chapter 13

130 16 3
                                    

-Selamat membaca-

Yona tersenyum senang saat mendapati para petinggi kini berada tepat dihadapan mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk segera berangkat menyusul kaisar dan para rombongannya. Namun, sebelum itu Yona ingin menuntaskan keinginan terbesarnya yang mustahil terwujud jika Osvaldo melihatnya.

“hei kau! Serahkan kuda itu!” tunjuk Yona pada satu-satunya kuda cantik berwarna putih itu.

Yona sangat ingin menunggani kuda sendiri. ia tak mengerti mengapa ayahnya tak percaya bahwa ia juga bisa menunggani kuda. Walaupun sering membolos kelas berkudanya, bukan berarti Yona tak bisa melakukannya. 

Sementara itu, Levon dibuat tersentak kaget saat tiba-tiba Yona mendatanginya dan meminta kuda kesayangnnya.

“jika ingin, kita bisa menunggangi kuda ini berdua” tawar Levon dengan segera di hadiahi tatapan menghunus Yona. “lagi pula, saya dengar anda tidak bisa menunggani kuda?” lanjutnya dengan senyum jahil.

“jangan coca-coba mencari kesempatan! Turun dari kuda itu selagi aku bicara baik-baik!” paksa Yona sembari melayangkan tatapan tertajam yang di milikinya, tetapi itu malah terlihat sangat menggemaskan ditambah dengan dirinya yang tengah memeluk boneka ke sayangannya. Terlihat seperti anak kecil dimata Levon dan mereka yang melihatnya.

“tuan putri, ada benarnya apa yang dikatakan oleh tuan Levon. Lagi pula, kita tidak bisa membuang waktu lebih lama lagi hanya untuk memperebutkan seekor kuda” lerai Duchess, membuat Yona menghela napas kasar sebelum menaiki kuda putih itu berdua bersama dengan Levon yang kini tersenyum senang.

-My Devil Dol-

Cukup lama mereka menempuh perjalanan mengitari wilayah selatan agar dapat berjumpa dengan kaisar beserta rombongannya. Beruntungnya, mereka pertama kali bertemu dengan tim yang dipimpin oleh putra mahkota dengan beranggotakan Kaiden dan beberapa prajurit elit yang tak Yona ketahui namanya.

Melihat kedatangan Yona, mampu membuat Sky yang tengah beristirahat usai melawan para iblis berdiri tegak sembari menatap tajam sang adik yang berada satu kuda dengan pria yang tak dikenalnya.

Lebih dari apapun, Yona mengetahui kakak pertamanya itu jelas akan memarahinya habis-habisan, Sebab itulah Yona tidak berniat turun dari kuda dan seakan tuli saat Sky meneriaki namanya dengan penuh emosi.

Levon yang memegang kendali atas kuda sebetulnya merasa cukup ngeri saat Sky menatapnya penuh permusuhan, namun sebisa mungkin Levon bersikap biasa saja dan kembali memacu kudanya meninggalkan Sky dan rombongannya dibelakang.

Setelahnya mereka berjumpa dengan tim yang dipimpin Belicia dan Abel yang tengah bertarung melawan cukup banyak iblis. penuh semangat mereka menyalurkan bantuan dengan Yona yang tak di biarkan untuk ikut turun tangan

Beberapa saat yang lalu, Sky menghadang kuda putih milik Levon dan meminta Yona untuk ikut bersamanya. Alhasil, kini Yona berada dalam satu kuda yang sama bersama sang kakak pertamanya. Bagi Yona, Osvaldo dan Sky sama saja---tidak akan membiarkannya melakukan apapun dan tetap berada di atas kuda dengan perlindungan maksimal.

Yona merasa dirinya tidak berguna saat berada ditengah-tengah raturan orang yang tengah bertarung melawan para iblis. menggunakan barrier berlapiskan sihir khusus untuk melindunginya, Yona menatap pertarungan itu bosan. Cukup banyak yang terluka, sekarat, bahkan mungkin menemui ajalnya. Andai saja Sky tidak mengurungnya di Barier ini, ia bisa membantu menyalurkan kekuatan dibandingkan hanya diam dan menjadi beban.

“lenyapkan barrier ini, aku ingin membantu” pinta Yona yang hanya di anggap angin lalu oleh Sky. Setelah berhasil melumpuhkan para iblis, mereka melanjutkan perjalanan untuk mencari tim utama---yaitu kaisar, Dareen, dan Gabriel.

