penurut, perpura-pura manis pada Wang Yibo sampai dia muak dan melepaskannya?

Renjana | YiZhanWhere stories live. Discover now