Chapter 4

1K 130 4
                                    

Beberapa saat setelah keluar dari tempat mencekam itu, Xiao Zhan menoleh ke sekitarnya untuk mencari tahu di lantai berapa ia berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Beberapa saat setelah keluar dari tempat mencekam itu, Xiao Zhan menoleh ke sekitarnya untuk mencari tahu di lantai berapa ia berada. Saat melihat angka di atas lift yang menunjukan angka tiga puluh, ia tercengang karena baru melewati lima lantai. Tapi mengapa waktu terasa berjalan begitu lambat?

Sebelum kembali ke lantai tiga puluh lima, Xiao Zhan memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu. Ia harus merapikan pakaiannya agar tak menarik perhatian Yubin dan karyawan lain.

Xiao Zhan melihat tampilannya yang cukup berantakan lewat pantulan cermin. Kemeja yang sudah keluar dari celana, bibir bengkaknya yang tak ia tahu penyebabnya dan memar di pergelangan tangan yang bertambah parah karena cengkeraman Wang Yibo di lift tadi. Lalu bagaimana nasib punggungnya sekarang?

Xiao Zhan berbalik membelakangi cermin, lalu mengangkat kemejanya. Terpejam dan menoleh patah-patah ke arah cermin, setelah siap ia membuka matanya perlahan.

SIAL!

BRENGSEK!

BAJINGAN ITU!

Segala umpatan keluar dari mulut kecilnya. Menatap prihatin pada memar baru yang bertambah di tubuhnya. Area yang disentuh pria besar itu juga terlihat kebiruan. Ucapkan selamat tinggal pada tubuh mulusnya.

Ibu kulitku sudah tak mulus lagi!

Mengingat kejadian beberapa menit lalu, Xiao Zhan tak menginginkan reaksi tubuhnya yang seperti ini. Sangat mendebarkan. Ia tak menyukai reaksi tubuhnya yang meremang saat disentuh pria itu. Keringat yang keluar dari pori-pori kulitnya saat pria itu menyentuh, mencengkram tubuhnya dengan penuh kuasa dan kendali yang kuat. Xiao Zhan meleleh di pelukannya.

Xiao Zhan tak menampik bahwa betapa panasnya pria itu. Bahkan ia masih bisa merasakan sentuhan jari-jari itu di kulit punggungnya. Begitu juga remasan dan dekapan tangangannya membuat Xiao Zhan bergeliat aneh. Mengingat itu membuat dirinya merasa konyol karena sempat menikmati sentuhan pria itu, Wang Yibo.

Ayah otak polosku tak suci lagi!

Merapikan tampilannya, lalu mencuci muka agar terlihat segar. Xiao Zhan memutuskan untuk kembali ke lantai tiga puluh lima.

Ketika menginjakan kaki di lantai itu, semua orang menyambutnya dan mengucapkan terima kasih. Xiao Zhan bingung, mereka semua juga terlihat sedang menikmati kopi di tangan mereka. Belum lagi ada yang sedang memakan cemilan sebagai pendamping kopi.

"Xiao Zhan! Kau baik sekali sampai mentraktir kami semua," Alyna, seorang wanita cantik tersenyum manis padanya.

"Apa?" Xiao Zhan merasa ada yang aneh di sini.

"Kau mentraktir semua orang. Aku tak percaya kau baik sekali Xiao Zhan."

Xiao Zhan tersenyum kikuk, melewati semua orang yang masih mengucapkan terima kasih padanya. Traktir? Siapa? Dirinya? Ia bahkan tak membeli apapun untuk dirinya, apalagi orang lain. Ok, Xiao Zhan mulai takut. Siapa yang membeli ini semua? Jangan-jangan Wang Yibo? Kalau benar, bagaimana dia bisa tahu kalau ia mau membeli minum di kantin tadi?

Renjana | YiZhanWhere stories live. Discover now