“ini adalah kali terakhir aku akan menjadi gadis penurut” gumam Yona penuh tekat. Sky jelas dapat mendengarnya, namun pria tampan itu memilih abai dan kembali memacu kuda.

Sky tidak ingin adik kecilnya terluka. Jika bisa, Sky ingin mengirim pulang Yona, namun keadaan tidak memungkinkannya memutar balik ke kediaman Duke Enermis. Ditambah Duchess dan pelayan pribadinya ikut berperang melawan para iblis dan itu tandanya Yona akan sendirian di kediaman besar itu. meski memiliki perlindungan bukan berarti Yona akan berada dalam siatusi aman. Oleh karena itu Sky memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan mereka dengan tetap melindungi Yona dalam pengawasannya.

DUAR!!!

Dari kejauhan, mereka dapat mendengar suara ledakan yang sangat besar. Hal itu membuat mereka dengan cepat bergegas mendekati asal sumber suara dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat kaisar dan timnya tengah melawanku sosok besar dan hitam yang tampak mengerikan.

“apakah mahkluk itu adalah raja iblis?”

“tidak---mahkluk itu adalah tangan kanan sang raja iblis” Belicia menjawab pertanyaan salah satu petinggi akademi.

“ingin mahkluk apapun itu, kita harus segera menyelamatkan kaisar”

Kebanyakan dari mereka sebetulnya merasa takut untuk melawan sosok yang dikatakan sebagai ‘tangan kanan raja iblis itu’. meski begitu, mereka tidak bisa diam saja melihat kaisar berserta timnya yang sudah berada dalam kondisi terdesak dan tidak baik-baik saja. bersama-sama mereka menyerang satu-satunya iblis dengan aura kental tersebut.

Kalang kabut melihat keadaan sang ayah, Sky dengan cepat melesat melawan iblis itu, namun hanya dengan beberapa serangan Sky berakhir jatuh pingsan.

Tak jauh berbeda, para petinggi akademi, penyihir kekaisaran, dan prajurit elite juga banyak yang tumbang akibat melawan sosok iblis mengerikan itu. nyatanya, kekuatan tangan kanan raja iblis sangat menakutkan. Mereka menyadari bertapa kuatnya raja iblis yang sebenarnya jika tangan kanannya saja mampu membuat mereka semua tak berdaya.

Osvaldo kembali bangkit menyerang iblis yang tengah tertawa senang membunuh sebagian pasukan kekaisaran. Tak tinggal diam, Kaiden ikut membantu Kaisar dengan sisa-sisa kekuatan yang dimilikinya. Gabriel pun sama saja, ia berusaha mempertahankan kesadarannya sembari menyalurkan kekuatan untuk menyembuhkan luka berat pada Osvaldo dan Kaiden.

Osvaldo tak sengaja melirik keberadaan Yona. pria paru baya itu melotot kaget saat menyadari iblis itu kini menargetkan Yona yang tengah berusaha membangunkan Sky yang jatuh pingsan.

“kak! Bangunlah! Hei!” Yona berusaha membangunkan Sky.

Kejadian itu terjadi begitu cepat hingga Yona hanya mendengar suara benturan begitu keras. Matanya terbelalak kaget saat melihat Osvaldo tergeletak tak berdaya karena berusaha melindunginya dari serangan iblis itu.

“uhuk! Uhuk!”

Osvaldo terbatuk hebat. Banyak darah mengalir dari mulutnya dan itu mampu membuat mereka semua terkejut. Keadaan Osvaldo semakin bertambah parah.

“uhuk! Da—dasar anak bodoh! Cepat pergi!” perintah Osvaldo terbata-bata.

Melihat bagaimana Osvaldo sangat menyayanginya membuat Yona menggelengkan kepalanya tidak setuju. Cukup beberapa hari yang lalu ia menuruti keinginan Osvaldo untuk tidak ikut bertempur. Tapi kali ini, ia tak bisa tinggal diam. Saat ini, hanya dirinya seorang lah yang berada dalam kondisi bersih dan tak terluka sendikit pun. Mereka benar-benar melindunginya. Mata Yona terasa pedih, menahan tangis melihat orang-orang tersayangnya terluka.

Dream Come TrueWhere stories live. Discover now