Chapter 11

869 100 11
                                    

Kamu akan selalu menuruti kemaunku kan, sayang?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kamu akan selalu menuruti kemaunku kan, sayang?"

Janjinya malam itu terdengar lebih buruk ketika Wang Yibo yang mengucapkannya berulang kali. Setiap Xiao Zhan menolak keinginannya apa pun itu, maka pria itu akan kembali mengucapkan janjinya itu.

Setiap Xiao Zhan beradu mulut dengan pria bermulut manis itu, ia akan kalah telak. Wang Yibo selalu punya berbagai cara untuk membungkamnya, membuatnya tak bisa berkutik sekalipun. Maka dari itu, akhir pekannya yang sudah ia nantikan harus kandas karena pria itu membawa Xiao Zhan ke rumahnya.

Pada akhirnya kebebasan yang sudah ia harapkan harus sirnah bersama rencana yang sudah ia susun sebaik mungkin untuk menghabiskan waktu liburnya.

Dengan seenaknya Wang Yibo membuat perjanjian di antara mereka, kalau setiap akhir pekan ia harus menginap di rumah pria itu. Dengan alasan kalau Xiao Zhan harus adil karena hari-hari sebelumnya dia yang selalu bermalam di apartementnya. Padahal Xiao Zhan tidak pernah memintanya melakukan itu, pria itu saja yang datang diam-diam setiap malam.

Xiao Zhan jadi ingin memutilasi pria itu hidup-hidup kemudian membuangnya ke sungai Amazon untuk jadi santapan ikan piranha sekalian. Tapi itu hanya terjadi dalam khayalannya saja!

Tantangan terbesar Xiao Zhan saat ini ialah melawan sikap gila Wang Yibo berikan padanya. Meski ia bersikap menjadi pemuda penurut, tetap saja setiap perintah pria itu tidak bisa ia bantah sekali pun. Wang Yibo memang berubah memperlakukannya lebih baik, tapi tidak akan pernah membuatnya menang meski hanya sekali.

"Sayang, kamu di mana?"

"Aku di kamar." Xiao Zhan menjawanya dengan sedikit keras.

"Kemarilah."

Benar kan, Wang Yibo memanggilnya seolah dia itu pembantunya saja. Pembantu kesayangan karena dipanggil 'sayang'.

Xiao Zhan langsung saja misuh-misuh menendang udara. Saat ini, ia sudah nyaman dengan posisinya bertelungkup di atas ranjang sambil berselancar di dunia maya dan dengan terpaksa harus beranjak keluar dengan langkah malas, mencari keberadaan Wang Yibo di kediaman luas itu.

Sesuai dugaannya, Wang Yibo memiliki kediaman yang sangat megah dan besar. Ia merasa seperti orang kaya sejak berada di sini. Sampai mati pun, ia tidak akan mampu membangun hunian seindah ini.

"Ada apa?" Ia melangkah mendekati Wang Yibo yang sedang berdiri di dekat meja ruang tamu. Dia tengah memegang kemeja biru di tangannya. Apakah itu untuknya?

Wang Yibo dengan wajah tampannya yang mempesona, tersenyum lebar saat Xiao Zhan mendekatinya. Dia sering menunjukan senyum itu ketika ia bersikap menjadi pemuda penurut. Setelah itu dia akan___

"Mmmmh." Ya, dia akan mencium Xiao Zhan dengan lumatan panjang hingga membuatnya hampir kehabisan napas.

Ia sampai heran, kapan Wang Yibo akan bosan mencium bibirnya? Karena dalam sehari, ia tidak bisa menghitung berapa kali pria itu mencicipinya.

Renjana | YiZhanWhere stories live. Discover now