chapter 24

168 21 5
                                    

-Selamat membaca-

Yona menatap sosok di hadapannya datar, sementara sih empunya hanya menampilkan sebuah senyum konyol yang mampu membuat Yona kesal.

“tuan putri, saya sangat bersedia menjadi pelayan ke dua anda”

Beberapa hari ini entah mengapa Kaiden sangat rajin mengunjungi Yona di istana. gadis itu tidak mengerti apa yang membuat Kaiden seakan-akan mengejarnya hingga rela menjadi seorang pelayan.

Yona ingat betul bertapa senangnya Kaiden dulu mencibirnya serta melayangkan tatapan sinis tak suka. Namun sekarang? Apa pria itu terpesona setelah melihat Yona melawan tangan kanan raja iblis? tapi menurut Yona ini sedikit berlebihan.

“jangan mengada-ngada dan pulanglah. Aku tidak ingin mendengar omong kosong seperti ini lagi”

Tidak menyerah, Kaiden tetap menampilkan senyumnya sembari mengikuti langkah Yona menelusuri jalan keluar dari istana.

“ini bukan omong kosong, tuan putri. saya bersungguh-sungguh”

Yona memejamkan matanya guna menahan rasa dongkol yang tengah di rasakannya. Beberapa waktu yang lalu ia memang berdoa agar tuhan mengirimkan seseorang untuk menemaninya agar tak kesepian. Tetapi jika itu adalah Kaiden, Yona rasa ia tak membutuhkannya. Bukannya tenang, Yona malah merasa kesal. Ingin sebaik apapun Kaiden saat ini, Yona merasa dirinya tidak bisa menjadikan pria itu sebagai pelayan pribadinya.

“sadarlah, kau penerus satu-satunya Marquiss Stewart” langkah Yona terhenti, menatap sosok Kaiden yang berdiri di belakangnya.

Seakan menyadari fakta itu, Kaiden tampak gelisah. Terlihat bingung ingin memberi jawaban apa.

“aku tak tahu apa tujuan mu hingga sangat gencar ingin menjadi pelayan pribadiku. Tapi jika itu kau lakukan hanya untuk menjadi lebih dekat padaku, maka aku dengan terbuka akan menerima mu sebagai temanku”

Kegelisahan Kaiden seketika sirna di gantikan dengan gelegaan. Kaiden pikir sehabis ini Yona akan menjaga jarak di antara mereka karena merasa risih. Ternyata dugaannya salah, Yona bahkan bersedia menerimanya sebagai teman. Kaiden tidak menginginkan lebih, seperti ini saja baginya sudah cukup.

“tapi jika kau menginginkan lebih dari pada seorang teman dan melewati batas, maka kau akan tahu akibatnya” lanjut Yona sembari tersenyum manis. Susah payah Kaiden meneguk salivanya sebelum menjawab,

“tentu”

-my devil Dol-

Di sebuah ruangan mewah nan elegan, tampak tiga orang tengah berbincang dengan di temani beberapa camilan.

“kau yakin dengan keputusan mu? ini adalah pesta ulang tahunmu, Yona”

Saviera menatap putri satu-satunya itu tidak mengerti. Biasanya, para lady akan sangat menanti-nantikan acara ulang tahun mereka tetapi putrinya malah menolak untuk di rayakan dengan megah.

“tentu, ibu. Aku sangat yakin” balas Yona. mendengar jawaban itu Saviera menghela napas tampak kecewa.

“apa alasannya?” tanya Osvaldo.

Sebelum menjawab, Yona menatap pemandangan di luar istana dari balik jendela kaca. Tatapan Yona kemudian jauh pada anak-anak yang tengah bermain di sekitaran istana. pemandangan itu tanpa sadar membuat Yona tersenyum hangat.

“akhir-akhir ini kekaisaran menerima banyak kesulitan. Kita juga tengah berduka dengan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat penyerangan yang di lakukan iblis. aku rasa, ini bukan waktu yang tepat untuk mengadakan sebuah pesta besar nan megah. Aku pribadi pun tidak ingin merayakannya, cukup sebarkan saja berita ini tanpa perlu mengadakan perayaan” jelas Yona panjang lebar.

Osvaldo dan Saviera menatap putri mereka terharu.

“bagaimana ini? tolong kembalikan puriku yang nakal! Sosok bijak ini bukan putriku” Saviera beranjak dari kursinya, mendekati Yona kemudian memeluk gadis itu sembari melayangkan kecupan hangat di kening.

“baiklah jika itu yang kau inginkan” Osvaldo pun menerima permintan Yona.

-My Devil Doll-

Kabar peringatakan kelahiran Yona pun dengan cepat menyebar luas ke seantero kekaisaran Rowena. Bukan hanya di dalam kekaisaran ini, tetapi juga di luar kekaisaran. Mereka semua berbondong-bondong mengirimkan hadiah dan juga surat. Entah itu undangan pesta minum teh bersama para lady atau bahkan sebuah lamaran.

Kini tumpukan kado memenuhi istana. ya, sebanyak itulah hingga Yona menatap tumpukan kado itu sedikit tidak percaya. Yona tak tahu hadiah apa saja yang di terimanya, tetapi melihat begitu banyak kado yang ada Yona tiba-tiba saja tidak tertarik membuka kado yang menggunung itu.

tatapannya jatuh pada tumpukan surat, namun sama saja---Yona tidak tertarik membacanya.

Yona tak mengerti akan dirinya sendiri. ini adalah hari spesialnya, ia juga menerima banyak kado dan ucapan kasih sayang. Namun itu sama sekali tak membuat seorang Yona Rowena senang. Yona tahu, meski ia mengadakan sebuah pesta besar dan akan banyak orang yang datang ke istana itu sama sekali tidak akan mengurangi rasa kesepiannya.

Yona tidak butuh ribuan orang---cukup satu saja, sosok yang sangat Yona rindukan.

Yona membutuhkan waktu untuk menangkan hatinya. Berada di istana ini hanya akan membangkitkan kenanganya kepada sosok yang selama ini selalu bersamanya selama belasan tahun.
Setelah mendapatkan izin dari pemilik kebun, Yona memasuki kebun buah milik salah satu penduduk. Gadis tu memetik beberapa buah kesukaanya tanpa ekspresi.

“manis” gumam Yona saat satu buah plum itu di gigitnya. Namun tetap saja, rasa lezat buah plum ini tidak membuatnya jauh lebih baik.
Tiba-tiba saja ingata kemarin malam tergiang kembali.

Bruk!

Keranjang buah Yona tak sengaja terjatuh sebab tangan gadis itu bergetar. Kini buah-buah plum yang telah di petiknya berhamburan di atas rerumputan.

Yona menatap nanar buah plum itu, namun tidak berniat unutk membereskannya. Sungguh, saat ini perasaan Yona sangat kacau. Bukan hanya itu, tetapi juga pikirannya.
Setelah mengingat apa yang tadi malam di alaminya, juga apa yang di dengarnya Yona mengingat bagaimana proses pemakaman Belicia.

Sudah Yona duga, itu bukan kecelakaan biasa. Namun kenyataan yang di terimanya tepat di malam hari ulang tahunnya, benar-benar membuat dunia Yona terguncang. Di kebun buah yang luas ini, Yona menangis sendirian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dream Come TrueWhere stories live. Discover now