Chapter 2

1.2K 141 21
                                    

******

******

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Xiao Zhan mengedarkan pandangan, mencari keberadaan sahabatnya. Ia lupa di mana terakhir kali mereka berpisah.

"XIAO ZHAN!" Teriak seorang wanita.

"Kau dari mana saja? Aku lelah mencarimu." Keluh Xiao Zhan. Ia sudah lelah mencari keberadaan wanita itu.

"Jangan menyalahkan aku. Salahkan dirimu sendiri yang pelupa."

"Aku lupa di mana tempat kita berpisah. Hehe... maafkan aku," Xiao Zhan meringis merasa bersalah.

"Aku mengerti! Itu sudah kebiasaanmu. Lain kali, kau harus berhati-hati saat jalan sendirian."

"Iya iya! Maafkan aku sekali lagi. Ayo kita pulang sekarang sebelum larut malam," ucap Xiao Zhan sambil menarik lengan Ziyi untuk pergi dari sana.

"Tapi ini masih jam delapan. Aku masih ingin mencari cemilan."

Pemuda itu terus melangkah cepat tanpa mendengarkan ucapan Ziyi. Sebenarnya Xiao Zhan juga masih ingin berlama-lama di sana, tapi perasaannya tidak tenang. Ia ingin segera pulang dan beristirahat di apartemennya.

Satu jam berlalu saat Xiao Zhan sampai di apartemennya. Bukan apartemen mewah, namun cukup luas dan nyaman untuk ditinggalinya seorang diri. Saat pindah ke sini, ia tak perlu lagi membawa banyak barang selain pakaiannya. Di sini sudah dilengkapi dengan satu kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu dan dapur beserta perabotannya, termasuk mesin cuci.

Xiao Zhan pindah ke kota ini saat memulai kuliah. Ia tinggal sendiri dan karena itu, untuk menjamin kenyamanannya, orangtuanya membelikannya satu unit apartemen sederhana yang berada tak jauh dari tempatnya menuntut ilmu.

Setelah membersihkan diri, Xiao Zhan langsung menghampiri tempat tidurnya. Sebelum menutup mata, ia teringat kembali pada sosok pria yang ditemuinya tadi. Dan saat tersadar, ia lantas menggelengkan kepala untuk mengenyahkan bayangan pria itu.

"Tidur Zhan. Anggap saja kau tidak pernah bertemu dengannya." Gumamnya sambil menutup mata. Ia berharap besok terbangun dalam keadaan yang lebih baik dan lupa akan sosok itu.

***

Dering ponsel berbunyi, membangunkan seorang pemuda dari tidur lelapnya. Sebenarnya ponsel itu sudah berbunyi dari tiga pulih menit yang lalu, tapi ia mengabaikannya. Menjulurkan tangan ke atas nakas untuk meraih ponselnya sambil bangun dari posisi berbaring. Xiao Zhan merenggangkan tubuh dan menguap sebentar, lalu mengangakat telpon itu.

"KENAPA BARU MENGANKATNYA?!" Teriak seseorang di sebrang sana.

Xiao Zhan tersentak sadar. Rasa ngantuk yang tadi menguasai langsung hilang begitu saja lantaran terkejut akibat teriakan seseorang yang terdengar dari ponselnya.

"Kenapa berteriak? kau mengejutkanku."

Xiao Zhan menggaruk kepalanya yang terasa gatal seraya beranjak dari ranjang. Ia tidak mencuci rambutnya berapa hari rupanya? Ya sudahlah, ia bisa keramas saat mandi nanti. Berjalan keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil segelas air. Ia perlu minum untuk melegakkan tenggorokan yang terasa kering, pengaruh baru bangun tidur.

Renjana | YiZhanOnde histórias criam vida. Descubra agora