chapter 7

148 19 1
                                    

~Selamat membaca~

"silahkan di nikmati camilannya, tuan putri”

Yona menatap berbagai macam camilan kini tersaji dihadapannya. Ia tak tahu di akademi ini menyediakan ruangan khusus untuk 4 para bintang yang digunakan sebagai tempat bersantai oleh mereka.

Bukan hanya sebuah ruangan yang terbilang cukup luas, tetapi juga dengan fasilitas lengkap dan terkesan mewah. Yona menyadari bahwa 4 para bintang di akademi ini mendapatkan perlakuan khusus.

mata Yona beralih meneliti wajah-wajah asing dihadapannya saat ini. anggota yang terdiri atas 3 pria dan 1 wanita kini juga tengah menatapnya dengan tatapan berbeda-beda. Hanya saja, perhatian Yona berhasil jatuh pada sosok tampan yang menatapnya tanpa ekspresi. Yona mengingat pria itu yang kemarin telah membantunya yang hampir saja terkungkal dengan posisi jelas sangat memalukan.

Setelahnya, tatapannya berganti menatap pria yang Yona sadari sedari tadi menatapnya sinis. Terlihat begitu kentara tak menyukai keberadaannya. Merasakan aura-aura permusuhan dari pria yang tak Yona ketahui siapa namanya itu, Yona berdecih malas. Memang banyak orang-orang diluar sana yang membecinya tanpa alasan jelas. Padahal, menurut Yona pribadi dirinya tidak pernah mengusik mereka.

Kini tersisa dua sosok lagi yang belum di telitinya---yaitu gadis yang menyajikan camilan untuknya, juga seorang pria yang terus menampilkan senyum manis terkesan genit. Melihat bagaimana cara pria itu menatapnya, Yona langsung menyadari pria itu seorang yang suka menebar pesona dimana-mana. Bergidik ngeri, Yona sangat tak menyukai pria genit.

Di antara 4 para bintang, Yona sendiri hanya mengenal penyelamatnya----Gabriel dan satu-satunya gadis yang termasuk dalam kelompok yang terkenal dengan kemampuan luar biasanya. Seantero akademi mengakui kemampuan mereka, bahkan bukan hanya didalam lingkup akademi saja tetapi juga di luar akademi hampir seluruh orang mengenal mereka. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa latar belakang keluarga mereka tidaklah biasa.

Tanpa diminta, Dareen memberitahukan informasi masing-masing dari mereka yang ternyata terdiri dari anak-anak bangsawan dengan pengaruh cukup besar seperti Belicia--- Enermis yang merupakan putri ketiga Duke Enermis dari wilayah selatan, Kaiden Stewart---putra seorang Marquiss, Abel Wingston---pangeran dari kekaisaran sebrang, dan Gabriel putra dari seorang pedagang paling kaya raya dikekaisaran Rowena ini.

“jadi, apa tujuan kalian ingin bertemu denganku?” tanya Yona sama sekali tak berniat untuk sekedar barbasa-basi.

Perutnya terasa lapar dan ia sama sekali tak berniat menyentuh camilan yang dihidangkan oleh 4 bintang ini.

Melihat putri Rowena yang jelas terlihat tak ingin bertele-tele, Belicia tampak sedikit gelisah. Ia tidak tahu Yona ternyata sangat dingin saat mereka dihadapkan secara langsung.

“apa anda sesibuk itu?” Kaiden bertanya dengan nada suara tersirat ketidaksukaan. Yona menaikkan sebelah alisnya sembari berpose angkuh.

“tentu saja, jadi jika kalian tidak memiliki suatu hal penting untuk dibicarakan maka jangan coba-coba membuang waktu berharga ku” balas Yona sembari menyerahkan Clausel pada Dareen yng sedari tadi setia berdiri disampingnya.

“waktu berharga? Kau hanya bermain dengan boneka bau itu” gumam Kaiden yang hanya dapat di dengar oleh dirinya sendiri.

Beranjak dari duduknya, Yona bersiap pergi meninggalkan ruangan itu tetapi dengan cepat Belicia mencegahnya.

“ini penting dan saya harap anda berbaik hati untuk tinggal sebentar lagi”

melihat kegelisahan terpancar dari mata violet milik Belicia, dengan berat hati Yona menyetujuinya. Ia rasa mereka memang ingin membahas sesuatu yang penting dengannya, oleh Karena itu Yona memerintahkan Dareen untuk meninggalkannya.

“jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?”

“ini tentang wilayah selatan”

Ketiga pria itu memutuskan untuk membiarkan Belicia menjadi perwakilan mereka, karena saat ini memang gadis itulah yang sangat ingin berbicara dengan Yona.

“wilayah selatan?” ulang Yona dengan tampang polosnya, meski dalam hati telah banyak rentetan pertanyaan. Apa para bintang akademi ini mengetahui kondisi tak menguntungkan yang tengah terjadi disana? Beberapa saat kemudian, Yona pun menyadari sesuatu.

“saya pikir anda telah mendengar tentang apa yang tengah terjadi di wilayah itu. anda juga mengetahui bahwa wilayah itu tidak sepenuhnya dikuasai oleh yang mulia kaisar. Ayah saya, sebagai Duke Enermis memegang wilayah itu”

“lantas?” tanya Yona seakan tidak perduli. Belicia sudah menduga hal ini akan terjadi, selain terkenal karena boneka usangnya, jelas ketidakperdulian Yona tentang hal lain selain keluarganya juga tentang dirinya yang suka tak mematuhi etiket putri bangsawan, tak kalah menarik perhatian para rakyat kekaisaran Rowena.

“jika saja anda dapat membantu meminta izin kepada yang mulia kaisar agar kami dapat membantu membasmi para iblis it----“

“kau yakin itu iblis?” tanya Yona dengan cepat memotong ucapan Belicia.

“ya, tentu saja. mereka adalah iblis yang entah datang dari mana. Tetapi tujuan mereka jelas terlihat ingin menguasai kekaisaran ini”

Mendengar jawaban Belicia, Yona tidak tahu buku yang dulu di bacanya hanya sebuah karangan gila atau memang sebuah fakta yang akan terjadi dimasa depan.

“aku dengar kemampuan kalian memang luar biasa, akan tetapi jika benar yang menyerang saat ini segerombolan iblis memangnya kalian yakin bisa memenangkannya? Jika tidak beruntung, nyawa kalian yang akan jadi  taruhannya”

Bukan tanpa sebab Yona mengucapkannya, tetapi dari buku yang dibacanya memang itulah yang akan terjadi. tidak ada yang akan selamat. Cepat atau lambat mereka akan tewas meski bertahan cukup lama menyerang iblis-iblis itu. Yona hanya tidak ingin mereka mati sia-sia jika tidak menyiapkan rencana matang terlebih dahulu.

“terimakasih atas kekhawatiran anda tuan putri. kami tahu anda mencemaskan keadaan kami dan tidak ingin kami berakhir dengan sia-sia”

seakan dapat membaca isi hati dan pikiran Yona, Belicia menenangkan.

“tapi satu yang anda tidak ketahui---tidak, bukan hanya anda tetapi semua orang kecuali kita yang berada diruangan ini. saya, Belica Enermis mewarisi kemampuan leluhur saya untuk melihat masa depan”

terlihat kepuasan diwajah cantik Belicia saat mendapat reaksi terkejut Yona yang memang ia harapkan.

“saya juga mengetahui anda tak dapat tidur nyenyak selama beberapa bulan ini akibat membaca sebuah buku bukan?” lanjutnya lagi yang seketika membuat Yona menatapnya tajam.

“jadi semua itu benar?”

“tentu, apa yang anda baca akan benar-benar terjadi dimasa depan. Saya juga mengetahui apa yang terjadi pada kekaisaran ini. kami semua akan mati dengan keadaan mengenaskan dan para iblis menguasai dunia manusia” jelas Belicia sesuai dengan buku yang Yona baca.

Brak!!

“sial! Jadi semua itu benar” tanpa sadar Yona menggebrak meja juga mengumpat, mampu membuang ke 4 bintang tersentak kaget.

“tetapi, dari masa depan saya tidak melihat anda bahkan tidak bisa merasakan aura anda tuan putri. oleh Karena itu, saya pikir anda adalah kunci untuk menyelamatkan kekaisaran ini”

nyatanya pengakuan Belicia benar-benar membebani Yona sebab ia juga mengetahui bahwa keberadaanya tak ada dimasa depan seperti yang Belicia katakan.

Dream Come TrueWhere stories live. Discover now