Chapter 17

803 101 9
                                    

Aloha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aloha...💛

Siang semuanya...

***

"Luar biasa."

Dua kata yang terucap dari mulut Yubin ketika melihat sambutan Fengying di depan gedung apartement mereka. Di pinggir jalan belakang Fengying, terparkir mobil mewah berwarna hitam mengkilat seolah baru ke luar dari showroom mobil.

"Selamat pagi, Tuan Muda." Fengying menyapa Xiao Zhan dengan sopan.

"Pagi juga Paman. Apa sekarang kau jadi bodyguard ku?" Dan anggukan kepala dua kali dari Fengying menjawab pertanyaannya.

"Saya ditugaskan Tuan Wang untuk menjaga Tuan Muda."

Yubin membuka mulutnya lebar-lebar, merasa takjub dengan apa yang dilihatnya sekarang. Yang pasti, dia masih tidak percaya kalau sahabat manisnya sudah mendapatkan bodyguard pribadi sendiri.

Xiao Zhan tertawa canggung, masih belum yakin dengan apa yang ia dengar. Menjaga? Dirinya yang berumur 20 tahun ini harus dijaga seorang bodyguard? Hell! "Hahaha lelucon paman lucu. Ini masih terlalu pagi untuk melucu."

"Tuan Wang sudah memberikan saya daftar tempat terlarang yang tidak boleh anda kunjungi. Dan club berada diurutan pertama yang harus dihindari," Ucapan Fengying sontak menghentikan tawa paksa Xiao Zhan. "Silahkan masuk, Tuan Muda." Ucapnya lagi setelah membukakan mereka pintu belakang mobil.

"Wang Yibo sudah gila. Aku bukan anak kecil lagi." Ia pun masuk ke dalam mobil, disusul Yubin setelahnya. Kemudian Fengying juga masuk dan menduduki kursi kemudi untuk mejalankan tugasnya.

Yubin memecah hening. "Astaga! Kau tidak bebas lagi Xiao Zhan. Wang Yibo benar-benar mengekangmu."

Xiao Zhan tidak suka jika terlalu dikekang seperti ini. Dengan adanya Fengying, ia tidak bisa bebas lagi seperti sebelumnya. Lebih tepatnya, sejak ia mengenal Wang Yibo kebebasannya sebagai manusia normal yang memiliki hak atas diri sendiri sudah direnggut paksa oleh pria itu.

"Tapi untung juga, sih! Kita jadi hemat ongkos kalau paman itu selalu mengantarmu ke kantor." Imbuh Yubin berbisik pelan di telinganya.

"Aku juga tidak menyangka, baru kali ini Wang Yibo menyuruh seseorang untuk menjagaku. Ini juga pertama kalinya kita diantar gini, kan?" Ucapanya seraya mengambil ponsel di saku celana. Ia ingin memeriksa apakah Wang Yibo mengiriminya pesan atau tidak. Tapi ternyata, pria itu tidak menghubunginya sama sekali.

Semalam, setelah ia puas menangis di pelukan Wang Yibo, pria itu membawa Xiao Zhan berbaring di ranjang dengan menempatkannya di atas tubuhnya, lalu memeluknya di sana. Dia tidak berbicara apapun, hanya mengelus punggungnya lembut sampai ia jatuh tertidur lelap.

Saat ia terbangun pagi ini, pria itu sudah menghilang dari kamarnya. Tapi sebagai gantinya, ia menemukan sepaket bunga mawar merah yang sangat indah tepat di sampingnya. Bunga itu harum dan sangat segar saat ia hirup dan ada kartu ucapan di sela bunganya.

Renjana | YiZhanWhere stories live. Discover now