chapter 18

105 12 0
                                    

-Selamat membaca-




Kediaman Duke Enermis sore ini di hebohkan dengan teriakan membahana Yona. gadis itu berteriak bak orang gila, mencari keberadaan bonekanya yang hilang entah kemana. Yona ingat betul, sebelum pergi ia meletakkan Clausel di ranjangnya. Namun, setelah pulang dari hutan perbatasan boneka itu sudah tak ada.

Rasanya Yona benar-benar menyesal meninggalkan Clausel seorang diri, sebab selama ini ia selalu menitipkan Clausel bersama Dareen. Namun entah mengapa hari ini Yona tidak melakukannya dan berakhir seperti ini. kini mereka yang tinggal di kediaman Duke Enermis berbaris rapi untuk Yona introgasi. 

Gadis cantik itu untuk pertama kalinya memperlihatkan dirinya yang di banjiri air mata. Hanya saja, Yona tidak bisa menahan tangis, rasanya begitu sesak.

Mereka tentu prihatin melihat bagaimana frustasinya sang tuan putri karena benda berharganya hilang. Yona yang biasanya terlihat santai bahkan ketika berhadapan dengan tangan kanan raja iblis benar-benar kehilangan ketenangannya karena sebuah boneka usang bernama Clausel.

“cepat kembalikan Clausel selagi aku bicara baik-baik!” teriak Yona tak tahu di tujukan untuk siapa.

Yona sendiri juga tak yakin mereka yang tinggal di kediaman Duke Enermis ini mencuri bonekanya. Tidak---untuk apa mereka mengambil benda lapuk itu? di jual pun Clausel tidak akan ada harganya, selain membuat Yona frustasi tidak ada manfaat lainnya.

“berhenti menangis Yona, ayah akan mencarinya” Osvaldo menenangkan Yona yang masih setia menangis sesunggukan tanpa henti. Pria paruh baya itu diam-diam mengepalkan tangannya penuh amarah. Bajingan mana yang berani mengusik Yona? pikirnya.

Tak jauh berbeda, Sky dan Dareen ikut menenangkan Yona. namun sama sekali tak membuahkan hasil sebab gadis itu tidak bisa tenang sebelum menemukan Clausel. Semenjak lahir ke dunia, Clausel adalah teman pertamanya. Tentu saja, Yona menganggapnya sangat berharga. Mereka yang tidak mengenal bagaimana Yona akan mengira gadis itu gila dan berlebihan karena menangisi sebuah boneka usang, lapuk, dan bau.

-My Devil Dol-

Hari demi hari berlalu, tak terasa satu bulan telah usai pasca hilangnya Clausel di kediaman Duke Enermis. Keadaan kembali seperti biasa dan Yona berusaha kembali menjalani kehidupannya seakan tak terjadi apa-apa, walau jelas di dalam hatinya merindukan sosok Clausel.

Sebagai pelampiasan rasa sesak yang menyerang dadanya, Yona tidak pelit dan segan mengeluarkan segala kekuatannya untuk membunuh para iblis. di sisi lain para prajurit merasa senang karena dengan begitu para iblis dapat berkurang dengan cepat, pekerjaan mereka pun semakin ringan. Namun, di sisi lain keadaan Yona terlihat cukup memprihatinkan selama satu bulan ini.

gadis itu bertarung dengan air mata berurai deras. Mereka jelas mengetahui apa penyebabnya, namun tidak bisa membantu apa-apa sebab Clausel menghilang tanpa jejak.

Osvaldo dan Sky pun telah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mencari boneka kesayangan Yona itu. tak segan-segan mereka memasang ribuan bahkan jutaan poster yang di dalamnya terdapat sketsa gambar Clausel. Barang siapa yang dapat menemukan boneka itu maka akan mendapatkan imbalan besar. Tentu saja, banyak yang berlomba-lomba mencarinya namun seantero kekaisaran Rowena ini tidak ada yang berhasil menemukannya.

Pernah beberapa kali seseorang datang membawa tiruan Clausel dengan tujuan menipu dan berharap dapat menerima imbalan yang sangat besar. Sayang beribu sayang, Yona tidak dapat di bohongi jika itu menyangkut Clausel. Yona menginginkan Clausel yang telah bersamanya sejak 16 tahun ini, bukan sosok tiruannya.  Dari aromanya saja, Yona dapat mengetahui itu Clausel yang asli atau hanya sekedar tiruan.

“apakah kita harus senang karena boneka itu hilang? Lihatlah bertapa mudahnya tuan putri membunuh para iblis itu”

“ku rasa kita harus bersyukur. Melawan satu iblis saja rasanya seperti ingin mati"

“tuan putri bertarung sambil menangis. Itu membuatnya terlihat menyedihkan”

“apakah kita harus membantunya?”

“ya, silahkan saja jika kau ingin mati”

“sudah jelas tuan putri memerintahkan kita untuk duduk diam di sini. tuan putri ingin meluapkan emosinya kepada para iblis-iblis itu”

“bertapa lucunya melihat iblis itu melarikan diri”

Para prajurit elite mengamati sosok cantik bersurai merah yang tengah membasmi para iblis dengan membabi buta. Melihat bagaimana gesitnya Yona melawan para iblis mampu membuat prajurit elite bergidik ngeri.

Sebelum menghilangnya Clausel, Yona terkesan malas menggunakan kekuatan dan kemampuannya untuk membasmi para iblis. Yona hanya membantu jika di rasa kondisi terdesak seperti saat mereka melawan tangan kanan raja iblis itu. namun kini? Yona tidak segan-segan melakukannya untuk meluapkan  kemarahannya.

“jangan lari kalian! pasti kalian lah yang mencuri Clausel ku kan?! Dasar makhluk jelek! Enyah kau!!”

Yona tidak membiarkan satu iblis pun melarikan diri, gadis itu benar-benar niat mengejarnya. Setelah mendapatkannya, Yona akan berteriak dan menuduh iblis-iblis itu lah yang menculik Clauselnya. Sebab rasanya terlalu aneh Clausel tidak dapat di temukan di manapun, bahkan ketika kaisar secara langsung mengatakan akan memberi hadiah besar.

“manusia gila! Kami tidak pernah mencuri boneka jelek itu!"

“tidak ada pencuri yang akan mengaku! Kalian para iblis ini sudah pasti tersangka utamanya”

Sebelum menemui ajalnya, salah satu iblis membalas ucapan Yona tidak terima. Ya, seterkenal itulah Clausel hingga kaum iblis pun sampai mengenalnya. Mereka sebetulnya sangat takut berada di wilayah selatan ini karena Yona yang akan dengan gencar membunuh mereka dengan pikiran mereka telah mencuri bonekanya. Hanya saja, ini adalah perintah sang raja yang tidak bisa mereka bantah, hingga mereka akhirnya berakhir menjadi debu di tangan sosok cantik bernama Yona Rowena.

Dream Come TrueWhere stories live. Discover now